Cara Menyusun Keuangan

Riset mengenai kesadaran finansial yang diadakan Citigroup Asia Pasific atau Citi Fin-Q pada 2010 menunjukkan, semakin banyak orang Indonesia yang menyadari pentingnya merencanakan keuangan. Dari 500 responden dengan penghasilan rata-rata Rp 10 juta per bulan, nilai Indonesia adalah 57 dari 100 poin, meningkat dari tahun sebelumnya, 52. Sayangnya, kesadaran yang meningkat ini tak dibarengi dengan implementasi. Hanya 47 persen responden yang mematuhi anggaran bulanan yang dibuatnya, sedangkan 38 persen responden masih dalam tahap berusaha mengikuti anggaran.
Langkah awal agar bisa memiliki kemandiran finansial adalah dengan membuat anggaran yang diawali dengan
 budgeting, lalu saving, investing, dan sharing. Budgeting penting untuk membantu Anda mencapai kemandirian finansial.
Tahapan menyusun anggaran untuk mencapai kemandirian finansial diawali dengan menentukan tujuan finansial; kemudian mengumpulkan informasi keuangan personal; lalu mengurangi pengeluaran; dan terakhir membuat formula dalam penyusunan anggaran. Lebih lanjut, Hotman Simbolon, Vice President Customer Care Center Head Citibank menjelaskan tahapan
 budgeting:


1. Menentukan tujuan finansial

Agar bisa mandiri secara finansial, mulailah dengan menentukan tujuan finansial jangka pendek, menengah, dan panjang.


2. Mengumpulkan berbagai informasi keuangan pribadi

Tahapan selanjutnya, kumpulkan seluruh data penghasilan dan pengeluaran. Data yang harus Anda kumpulkan di antaranya gaji bagi yang sudah bekerja atau uang saku dari orangtua, tagihan kartu kredit, pembayaran barang yang menjadi kebutuhan utama, dan lainnya. Kemudian lakukan klasifikasi data menjadi tiga bagian untuk dijadikan landasan membuat anggaran yaitu penghasilan, pengeluaran, bottom line (selisih antara pendapatan dan pengeluaran yang akan memberikan ukuran apakah pengeluaran Anda sudah berlebihan).
Lihat
 bottom line Anda, jika selisihnya positif maka Anda bisa menyisihkan dana lebih untuk menabung atau menaikkan jumlah pembayaran kartu kredit atau utang. Jika Anda membelanjakan lebih dari 15-20 persen gaji bersih, ditambah pembayaran utang atau tagihan kartu kredit, Anda berada pada posisi berbahaya. Teliti kembali pengeluaran Anda, terutama pengeluaran variabel untuk mengontrol pengeluaran.


3. Kurangi pengeluaran

Meski bottom line Anda positif, kebiasaan mengurangi pengeluaran tetap perlu diterapkan. Mulailah dengan membawa makanan dari rumah dan mengurangi makan di restoran. Kurangi juga kebiasaan minum kopi dan makan di restoran cepat saji.


4. Buatlah formula anggaran

Tentukan komposisi presentasi anggaran dari gaji bulanan Anda.
Anda bisa mengadopsi komposisi anggaran seperti dijelaskan perencana keuangan Ligwina Poerwo-Hananto. Ligwina menyarankan, komposisi cicilan utang maksimal 30 persen; komposisi premi asuransi, kebutuhan rumah tangga, transportasi, kebutuhan anak dan keluarga, serta kesehatan adalah 20-40 persen dari penghasilan; komposisi kebutuhan pribadi seperti belanja pakaian, perawatan salon, atau membeli
 gadget adalah 20 persen. Sisanya, sekitar 10-30 persen, adalah untuk ditabung sebagai dana darurat.***
sumber: KOMPAS.com

Tidak ada komentar: