Refleksi Diri 6

Kebencian
Kebencian adalah lawan kata dari kasih dan kekristenan. Ketika kebencian muncul dalam hidup seseorang maka orang tersebut menjadi obyek gossip. Kebencian seperti kanker, kebencian akan menghancurkan hidup dan jiwa seseorang.
Dalam Ibrani kata tersebut merupakan hal yang jelek, cacat, oleh sebab itu kata ini berlawanan dengan kasih; tidak menyukai dan membenci. Dalam kata Ibrani dan Yunani, kita menemukan arti kata di atas dalam beberapa tempat seperti (II Korintus 18:7, Mazmur 45:7, Matius 24:10), sementara di tempat lainnya artinya kurang mengasihi, (Maleakhi 1:3, Roma 9:13).
Perlunya membenci ayah dan ibu, istri dan anak dan sebagainya, dan hidup seseorang dalam Lukas 14:26, artinya bahwa semua hal di dunia dan kasih kita harus tidak melebihi kasih kita kepada Kristus.
Kebencian Allah adalah kepada semua pikiran dan jalan dosa, dan sama sekali tidak sama dengan kebencian yang disebutkan dalam Alkitab di antara salah satu dari perbuatan daging (Galatia 5:19-20) “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu-seperti yang telah kubuat dahulu-bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapatkan bagian dalam Kerajaan Allah.”
Jadi kebencian adalah salah satu dari perbuatan daging, sesuatu yang datang dari diri kita, harus dikendalikan. Rasul Paulus menyebutkan kebencian sebagai sebuah sifat yang tidak baik yang akan meyebabkan manusia masuk neraka. Kebanyakan orang tidak menyadari bagaimana kebencian yang tidak baik itu dapat menjadi bagian dari salah satu sifat.

Allah melihat kebencian sama seperti Dia melihat pembunuhan, percabulan atau kemabukan. Kebencian cukup buruk dalam dunia yang tidak diselamatkan, tidak juga bagi masyarakat Kristen. Saya akanmengatakan bahwa tidak ada yang dapat mengembalikan orang yang meninggalkan gereja lebih cepat dari kebencian. Tidak seorangpun, bahkan orang yang terhilang dapat sabar menghadapinya untuk waktu yang lama.
Sebagai orang kristen kita sering dibutakan terhadap banyak perwujudan kebencian yang berbeda-beda. Alkitab menyebutkan banyak perwujudan dari kebencian yang tidak kita sebut kebencian.
Kebencian merupakan sesuatu yang tidak disukai, yang paling tidak diinginkan, sangat tidak menyukai lawan dari kasih. Istilah itu digunakan dalam Alkitab tentang kebencian seseorang kepada yang lain, kebencian akan kebenaran, dan Kebencian Allah terhadap hal-hal yang jahat. Kebencian meliputi suatu rentetan (range) yang luas dari perbuatan kita. Misalnya, kebencian seseorang kepada yang lain.
Kebanyakan dari kita tidak berpikir bahwa kita melakukan hal ini, kita selalu, khususnya sebagai orang kristen, melakukan perbuatan ini terhadap orang-orang yang belum diselamatkan.
Kita membaca dalam Keluaran 23:4-5, “Apabila engkau melihat lembu musuhmu atau keledainya yang sesat, maka segeralah kau kembalikan binatang itu. Apabial engkau melihat rebah keledai musuhmu karena berat bebanya, maka janganlah engkau enggan menolongnya. Haruslah engkau rela menolong dia dengan membongkar muatan keledainya.” Sering perbuatan kita berlawanan dengan perintah-perintah Allah. Kita mengatakan orang tersebut tidak menyukai saya, saya tidak akan menolongnya. Apa tindakan kita jika kita menempati keadaan seperti itu. Apakah tindakan kita akan menunjukkan kasih kristen kita atau tindakan kita menunjukkan kebencian. Saudara-saudara, kita perlu diperingatkan tentang perbuatan kita yang tidak adil terhadap orang lain. Kamus mengatakan kebencian dapat berupa perasaan yang tidak baik terhadap orang lain atau mungkin hanya suatu rasa tidak suka yang kuat. Kita perlu menyaksikan apa yang kita katakana dan lakukan terhadap orang lain. Kadang-kadang kita tidak menyukaiorang karena orang yang lainnya.
Tingkah laku kita terhadap orang lain seharusnya tidak dipengaruhi oleh  pendapat umum. Kita seharusnya tidak pernah menyukai atau tidak menyukai seseorang berdasarkan rasa suka atau rasa tidak suka orang lain. Sebagai orang Kristen, kita diperintahkan untuk mengasihi musuh kita. Kita tahu bahwa kita akan dibenci oleh orang yang tidak beriman, Matius 10:22 mengatakan, “Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”  Kebencian adalah tidak baik ketika dilakukan oleh orang yang tidak percaya, tetapi lebih tidak baik lagi jika hal ini dilakukan oelh orang kristen. Mazmur 139:21-22 tidak mengatakan agar kita membenci orang yang membenci Allah, tetapi membenci apa yang lakukan mereka yang membenci Allah. “Masakan aku tidak membenci orang-orang yang mebenci Engkau, ya TUHAN, dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit melawan Engkau ? Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku.”  Kita tidak bisa memiliki rasa benci kepada mereka yang membenci Allah, tetapi tetap menunjukkan rasa tidak suka itu. Kita tidak akan pernah memenangkan mereka bagi Allah jika kita tidak menunjukkan kasih.
Kita harus ingat bahwa kebencian” adalah sebuah kata yang sangat kuat dan seharusnya tidak pernah dilakukan dalam hidup kita terhadap orang lain. Orang yang tidak percaya tidak menyukai mereka yang menunjukkan kebencian terhadap orang lain, kita sebagai orang kristen perlu untuk membuang  semua kebencian dari hidup kita, khususnya jika kita ingin memenangkan jiwa bagi Kristus.
Ingatlah saudara-saudara, hidup yang kita jalani menunjukkan apa yang ada dalam hati kita. Kebanyakan orang yang tidak percaya tidak mengatakan bahwa mereka membenci Allah, tetapi hidup yang mereka jalani menujukkan bahwa mereka membenci Allah. Kita mungkin mengatakan kita mengasihi saudara seiman tetapi hidup kita tidak menunjukkan hal itu. Saudara-saudara, ini merupakan doa kita agar kasih selalu diwujudkan dalam hidup kita.
Mengapa beberapa orang  yang tidak diselamatkan membenci segala sesuatu ?
Orang yang tidak diselamatkan, saya percaya ini merupakan jawaban yang dapat saya berikan terhadap pertanyaan tersebut, sebab tidak mungkin seseorang diselamatkan  jika orang tersebut jauh dari kasih. 
Meskipun jika seseorang membenci segala sesuatu sebelum dia diselamatkan, dia tidak akan membenci setelah diselamatkan. Sekali seseorang diselamatkan dia memiliki sifat yang baru, segala sesuatu berubah, tidak ada yang sama. II Korintus 5:17 menjelaskan hal itu dengan sangat jelas, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
Bukan hanya apa yang telah dinyatakan Alkitab yang menjadi bukti, tetapi perubahan yang nyata  telah membuktikan kebenaran. Orang dengan perubahan hidup. Orang mengatakan, saya membenci suami atau istri saya, saya membenci orang tua saya, saya mebenci dunia, sebelum saya diselamatkan. Saudara melihat bahwa Allah merubah hati yang keras menjadi hati yang baru dan hati yang mengasihi. Itulah sebabnya mengapa disebut lahir baru. Mereka memiliki hidup baru, yang lama telah berlalu.
Roh Kudus tinggal dalam hidup orang Kristen yang lahir baru dan memberinya keinginan yang baru. Mereka tidak lagi ingin membenci, tetapi mengasihi segala sesuatu. Sekarang mereka mempunyai hati yang baru, orang yang lahir dari Allah yang mengasihi.
Sekarang hal ini masuk akal saya bahwa seseorang yang mempunyai hidup yang mengasihi dalam diri mereka tentu akan mempunyai kasih yang keluar dari mereka.
Karena kebencian juga tinggal dalam orang masih hidup menurut keinginannya sendiri, artinya Allah tidak tinggal dalam hidup mereka. Benci dan kasih adalah dua hal yang berlawanan, mereka nampaknya tidak dapat tinggal bersama, oleh sebab itu orang Kristen yang benar-benar dilahirkan kembali akan menunjukkan kasih dan terus menunjukkan kasih itu.  ***

Tidak ada komentar: