10 Keluarga Terkaya Di Asia


Pertumbuhan kekayaan Asia dianggap telah menciptakan jutawan dan miliarder lebih banyak dibandingkan kawasan negara lain di dunia. Private Banking Group Juliaus Baer memperkirakan total kekayaan individu atau high net worth individuals (HNWIs) dari 3,3 juta orang di Asia akan meningkat tiga kali lipat menjadi US$15,81 triliun pada 2015.

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat, diikutibooming saham dan pasar properti, telah membantu sejumlah bisnis besar Asia untuk bergerak lebih cepat. Kondisi ini membuat budaya bisnis sejumlah keluarga kaya ikut aktif terlibat di dalamnya.
Para keluarga kaya ini telah banyak bergerak di sejumlah lini industri seperti terdapat di Thailand, Malaysia, Hong Kong, dan Singapura.

Seperti dikutip dari laman cnbc.com, setidaknya terdapat 10 keluarga kaya yang berasal dari Asia. Daftar orang kaya ini diperoleh dari Wealth-X, sebuah perusahaan penelitan yang menyediakan informasi bagi private bankingdan perusahaan konsultan.

Total kekayaan keluarga kaya ini didasarkan pada kepemilikan perusahaan publik dan privat, pendapatan tunai, dividen, serta aset lain yang diinvestasikan. Daftar keluarga kaya ini juga mencatat setidaknya terdapat dua orang anggota keluarga yang ikut terlibat mengelola bisnis.
Berikut 10 keluarga yang memiliki kekayaan terbesar di Asia:


10. Keluarga Wang


Negara: Taiwan
Bisnis: Formosa Plastics Group
Perkiraan kekayaan: US$8,6 miliar
Keluarga Wang merupakan pendiri dari Formosa Plastics Group yang merupakan perusahaan plastik terbesar di dunia dan perusahaan dengan lini bisnis terbesar di Taiwan. Perusahaan ini merupakan produsen petrochemical besar di Asia dan memiliki 100 perusahaan termasuk rumah sakit dan sekolah.
Dua orang bersaudara, Yung Ching dan Yung-Tsai Wang mendirikan kelompok usaha ini pada 1958. Yung Ching yang merupakan tamatan sekolah dasar, bersama saudaranya mengubah perusahaannya menjadi kelompok bisnis terbesar di Asia. Sebanyak empat perusahaan tercatat di bursa saham yaitu Formosa Petrochemical, Formosa Plastic, Nan Ya Plastics, dan Formosa Chemical & Fibre.
Kedua bersaudara ini kemudian memutuskan berhenti dari urusan bisnis pada 2006 dan menyerahkan perusahaannya kepada sebuah komite di mana anak perempuan Yung-ching, Cher Wang, dan anak laki-laki Yung-tsai bernama Wen Yuang Wang ikut terlibat.
Wang Yung Chin wafat pada 2008 di usia 91 tahun dan diperkirakan memiliki kekayaan hingga US$5,5 miliar.
Cher Wang yang berusia 53 tahun, tampaknya akan menjadi suksesor dari ayahnya, Yung-ching. Lewat bisnis telepon pintar, HTC, yang memperoleh pendapatan US$9,8 miliar pada 2010, Cher dan suaminya Wen Chi Chen tercatat dalam daftar Forbes sebagai salah satu orang terkaya Taiwan dengan nilai kekayaan US$8,8 miliar pada tahun ini.


9. Keluarga Ng


Negara: Singapura
Bisnis: Far East Organization, Sino Group
Perkiraan kekayaan: US$8,9 miliar
Keluarga Ng memiliki perusahaan pengembang properti terbesar di Singapura dengan bendera Far East Organization dan anak usaha yang berbasis di Hong Kong, Sino Group. Kedua perusahaan ini merupakan salah satu kelompok bisnis properti dengan pendapatan US$4,3 miliar.
Perusahaan ini dibangun oleh Ng Teng Fong yang wafat pada 2010 dalam usia 82 tahun. Ng dikenal dengan gaya hidup sederhana, terlihat dari tempat tinggalnya yang tetap sama selama 30 tahun. Setelah wafat, putera tertua Ng, Robert, mengambil alih kendala Sino Group. Sementara itu, putera termudanya, Philips, mengepalai Far East Organization.
Salah satu karya perusahaan yang terkenal di Singapura adalah Fullerton Hotel dan 700 properti lainnya. Kekayaan keluarga Ng ditambah dari lima anak perusahaan yang mencatatkan saham di bursa efek.


8. Keluarga Hartono


Negara: Indonesia
Bisnis: Kelompok usaha Djarum
Perkiraan kekayaan: US$11 miliar
Keluarga Hartono merupakan keluarga terkaya asal Indonesia dan memiliki perusahaan produsen rokok terbesar, Djarum. Kelompok usaha ini juga merupakan salah satu pemilik dari bank terbesar di Indonesia, Bank Central Asia yang menjadi sumber pundi-pundi kekayaan Hartono.
Dua orang bersaudara, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono mewarisi kekayaan dari ayahnya bernama Oei Wie Gwan yang mendirikan Djarum pada 1951. Setelah wafat pada 1963, kedua bersaudara ini mengambil alih bisnis Djarum dan menginvestasikan dana cukup besar dalam hal penelitian dan pengembangan, serta mulai mengekspor rokok sepuluh tahun kemudian.
Produk rokok Djarum tercatat menguasai 97 persen pasar rokok Amerika Serikat pada 2009.
Anak Robert Budi Hartono, Armand Wahyudi, kini juga dilibatkan dalam bisnis keluarganya dengan menjadi direktur BCA sejak 2009. Dengan volatilitas pasar yang terjadi saat ini, kekayaan keluarga Hartono dikabarkan telah menurun 8 persen menjadi US$10,5 miliar


7. Keluarga Lee Kun Hee


Negara: Korea Selatan
Bisnis: Samsung Group
Perkiraan kekayaan: US$11,6 miliar
Lee Kun Hee merupakan chairman dari kelompok bisnis Samsung Electronics, anak usaha dari kelompok bisnis Samsung Group yang merupakan kelompok usaha bisnis dengan anak bisnis mencapai 70 perusahaan. Nilai dari kelompok bisnis ini ditaksir mencapai 1/5 dari produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan.

Samsung Group didirikan ayah Lee Kun Hee, Byung Chul pada 1938. Kun Hee yang merupakan anak ketiga menjadi chairman Samsung setelah kematian ayahnya pada 1987. Dalam menjalankan bisnisnya, Kun Hee mengubah bisnis perusahaan menjadi pemain global di industri teknologi. Saat ini, Samsung Electronics merupakan pembuat Chip terbesar kedua di dunia setelah Apple.

Anggota keluarga lain yang terlibat dalam bisnis keluarga ini adalah anak Kun Hee, Jay Y lee yang menjadi presiden Samsung Electronics dan anak perempuan Kun Hee, Lee Boo Jin, yang menjadi senior vice president dari kelompok bisnis hotel, Shilla Hotels and Resort.


6. Keluarga Kuok


Negara: Malaysia, Singapura
Bisnis: Kuok Group
Perkiraan kekayaan: US$16,1 miliar
Keluarga Kuok merupakan keluarga terkaya di wilayah Asia Tenggara dan pemilik dari jejaring bisnis dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di antaranya di bidang pertanian, real estate, dan jasa keuangan.

Kelompok bisnis di Malaysia didirikan oleh tiga orang bersaudara Kuok, satu di antaranya Robert Kuok, pada 1949. Mengawali bisnis di bidang perdagangan pertanian, kelompok bisnis ini melebarkan sayapnya ke Singapura pada 1952, dan membuka bisnis di Thailand, Indonesia, Hong Kong, dan China.

Putera Robert Kuok, Khoon Chen kini menjabar direktur eksekutif anak usaha Kuok Group yang bergerak di bidang properti, Kerry Properties. Sementara itu, putera termuda Robert, Khoo Ean merupakan pemimpin dari bisnis hotel, Shangri-La Asia.
Sumber kekayaan terbesar keluarga Kuok sebenarnya berasal dari industri kelapa sawit dengan benderanya, Wilmar International. Untuk memimpin bisnis ini, Robert menempatkan keponakannya, Khoon Hong sebagai chairman.


5. Sunnil Mittal dan keluarga


Negara: India
Bisnis: Bharti Group
Perkiraan kekayaan: US$16,5 miliar
Sunil Bharti Mittal adalah pendiri bisnis Bharti Group, dan chairman dari perusahaan Bharti Airtel yang merupakan operator telekomunikasi terbesar di India. Perusahaan ini juga merupakan operator terbesar kelima di dunia dengan konsumen mencapai 200 juta pelanggan.
Mittal mendirikan bisnisnya pada 1976 pada usia 18 tahun dengan membangun pabrik perakitan sepeda dengan dana awal sekitar US$500 berasal dari sang ayah. Pria berusia 54 tahun itu lalu mengembangkan bisnis Bharti Telecom, perusahaan telekomunikasi yang pertama kali memperkenalkan perangkat telepon dengan tombol pada 1980-an, mesin fax, dan telepon nirkabel satu dekade kemudian.

Saat ini, perusahaan berminat untuk mengembangkan bisnis ritel, jasa keuangan, dan manufaktur dengan cabang operasi di 18 negara.
Dalam menjalankan bisnisnya, Sunil Mittal mengajak Rakesh Mittal dan Rajan Mital untuk mengepalai unit bisnis ritel dan pertanian. Sementara itu, anak Mittal Kavin dan Shravin baru saja bergabung dalam bisnis keluarga tersebut.
Kevin mengepalai bisnis telekomunikasi di Jepang, Softbank, yang mengembangkan media sosial, game, dan bisnis e-commerce.


4. Keluarga Kwok


Negara: Hong Kong
Bisnis: Sun Hung Kai Properties
Perkiraan kekayaan: US$22 miliar
Keluarga Kwok adalah pendiri kerajaan bisnis Sun Hung Kai (SHK) Properties yang merupakan pengembang properti terbesar dari sisi nilai pasar.
Perusahaan ini didirikan pada 1963 oleh pebisnis China daratan Tak Seng Kwok dan mitranya Fung King Hey serta Lee Shau Kee. SHK Properties tercatat di Bursa Efek Hong Kong pada 1972 dan selanjutnya mulai menapak sebagai salah satu emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar. Saat ini, kapitalisasi pasar SHK mencapai US$34,25 miliar.
Tak Seng wafat pada 1990 dan meninggalkan bisnisnya kepada istrinya, Kwong Sihing dan tiga orang anaknya Raymond, Thomas, serta Walter Kwook.

Bisnis perusahaan ini terus berkembang seiring bisnis properti China dan Hong Kong yang terus menggeliat. Bulan lalu, kerajaan bisnis Kwok melaporkan kenaikan laba 55 persen menjadi US$2,75 miliar selama semester I-2011. Perusahaan juga telah selesai membangun gedung tertinggi di Hong Kong pada 2010, The International Commerce Center.


3. Lakshmi Narayan Mittal dan Keluarga


Negara: India
Bisnis: Ancelor Mittal
Perkiraan kekayaan: US$28 miliar
Lakshmi Narayan Mittal merupakan pendiri bisnis AncelorMittal, perusahaan penghasil baja terbesar di dunia. Mittal juga diketahui sebagai orang kaya keenam di dunia, berdasarkan majalah Forbes.

Konglomerat baja ini mendirikan perusahaan Mittal Steel pada 1989. Perusahaan ini bergabung dengan Ancelor pada 2006 yang berbasis di Luxembourg. Mittal merupakanchairman dan CEO kelompok bisnis ini dan memiliki saham 40 persen. Anggota keluarga lain yang dilibatkan adalah anaknya, Aditya yang menjabat chief financial officer, dan anak perempuannya Vanisha yang menjadi satu dari 11 anggota direksi.
Bisnis keluarga ini terus mendunia. AncelorMittal baru-baru ini bergabung dengan penghasil batu bara terbesar AS, Peabody untuk membeli 60 persen saham Macarthur Coal senilai US$5 miliar.


2. Li Ka-shing dan Keluarga


Negara: Hong Kong
Bisnis: Cheung Kong, PCCW, Hutchison Whampoa
Perkiraan kekayaan: US$32 miliar
Li Ka-shing diketahui merupakan salah satu sosok pebisnis kuat di Asia. Perusahaannya kini mencatat kapitalisasi pasar US$92 miliar di Bursa Efek Hong Kong.
Memulai bisnis dengan sederhana, pebisnis yang berhenti sekolah pada usia 12 tahun ini mengelana di China daratan bersama keluarganya pada 1928. Setelah bekerja di perusahaan plastik, Ka-shing memulai bisnis pengolahan plastik pada usia 22 tahun, yang kini bernama Cheung Kong Industries yang merupakan salah satu perusahaan investasi real estate terbesar.

Perusahaan ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Hong Kong pada 1972 dan terus melakukan ekspansi bisnis, mengakuisisi Hutchinson Whampoa dan Hong Kong Electric.
Ka-shing kini melakukan diversifikasi bisnis termasuk bisnis perkapalan, telekomunikasi, sampai bioteknologi. Bisnis perusahaannya tersebar mulai dari Inggris, Australia, dan China.
Dua puteranya, Victor Tzar Kuoi dan Richard Tzar Kai Li kini menjalankan bisnisnya masing-masing. Victor merupakan kepala dari Cheung Kong, Hutchison Whampoa, dan KC Life Science. Sementara itu, Richard menjadi chairman dari perusahaan telekomunikasi PCCW.


1. Keluarga Ambani


Negara: India
Bisnis: Reliance Industries dan Reliance Group
Perkiraan kekayaan: US$37,6 miliar
Ambani merupakan keluarga terkaya di wilayah Asia Pasifik dan pendiri Reliance Industries yang merupakan perusahaan terbesar India dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai US$55,6 miliar.

Perusahaan ini dirintis oleh Dhirubhai Hirachand Ambani pada 1996 dengan mendirikan bisnis tekstil dan terus berkembang dengan melirik bisnis petrochemical, komunikasi, dan pembangkit listrik. Dhirubhai memulai bisnis sebagai pekerja hingga akhirnya menjadi hartawan di India.
Reliance Industries berubah menjadi perusahaan publik pada 1977 dan tak jarang harus menggelar pertemuan dalam sebuah stadium untuk mengakomodasi massa yang sangat besar.

Setelah kematian Dhirubhai pada 2002, puteranya Mukesh Ambani dan Anil Ambani mengambil alih bisnis keluarga tersebut. Namun, perselisihan di antara keduanya membuat kelompok bisnis ini pecah pada 2006.

Saudara tertua Mukesh Ambani mengambil alih Reliance Industries yang memiliki aset kelompok bisnis minyak. Sementara itu, Anil menjadi chairman Reliance Group yang mengelola bisnis telekomunikasi, pembangkit listrik, dan penyedia jasa kesehatan.


sumber: ihuckynews.blogspot.com

Ikan Terpanjang Di Dunia Yang Hampir Punah


Apakah Anda pernah melihat makhluk ini sebelumnya??

makhluk ini adalah oarfish yang juga dikenal sebagai tulang terpanjang di dunia ikan, tapi sayangnya mereka spesies yang akan punah.


sehingga ikan ini akan dikategorikan dalam hewan paling langka di dunia.


Ikan ini termasuk ke dalam kategori langka dan sangat jarang terlihat. Saking langkanya sehingga ikan ini tidak pernah tertangkap kamera dalam keadaan hidup hingga tahun 2001.


Ia termasuk ke dalam family Regalecidae yang memiliki empat spesies. Salah satu spesies, Regalecus Glesne, yang sedang kita bicarakan ini, pernah masuk ke dalam Guinnes Book of World Record karena pernah ditemukan seekor yang hidup dengan panjang tubuh hingga 11 meter.

Makanannya adalah plankton dan makhluk-makhluk laut kecil lainnya. Ia mampu hidup hingga kedalaman 1.000 meter. Anehnya, ikan ini tidak memiliki sisik. Tubuhnya hanya diselimuti oleh semacam membran yang disebut guanine.


Ikan ini memiliki sirip tunggal berwarna merah dan termasuk ikan yang penyendiri. Namun ketika ikan ini sedang sakit atau sekarat, sepertinya sang penyendiri ini tidak ingin mati dalam kesepian. Jadi ia naik ke atas permukaan laut dan bertahan disitu hingga mati. Mungkin untuk menarik perhatian para pelaut, atau hanya ingin memandang matahari untuk terakhir kalinya.

Para pelaut masa lampau mungkin telah melihat ikan ini di permukaan dan mempersepsikannya sebagai monster laut. Misalnya, pada tahun 1860, ketika seekor Oarfish sepanjang 5 meter terdampar di pantai Bermuda, para penduduk segera mengkaitkannya dengan monster laut yang legendaris.

Manusia Akhir Zaman



Nats: II Timotius 3:1-5

Saudara yang terkasih dalam Tuhan, Paulus menuliskan kepada Timotius mengenai ciri-ciri manusia akhir zaman. Mengapakah ada daftar yang sedemikian buruk mengenai manusia akhir zaman? Jikalau kita membaca perikop ini, saya dapat meraba apa yang Paulus maksudkan. Apakah penyebab utama sehingga manusia sedemikian rusaknya? Sebenarnya ada dua penyebab utama yang mengakibatkan mereka demikian. Penyebab yang paling dasar sekali adalah mereka tidak peduli pada hal-hal rohani. Mereka lebih memperhatikan dan menghargai hal-hal jasmani karena bagi mereka itu adalah segala-galanya.

Memang uang memegang peranan penting, tetapi jikalau kita menempatkan uang di atas hal rohani, maka kita sudah melakukan suatu kesalahan di hadapan Allah. Siapakah di muka bumi ini yang tidak memerlukan uang? Tidak ada seorang pun yang dapat lepas darinya. Siapakah orang di muka bumi ini yang berani berkata bahwa dia tidak memerlukan materi? Kita semua memerlukan pakaian, sepatu, dan berbagai materi lainnya. Tidak ada seorangpun di muka bumi ini yang tidak memerlukan materi. Tetapi persoalannya adalah ketika dua hal di hadapkan pada kita, pilihan kita akan mencerminkan isi hati kita.

Di akhir ayat kedua dikatakan bahwa manusia akhir zaman tidak mempedulikan masalah agama. Mereka tidak peduli mati masuk surga atau neraka. Padahal tidak ada satu pun manusia di muka bumi ini yang tidak pernah tidak mendengar ada orang yang meninggal atau tidak menyadari bahwa meninggal adalah sesuatu yang pasti. Kita satu kali pasti mati hanya kita tidak tahu kapan waktunya kita mati. Sementara itu Paulus kataka bahwa manusia akhir zaman tidak peduli sama sekali akan hal itu. Karena tidak peduli akan hal itu segala macam kejahatan mereka lakukan. Anggota jemaat kita, Saudara Fendi, ditabrak mobil, namun mobil tersebut pergi begitu saja. Fendi kemudian mengejarnya dengan tangan yang berlumuran darah. Namun apa yang terjadi? Ternyata yang di dalam mobil itu ada dua orang Kopasus. Yang aneh adalah bukannya mereka meminta maaf tetapi mereka meminta ganti rugi karena Fendi adalah Chinese. Sungguh bejat sekali. Tetapi Fendi mempunyai falsafah kekristenan yang baik sekali, ia berkata, “Tidak apa-apa karena uang itu akan mereka bawa masuk ke neraka.”

Manusia di muka bumi ini, jikalau ia tidak merenungkan masalah surga dan neraka, mereka bisa berpikir apa saja serta melakukan apapun. Seorang paman berusia 27 tahun membunuh keponakannya karena ibunya lebih memperhatikan keponakannya yang masih kecil itu dari pada dirinya. Itulah gambaran kehidupan mereka yang menyepelekan masalah rohani. Mereka mempunyai prinsip hidup buatlah apa yang disukai dan akibatnya tidak perlu dipikirkan. Merampok, memperkosa, mencuri lakukan saja. Paman yang membunuh keponakannya tidak menyesal dan berkata bahwa dia paling akan dihukum tujuh tahun penjara saja. Dari jawabannya dia mempunyai pemahaman bahwa membunuh keponakannya bukanlah sebuah kerugian besar karena hanya dihukum tujuh tahun saja.

Tersangka yang membunuh Teo Eloway, dituntut oleh jaksa tiga setengah tahun. Mungkin hakim bisa saja memutuskan dua tahunan saja dengan pertimbangan belum pernah dihukum dan punya anak istri dan lain sebagainya. Jikalau manusia itu tahu resikonya ringan dia berani berbuat apa saja. Tetapi mengapakah ada orang yang tidak berbuat kejahatan sedikitpun, sekalipun tidak mendapat ancaman di muka bumi ini? Karena dia tahu kebenaran firman Tuhan. Dia tahu jika dia berbuat jahat akan menghadap penghakiman. Saudaraku, kadang-kadang kita melihat kejahatan di kanan kiri kita, tetapi satu hal yang menghiburkan adalah karena Tuhan menyiapkan suatu penghakiman yang adil untuk kita. Karena dia adalah hakim yang adil.

Mengapakah orang Kristen dilarang untuk membalas kejahatan? Karena sikap kita yang tidak membalas kejahatan adalah sikap kita yang percaya kepada Tuhan. Mengapa rakyat Indonesia jika diperlakukan jahat langsung membalasnya tanpa melapor kepada polisi? Hal itu terjadi karena rakyat Indonesia tidak percaya dengan kinerja pemerintah mengadili dengan adil. Sama halnya prinsip itu diterapkan dalam kehidupan kita. Sehingga setiap perbuatan jahat maupun ketidakadilan yang menimpa kita, kita dapat berkata bahwa hal itu tidak mungkin akan luput dari penghakiman Tuhan. sebab walaupun pemerintah tutup mata, pendilan bisu dan tuli, pemuka agama acuh tak acuh, tokoh masyarakat apatis, kita masih mempunyai Tuhan yang adil. Seberapapun kita ditindas dan dianiaya, kita tetap bersandar kepadaNya karena kita tahu bahwa ada suatu penghakiman yang adil dari Tuhan.

Sejarah mencatat bagaimana gereja Katolik sudah membunuh annabaptis tak terhitung jumlahnya. Mereka dibakar, disalibkan, dikuliti, bahkan pernah di suatu masa, ada satu kampung yang disinyalir ada orang annabaptis di dalamnya, gereja Katolik memperintahkan untuk membunuh semua orang yang ada di kampung itu termasuk yang bukan annabaptis juga dengan suatu pandangan yang dicetuskan oleh uskupnya, “Tuhan mengenal siapa kepunyaanNya!” Sehingga satu kampung dibantai semuanya. Mengapakah annabaptis tidak melawan? Mereka tidak melawan karena mereka percaya ada Allah yang adil. Mereka percaya ada pemerintahan yang kekal yang memiliki kekuatan tak terbatas yang pasti suatu hari akan menghakimi dengan seadil-adilnya. Percaya pada itu maka kita tidak melawan. Jikalau kita membalas, sebenarnya kita tidak percaya kepada Tuhan.

Jemaatku yang terkasih di dalam Tuhan, membaca list ini, manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Apakah yang dimaksud dengan orang yang beribadah secara simbolik atau lahiriah namun tidak menghayati kekuatan yang dijanjikan itu? Artinya, jikalau kita sungguh-sungguh mengerti bahwa Tuhan memberikan upah yang besar bagi yang sungguh-sungguh setia sampai mati, maka janji itu baginya tentu selalu terngian-ngiang terus. Hal ini tidak ubahnya dengan orang yang dijanjikan uang seratus juta rupiah untuk menjaga rumahnya selama satu bulan saja. Dia diperintahkan untuk mengatur dan membersihkan rumah itu serta menjaga rumah itu sebaik-baiknya. Tentu di dalam dia melakukan tugas itu, dia selalu teringat akan janji itu sehingga timbul suatu kerinduan yang sangat akan janji itu. Janji itu benar-benar dihayati olehnya maka dia akan menjaga rumah itu sebaik-baiknya. Di dalam Alkitab terdapat banyak janji, himbauan, dan dorongan dari Tuhan. Tetapi sungguhkah kita sedemikian menyakini apa yang dijanjikan Tuhan di dalam firmanNya? Ataukah kita hanya membaca sambil lalu tanpa menghayatinya. Inilah yang disebut dengan mereka yang memungkiri kekuatannya.

Contoh sederhana mengenai hal ini dapat kita temukan dalam Matius 6:25-34. Dikatakan bahwa:
Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Pernahkah ketika kita membaca perikop ini kita meragukan janji Allah ini? Apakah janji itu dapat dipegang erat-erat? Tuhan mengatakan di bagian lain bahwa janji Tuhan itu seperti emas yang teruji yang dileburkan dalam tujuh kali dapur peleburan di tanah. Tuhan tidak pernah lalai menepati janjiNya.

Memang benar bahwa hal-hal materi itu biasanya dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Tetapi yang ditekankan dalam bagian ini adalah dimanakah kita melabuhkan hati kita. Seandainya Anda disuruh untuk memilih antara masalah rohani dan jasmani dan Anda diharuskan memilih salah satu dari keduanya, apakah yang akan Anda pilih? Mungkin ketika hal ini ditanyakan di gereja semua akan menjawab bahwa mereka akan mengutamakan masalah rohani. Apalagi ketika baru selesai mendengarkan penguraian kebenaran firman Tuhan ini. Namun hal itu akan berbeda jika itu terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari. Pada saat itu manakah yang akan kita pilih?

Mengapakah kita lebih sering menggunakan hari Minggu sebagai saat untuk pindah rumah? Mengapakah banyak orang Kristen yang merasa adalah lebih baik pindah rumah pada hari Minggu dibandingkan dengan hari-hari lain? Mereka melakukan ini karena berpikir adalah sangat sulit untuk meminta izin dari pimpinan kantornya sedangkan Tuhan itu dapat dinomorduakan. Sehingga hari Minggu tidak kebaktian karena dia pindah rumah. Seolah-olah dia menganggap Tuhan itu lebih gampang. Tuhan disepelekan sama sekali. Jujur kata sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita lebih mengutamakan masalah jasmani dari pada masalah rohani dalam hidup ini. Memang dalam gereja semua angkat tangan ketika ditanyakan masalah ini. Tetapi dalam kehidupan sehari-hari hal itu sangat berbeda. Urusan rohani dinomorduakan dan dianggap sebagai hal “cingcay” saja.

Rasul Paulus mengatakan bahwa mereka itu beribadah namun memungkiri kekuatannya. Dalam arti kata mereka memang mempercayai Allah Mahakuasa, Allah adalah Pribadi tertinggi yang paling dihormatid dari segala-galanya, tetapi sebenarnya mereka memungkiri kekuatannya. Sesuatu yang sebenarnya sangat tidak mungkin.

Jemaatku, kadang-kadang kita perlu tenggelam dalam renungan, “Tuhan, sejak aku mengenalMu, sejak Engkau memperkenalkan kasih karuniaMu kepadaku, adakah aku makin hari makin mempercayaiMu? Adakah makin hari aku makin menghormati dan mengasihiMu? Tuhan, adakah kerohanian saya makin hari makin maju? Adakah keberanian bagiku untuk menjawab keinginanMu dalam hidupku. Adakah aku sungguh-sungguh untuk melayaniMu?”

Dulu saya mempunyai keinginan untuk menjadi orang kaya. Saya bekerja seperti orang gila saja. Anda dapat bayangkan, dari jam 7 pagi sampai jam 12 mengajar di SD Maranatha di Sintang. Setelah itu pulang ke rumah untuk makan kemudian buru-buru pergi kerja lagi di CV Pembangunan Jaya sampai jam 5 sore. Setelah itu pulang untuk makan malam dan mandi lalu pergi kerja lagi sebagai sales asuransi sampai jam 10 malam. Saat itu saya mulai berpikir bahwa Suhento pasti akan menjadi orang kaya. Saya mulai menabung supaya punya modal untuk membuka usaha sendiri. Saat itu saya sudah mempunyai modal yang lumayan besar. Saya bisa membeli Corolla DX seharga tujuh setengah juta karena saya mempunyai uang sembilan jutaan. Sampai suatu hari ada teman yang datang untuk meminjam uang dari saya dengan jaminan bunga yang cukup besar. Sebagai jaminan dia memberikan sertifikat rumahnya sebagai jaminan. Beberapa bulan kemudian ternyata dia kabur entah kemana namun itu tidak masalah karena saya memiliki serifikat rumahnya. Akhirnya kami pun pindah ke rumah tersebut. Belum lama kami tinggal di sana, tiba-tiba petugas bank datang untuk menyita rumah tersebut dan mereka juga mempunyai sertifikat atas rumah tersebut. Saat itu sangat sulit untuk menang perkara melawan bank akhirnya rumah itu pun disita oleh bank.

Hal itulah yang membuat kami duduk termenung berlinangan air mata. “Tuhan, sekarang Engkau mau kami berbuat apa?” Karena sebelumnya saya sudah sering berkotbah keliling dan akhirnya kamipun bertekad untuk menjadi hambaNya. Mulai saat itu saya mulai merenungkan hal ini. Saya mau mempercayai semua janji Tuhan. Bahwa janji Tuhan itu benar. Bukan masalah tidak perlu masalah materi, tetapi intinya mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya.

Dengan tanggungan dua orang anak saya memutuskan untuk sekolah teologi. Tanpa ada sponsor sama sekali dan tidak ada yang bisa dijadikan sandaran. Hanya bersandarkan pada janji Tuhan saja kami maju terus. Cobalah kita bertanya kepada diri kita sendiri, di dalam kita mengikut Tuhan, apakah makin hari kita makin maju. Pernahkah kita bertanya kepada Tuhan apakah yang diinginkannya di dalam kehidupan kita? Sebenarnya pengalaman saya bisa menjadi guru bagi Anda. Tidak perlu menunggu uang kita diambil orang barulah sadar. Ketika saya merenungkan hal ini, kadang-kadang saya tersenyum sendiri dan berkata, “Tuhan, kadang Engkau memimpin orang dengan membuatnya syok berat.”

Kasih karunia Tuhan begitu besar dalam hidup kita. Marilah kita semakin maju di hadapan Tuhan. Baik itu secara kerohanian kita, pemahaman kita, maupun kasih kita kepadaNya. Makin maju di dalam Tuhan ini dapat ditandai dengan makin mempercayai janji Tuhan dan memegang erat janjiNya. Semakin yakin jika kita berjalan bersama Tuhan pasti akan berjalan dengan baik. Tetapi itu bukan berarti kita lepas tangan. Paulus mengajarkan kepada kita melalui surat yang ia tuliskan kepada jemaat di Efesus, “Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.” (Efesus 4:28) Jadilah orang Kristen yang mau bekerja dan mau menolong orang lain. Terapkan apa yang Tuhan Yesus katakan, lebih bahagia memberi dari pada menerima. Amin!

Oleh: Dr. Suhento Liauw

sumber: gbiasemarang.blogspot.com

Botol-Botol Perfume Yang Unik & Menarik

Mungkin ini untuk menarik perhatian konsumen ya gan,mk botol perfumeny di buat seunik & kreatif mungkin










Penemuan Fosil Semut Raksasa



Sungguh kejutan. Ditemukan fosil semut "monster" di Wyoming, Amerika Serikat, yang diperkirakan berumur 50 juta tahun. Disebut monster karena panjang tubuhnya 5 sentimeter, sedangkan temuan di luar AS "hanya" 3 sentimeter.

Fosil utuh itu ditemukan pada Formasi Green River oleh kolektor fosil, Louis Lube. Kini fosil itu disimpan di Museum Sains dan Alam Denver.

"Ini semut raksasa, seperti jenis semut raksasa lain di Jerman," kata ahli serangga purba, Bruce Archibald, dari Simon Fraser University, ketika disodori temuan itu oleh kurator museum.
Archibald menamainya Titanomyrma lubei. Ada pertanyaan seputar keberadaan semut raksasa di sejumlah benua. Diduga si semut monster itu bermigrasi dari benua di luar Amerika ke Wyoming, beberapa juta tahun silam, melintasi daratan Arktik ketika temperaturnya masih hangat.

Kurang Laku BlackBerry PlayBook Dijual Tak Sampai Rp. 2 Juta



Pamor BlackBerry yang mulai menurun ternyata sangat berimbas pada penjualan produk-produknya. Dan seperti diketahui, RIM tidak terlalu sukses meluncurkan BlackBerry PlayBook miliknya yang juga kalah pamor dengan PC tablet sejenis seperti Samsung Tab dan Apple iPad.
Setelah mengadakan pemotongan harga yang mencapai 50%, kini Playbook renacananya akan dijual dengan harga tidak lebih dari dua juta Rupiah. Selain potongan harga yang fantastis, pihak RIM juga dikabarkan akan memberikan bebas biaya pengiriman kepada para konsumen yang akan membeli BlackBerry Playbook.

Harga jual ini sangat menarik meskipun PlayBook dianggap sebagai produk setengah jadi. Apalagi PlayBook saat ini bisa mendukung aplikasi Android termasuk adanya game Angry Birds.
Harga Blackberry Playbook yang kurang dari 2 juta rupiah adalah untuk model 16 GB, ini merupakan diskon besar mengingat harga semula yaitu $499. Sementara untuk model 32GB dijual seharga $249 dari harga awal $599 dan seharga $399 untuk model 64GB dari harga awal $699.

Sayangnya diskon ini baru tersedia untuk kawasan Amerika saja, semoga diskon besar-besaran Blackberry Playbook bisa diadakan juga di Indonesia dalam waktu dekat

Mongol Bintang Stand Up Comedy Pernah Jadi Pemimpin Gereja Setan



Pertama kali lihat di TV, wuih lucu, eh kayaknya orang ini pernah kulihat di VCD Kesaksian mantan pemimpin Gereja Setan yang Bertobat. Eh benaran ternyata. Asyik juga bisa menyaksikan STAND UP COMEDY beliau.

Detiknews-Jakarta - Dalam kisah sebelumnya, komedian Mongol mengungkapkan bahwa masa lalunya sangat kelam. Sebelum bertobat, ternyata ia pernah mengikuti sekte sesat, yaitu menjadi pemimpin gereja setan.

“Dulu aku ikut satu komunitas namanya Church of Satan di satu link yang namanya Lucifer Circle. Aku pimpinannya dan aku pimpinan untuk benua Asia,” ujarnya serius saat berbincang dengan Detikhot.


Mongol merasa terlahir dari keluarga yang tak punya dasar agama yang kuat. Sehingga, hal itu membuatnya salah jalan dan mengikuti bahkan menjadi pemimpin sekte sesat gereja setan di Manado.

Ketika itu Mongol dipilih sebagai pemimpin gereja setan untuk benua Asia karena dinilai cerdas. Makanya ia pun mendapat tugas untuk menyesatkan dengan cara membelokkan konsep kekristenan.

“Kita punya konsep yang namanya logically concept, konsep otak. Kerjaan kita membahas isi Alkitab mana yang bisa kita ubah secara konseptual dan kita munculkan dalam bentuk buku atau traktat lalu kita taruh di gereja atau di toko buku Kristen agar orang baca dan berubah pandangan,” paparnya.

Pria kelahiran Manado 27 September 1978 itu memang tak main-main dengan pengakuannya. “Dulu aku begitu ditakuti. Menunjuk orang kalau aku bilang mati, ya mati,” ujarnya.

Namun, kini semua itu tinggal cerita. Mongol telah meninggalkan semua masa lalunya yang kelam itu. Ia pun mengaku tak menyangka, soalnya secara posisi, fasilitas dan segala kemewahan yang ditawarkan gereja setan kepadanya dirasanya tak mungkin bisa membuatnya bertobat.

Lantas bagaimana ia kemudian bisa “kembali ke jalan yang benar”? “Aku dijamah Tuhan dan bisa tersenyum sama tertawa. Dulu aku nggak bisa,” jawabnya, kali ini jelas tidak sedang melawak. “Itu adalah mukjizat pertama yang aku bilang adalah sukacita. Secara fisik dan otak, nggak mungkin aku bertobat, tapi bagi Tuhan nggak ada yang nggak mungkin,” sambungnya.

Mongol merasa hidup jadi lebih indah setelah bertobat. Di balik kesuksesannya saat ini, ia percaya pada mukjizat. “Itu sudah kasih karunia Tuhan yang berlaku buat aku ketika aku mengalami pertobatan. Bagian terindah dalam hidup. Sekalipun senyumku jelek, aku bersyukur bisa tersenyum,” tandasnya. Hahaha.

Jakarta - Stand up comedy atau melawak dengan gaya monolog sedang digandrungi masyarakat. Di antara beberapa pelakunya, nama Mongol kini tengah naik daun lantaran dianggap lucu dalam setiap penampilannya.

Pria bernama asli Rony Imannuel itu berhasil mencuri perhatian sejak pertama tampil di acara ‘Stand Up Comedy Show’ yang tayang di Metro TV. Banyak orang tertawa terpingkal-pingkal saat ia membawa materi lawakan seputar dirinya maupun realitas sosial di masyarakat.

Mongol seringkali mengangkat tema seputar kaum homoseksual yang disebutnya dengan istilah KW. Masalah pencopet di Jakarta hingga jambul Syahrini pun tak luput jadi bahan leluconnya di atas panggung.

Belum lama ini, Detikhot pun berkesempatan mewawancarai Mongol di sebuah kafe di daerah Warung Buncit, Jakarta Selatan. “Maaf agak terlambat, tadi aku berteduh dulu menunggu hujan berhenti. Soalnya aku ke sini naik ojek,” ujarnya mengawali perbincangan.

Pria yang biasanya melucu itu tampak ramah dan bersahabat. Ia tampil sederhana mengenakan kaos putih berkerah dipadu dengan celana jeans abu-abu. Selain itu, ia juga berkacamata dan ada anting berlian di telinga kirinya.

Perawakan Mongol unik. Matanya sipit dan kulitnya sawo matang. Sedangkan logat bicaranya terdengar seperti orang Batak. Namun ia mengaku asli kelahiran Manado, sedangkan ayahnya orang Mongolia. “Itu makanya aku dipanggil Mongol. Dari kecil memang sudah dipanggil begitu,” katanya.

Adapun mengenai logat bicaranya yang seperti orang Batak, Mongol menjelaskan bahwa ia tinggal cukup lama bersama orang Batak saat pertama kali merantau ke Jakarta. Terlepas dari itu, selama ini memang tak ada yang percaya jika ia mengaku sebagai orang Manado.

“Dulu di Pasar Senen aku pernah ditanya, orang mana? Aku jawab, orang Manado. Eh dia nggak percaya dan bilang, orang Manado itu ganteng, kulit putih, dan hidung mancung. Lah, kau macam bodat (monyet dalam bahasa Batak) begitu,” kisahnya.

“Kulitku hitam begini, makanya orang lebih percaya kalau aku orang Batak ketimbang Manado,” sambungnya seraya tertawa.

Dikisahkan, profesinya sebagai seorang comic (pelaku Stand Up Comedy) terjadi secara tak sengaja. Pertengahan Juli lalu, ia dijebak seorang temannya untuk tampil melucu di Comedy Cafe, Kemang, Jakarta Selatan. “Waktu itu kagetlah aku. Sumpah demi Tuhan, kaget. Ternyata aku disuruh melucu di depan orang-orang,” kenangnya.

Namun siapa sangka, lelucon Mongol di atas panggung itu ternyata sukses membuat seluruh penonton di tempat tersebut tertawa terpingkal-pingkal. “Puji Tuhan, waktu itu pecah istilahnya, menggelegar semua sampai berdiri tepuk tangan. Malah ada yang bilang, itu anak dikerjain saja bisa begitu, bagaimana kalau nggak?” paparnya.

Sejak saat itu, pria kelahiran Manado 27 September 1978 itu kerap diminta manggung dan melucu di kafe tersebut. Hingga suatu ketika, kesempatan menghampirinya untuk tampil dalam acara ‘Stand Up Comedy Show’ di Metro TV.

Lantaran baru pertama kali tampil di televisi, Mongol pun tegang di depan kamera. Tak hanya itu, ia juga merasa gugup karena harus berdampingan dengan orang-orang yang dinilainya telah punya nama besar seperti Steny Agustaf, Soleh Solihun, Miund, Iwel Wel dan Isman.

“Gugupnya itu bukan hanya soal di depan kamera, tapi berdampingan dengan mereka itu kan berat. Siapalah aku ini? Apalagi penontonnya itu banyak banget. Makanya pertama kali jadi gugup,” ujarnya.

Namun lagi-lagi Mongol mampu mengalahkan kendalanya itu. Ia berhasil menguasai panggung dan membuat penonton tertawa. Begitu pula di episode-episode selanjutnya. Padahal diakuinya, selama ini ia tak pernah menghafal materi. Semua mengalir begitu saja.
Menyikapi keberhasilannya itu, Mongol pun mengaku bersyukur kepada Tuhan. Apalagi banyak penggemarnya yang beranggapan, penampilannya tak diragukan jika sudah naik ke atas panggung.

“Puji Tuhan sampai sekarang aku bisa dianggap beberapa orang dan komunitas sebagai salah satu comic yang sukses. Pokoknya dianggap salah satu dewa stand up comedy Indonesia. Ada yang bilang, kalau aku naik panggung sudah jaminan pasti lucu. Hahaha,” tuturnya.

Jakarta - Di balik kelucuannya, tersimpan masa lalu yang kelam. Setidaknya, demikianlah Mongol mengenang sejarah kesuksesannya sebagai salah satu bintang stand up comedy yang bersinar. Ya, di balik honornya yang telah mencapai Rp 8 juta sehari, ia punya cerita tentang cita-cita yang kandas.

“Masa lalu aku dulu sangat kelam dan aku kemudian bertobat. Dalam Kristen istilahnya lahir baru,” ungkapnya saat berbincang dengan Detikhot. “Itu sudah kebiasaan orang Manado, dikala bertobat dan dijamah Tuhan, cita-citanya langsung jadi pendeta,” sambungnya diiringi tawa.

Untuk mewujudkan cita-citanya itu, Mongol merantau dari Manado ke Jakarta untuk menempuh pendidikan sekolah pendeta. Itu terjadi pada 1997. Bisa dibilang, saat itu pria bernama asli Rony Imannuel tersebut berangkat ke Jakarta dengan modal nekat.

“Waktu itu aku berangkat hanya bawa duit 100 perak logam karena jadi pendeta itu dibiayai sponsor. Aku naik kapal laut dengan waktu 6 hari perjalanan dan singgah di kiri-kanan,” kisahnya.

Beberapa bulan di Jakarta, tak ada kejelasan dari pihak sponsor untuk menyekolahkan Mongol jadi pendeta. Hingga akhirnya harapannya tersebut kandas di tengah jalan. “Waktu itu aku kemudian tahu, orang yang mensponsori aku sudah pergi ke Amerika. Makanya akhirnya batal,” ujarnya masih menyisakan kesal.

Gagal masuk sekolah pendeta dan tak punya uang praktis membuat pria kelahiran 27 September 1978 itu luntang-lantung di Jakarta. Berbagai upaya pun coba dilakukannya untuk bertahan hidup.

“Pertama kali aku tidur di emperan toko di Sarinah. Malam-malam bantu tukang pecel lele di Jalan Sunda. Aku bantu kerja walaupun cuma dikasih makan. Aku ingat waktu itu juga kadang telat bayar kos. Tapi, ya Puji Tuhan dapat kos-kosan punya orang Batak dan dia masih mentolerir kalau telat seminggu atau sebulan. Nangis ya nangis waktu itu,” kenangnya.

Mongol pernah pula kerja di rumah makan Padang sebelum akhirnya bekerja di sebuah perusahaan swasta. “Di rumah makan padang gaji aku waktu itu Rp 400 ribu, terus kerja di sebuah perusahaan swasta gajinya Rp 1, 2 juta,” ungkapnya blak-blakan.

Setelah dua tahun lebih bekerja di sebuah perusahaan swasta, Mongol akhirnya memutuskan untuk berhenti dan ikut dalam sebuah manajemen artis. “Waktu itu aku menangani Dirly ‘Idol’ sekitar 4 tahun 8 bulan. Mengikuti dia syuting, nyanyi dan lain-lain,” katanya.

Lepas dari situ, Mongol kemudian membentuk manajemen sendiri bersama temannya. “Puji Tuhan waktu itu chanel-ku sudah banyak, jadi usaha itu jalan,” paparnya. Sejak itu pekerjaan Mongol pun mulai berkembang dan membuat pergaulannya meluas.

Singkat cerita, sifatnya yang humoris alias suka melucu mengantarkannya tampil dalam acara ‘Stand Up Comedy Show’ di Metro TV, hingga dikenal orang seperti sekarang. Ketika diingatkan kembali tentang cita-cita menjadi pendeta yang gagal, Mongol tak menyesal.

Baginya, jalan hidupnya kinisebagai komedian merupakan rencana Tuhan. “Pada akhirnya ya aku menyadari, jadi pendeta itu panggilan, bukan kemauan. Sejauh ini aku menilai ini semua adalah mukjizat Tuhan,” ujarnya mendadak serius. Puji Tuhan! 


sumber: webkristiani.co.cc