Sikap Bersama Kristus Di Akhir Zaman



Saudaraku yang dikasihi Tuhan...
Saat ini kita sedang hidup pada bagian terakhir dari akhir jaman. Alkitab berkata, sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali, akan datang masa yang sukar; dan masa yang sukar dijelaskan oleh Alkitab di sini bukan sekadar akan terjadi banyak kelaparan, bencana alam, dan peperangan, tetapi juga ditandai dengan :

Manusia akan mencintai dirinya sendiri
Manusia tidak tahu berterima kasih
Manusia tidak peduli kepada agama, dan
Manusia akan menjadi hamba uang (2 Timotius 3: 1-4).

Semua itu sudah sangat dekat dan terjadi di tengah-tengah lingkungan kita. Tinggal sekarang, bagaimana sikap kita sebagai orang percaya jika tahu bahwa Yesus akan datang. Selama kita masih ada di bumi, kita harus berbuat sesuatu karena Tuhan tidak mencari orang-orang yang menganggur tetapi mereka yang berani berbuat lebih banyak untuk Tuhan di akhir jaman ini,

Bagi orang dunia, semakin sibuk berarti semakin mendapatkan “berkat” namun hidup terpisah dari Tuhan; tetapi sebaliknya bagi orang percaya: semakin sibuk semakin diberkati dan dipercayakan hal-hal yang besar, dan semakin dekat dengan Tuhan karena di luar Kristus kita tidak dapat berbuat apa-apa.

Melalui ayat bacaan Yohanes 15: 1-10, ada tiga berkat besar jika kita melekat pada Kristus :


1. Kita akan memiliki hidup yang dewasa

“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:5).

Apa artinya berbuah? Sebuah pohon bisa berbuah jika sudah mencapai tingkat kedewasaan tertentu, sehingga pohon itu dapat dinikmati oleh orang lain. Namun, seringkali kita tidak mau menjadi dewasa yakni mudah sedih, menangis, putus asa, lemah, dan selalu meminta perhatian.

Kita harus menjadi dewasa dan kedewasaan itu berarti belajar untuk melihat kemuliaan Allah di balik segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita; selalu tegar berdiri, tidak takut, tetapi percaya bahwa pembelaan Allah selalu datang tepat pada waktunya.

Ada dua jenis panggilan utama bagi orang percaya :
- Panggilan untuk menjadi bayi rohani yakni memulai hidup kekristenan, karena Allah mau melakukan segala sesuatunya untuk kita (Matius 11:28).
- Panggilan untuk dewasa rohani yakni untuk pergi memberitakan Injil; berbuat sesuatu bagi Tuhan sehingga lewat hidup kita banyak orang diberkati (Matius 28:16-20).


2. Kita akan memiliki hidup yang intim dengan Allah

“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yohanes 15:5).

“Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” (Yohanes 15:7).

Allah akan berbicara dengan kita yakni mengenai langkah apa yang harus kita buat, apa yang akan terjadi di dalam hidup kita, dan bagaimana Dia akan memimpin kita lewat Roh-Nya. Kekristenan kita akan menghdapi tantangan dan api penyucian, tetapi kita tidak akan takut karena bagi orang percaya tidak ada yang terjadi secara kebetulan.

Itu sebabnya orang yang dekat dengan Tuhan tidak akan takut, bimbang, dan kuatir menghadapi apapaun karena dia tahu Allah menyertainya.


3. Kita akan memiliki kepastian bahwa hari esok kita, menyenangkan

“Seperti Bapa telah  mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.” (Yohanes 15:9-10).

Saudaraku yang dikasihi Tuhan...
Ada banyak orang yang tidak yakin dengan hari esoknya sehingga mereka terus hidup dalam kebimbangan dan kekuatiran. Tetapi bagi orang percaya, sekalipun hari ini ada di dalam masalah dan pergumulan yang berat, kita tetap percaya bahwa di balik semuanya itu Allah sedang merancangkan hari esok yang penuh harapan.

Bagi orang percaya hari esoknya ada karena janji-janji Allah; karena jika kita gantungkan hari esok kita kepada uang, karir, atau kepada janji-janji manusia maka kita akan kecewa.

Orang yang melekat dengan Yesus tidak akan mudah menyerah dan putus asa menghadapi kondisi apa pun yang sedang terjadi; tetapi justru akan semakin intim dengan Allah sehingga akan melihat hari esok semakin menyenangkan; karena kita tahun dan kita percaya bahwa Allah berkuasa melaksanakan janji-janjiNya. Haleluyah...


SHALOM TUHAN YESUS MENYERTAI KITA SEMUA, AMIN...!

sumber : SJSD

Tidak ada komentar: