10 Makanan Bikin Tubuh Jadi Melar



Pilah-pilih makanan adalah salah satu syarat utama bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan atau sekadar mempertahankan bobot ideal.  Dalam menjaga berat ideal, Anda sebaiknya menghindari jenis-jenis makanan yang memengaruhi gula darah secara negatif dan hanya akan terus menimbulkan rasa lapar.
Inilah 10 jenis makanan paling populer yang dapat membuat tubuh Anda gampang sekali menimbun cadangan lemak :


1. Roti putih

Ini adalah jenis makanan yang kandungan seratnya sangat minim sehingga tidak akan membuat Anda kenyang lebih lama. Yang terjadi setelah Anda menyantap roti ini adalah gula darah melonjak dengan cepat, dan Anda segera merasa lapar lagi. 

Roti putih banyak ditemukan dalam produk makanan seperti burger atau sandwich.  Selain tidak mengandung banyak nutrisi, roti putih justru sering dikombinasikan dengan gula atau pemanis sehingga dapat memicu kenaikan berat badan dengan cepat. Saran para ahli adalah pilihlah roti gandum utuh dan kurangi kebiasaan makan roti putih.


2.  Sereal

Makanan ini banyak dipilih sebagai menu sarapan di perkotaan. Sayangnya, kebanyakan produk sereal di pasaran mengandung gula yang sangat tinggi, tetapi bernilai gizi rendah. Alhasil hal itu justru memicu penumpukan lemak dalam tubuh.  Yang kerap terjadi, setelah makan sereal, perut tidak merasa kenyang karena sereal tidak mengandung serat berarti.

Kalaupun tetap memilih sereal sebagai menu santapan, maka pilihlah yang benar-benar 100 persen terbuat dari gandum utuh. Selain itu, Anda dapat menyantap oatmeal dan menambahkan buah sebagai bagian dari sarapan.


3. Makanan versi diet

Banyak produk kini diberi label rendah lemak, rendah gula, atau khusus diet. Namun, hal yang perlu diingat adalah makanan ini mengandung zat kimia tambahan pangan, seperti pewarna, panambah rasa, atau gula buatan yang tentu memiliki risiko bagi kesehatan. Hal lain yang perlu diingat adalah makanan ini berisiko membuat gula darah menjadi anjlok sehingga Anda cepat merasa lapar. Lebih bijaksana bila Anda memilih buah-buahan alami atau sayuran ketimbang mengonsumsi jenis makanan ini.  


4.  Ayam goreng

Ini adalah menu favorit banyak orang. Akan tetapi, tak banyak yang sadar kalau ayam goreng mengandung lemak yang sangat tinggi karena pemrosesannya menggunakan minyak dengan temperatur tinggi. Pilihlah ayam yang dipanggang dengan bagian daging tanpa lemak.


5. Kopi dengan "creamer" dan pemanis

Kandungan kalori dari secangkir kopi instan plus gula dan creamer bisa mencapai 800 kalori atau hampir separuh dari kebutuhan harian Anda. Kopi atau jenis minuman ringan memang salah satu sumber kalori tersembunyi sehingga banyak dari Anda tak menyadari kalau kebiasaan menenggak kopi dengan gula dan creamer membuat tubuh mengasup kalori berlebihan. Bagi penggemar kopi, Anda disarankan untuk membuat kopi dengan mengatur gula dan creamer secara bijak.


6. Permen dan gula-gula

Ini adalah pilihan paling buruk bagi mereka yang sedang menguruskan badan. Sebagian besar permen hanya mengandung pemanis dan zat kimia tambahan pangan, seperti pewarna atau pengawet. Selain bisa membuat ketagihan, permen tak mengandung gizi berarti, juga membuat tubuh terus menimbun cadangan lemak.


7. Kentang goreng

Kentang sebenarnya jenis bahan makanan dengan kalori rendah. Namun, bila sudah diproses dengan penggorengan bersuhu tinggi, nilai kalorinya melonjak. Makanan ini juga kerap disantap dengan menu berkalori tinggi lainnya di restoran cepat saji, seperti ayam goreng atau burger yang jelas membuat Anda keranjingan. Kalaupun harus makan di restoran cepat saji, maka cobalah untuk tidak memesan kentang goreng.


8. "Pastri", donat, dan makanan ringan

Makanan ini tidak dapat membuat perut kenyang lebih lama karena rendah serat. Selain banyak mengandung gula atau menggunakan pemanis jenis high fructose corn syrup, makanan jenis ini kerap dibuat dengan gandum atau jagung yang telah diproses. Semua bahan makanan ini dapat membuat gula darah dalam tubuh melonjak dengan cepat dan mempercepat timbunan lemak.
Saat mengasup banyak makanan manis, tubuh akan memproduksi hormon insulin untuk mengendalikan kadar glukosa dalam darah. Tingginya glukosa membuat tubuh bisa kelebihan cadangan. Glukosa yang tidak habis terpakai sebagai energi akan ditimbun di bawah lapisan daging dan kulit sebagai lemak. Insulin adalah hormon yang tidak hanya menurunkan gula darah, tetapi juga memberi signal untuk menimbun lemak.


9. Keripik kentang

Jangan sepelekan keripik kentang. Meski terdengar ringan, makanan ini sangat tinggi kalori, tetapi nilai gizinya nol. Proses pengolahannya menggunakan pemanasan tinggi dengan krim dan mentega, yang membuat makanan ini sangat buruk. Keripik kentang juga mengandung bahan pengawet dan garam yang tinggi sehingga menambah risiko bagi kesehatan.  


10. Minuman soda

Soda mengandung kadar gula tinggi. Gula secara instan memberi energi dan membuat tubuh melepaskan serotonin (neurotransmitter yang memperbaiki suasana hati) sehingga banyak yang kecanduan soda cenderung berpostur gemuk.

Peneliti di University of Texas menemukan, soda meningkatkan risiko obesitas rata-rata 32,8 persen, sedangkan diet coke (soda bebas gula) justru meningkatkan risiko hingga 54,5 persen. Kesimpulannya, soda bebas gula tak selalu sehat. Sebagian besar minuman soda mengandung 250 kalori per 600 ml. Tak ada kandungan nutrisi atau mineral di dalamnya, tetapi hanya gula dan kafein.

Sumber :
healthiertalk

KompasHealth

Obesitas Kini Semakin Mewabah



Obesitas atau kegemukan telah menjadi penyakit epidemi atau wabah meluas yang mengancam dunia. Wabah obesitas tidak terbatas dihadapi negara-negara maju, tetapi peningkatan lebih cepat justru terjadi di negara-negara sedang berkembang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, pada tahun 2005, secara global ada sekitar 1,6 miliar orang dewasa yang kelebihan berat badan atau overweight dan 400 juta di antaranya dikategorikan obesitas. Pada 2015 diprediksi kasus obesitas akan meningkat dua kali lipat dari angka itu.

Jika melihat data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, di Indonesia terdapat 19,1 persen kasus obesitas pada penduduk berusia di atas 15 tahun. Angka tersebut melebihi besaran angka kekurangan gizi dan gizi buruk pada anak-anak usia di bawah lima tahun sebesar 18,4 persen.

Perhatian terhadap epidemi obesitas secara global semakin menguat karena meningkatnya penyakit-penyakit yang terkait dengan gaya hidup. Obesitas yang sering dikaitkan dengan gaya hidup Barat menjadi penyebab utama munculnya risiko penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, kardiovaskular, darah tinggi dan stroke, serta berbagai jenis kanker.

Kondisi obesitas menurunkan kualitas hidup manusia. Dampak lebih jauh, beban pada sistem layanan kesehatan bisa semakin berat.

Penelitian baru di Amerika Serikat yang dilakukan John Cawley dari Universitas Cornell dan Chad Meyerhoefer dari Universitas Lehigh menunjukkan, hampir 17 persen biaya kesehatan di Negeri Paman Sam itu dapat disalahkan karena ledakan obesitas. Persoalan berat badan warga negara Amerika Serikat naik dua kali lipat dari sebelumnya.

Di negara miskin

Menurut WHO, sekitar 80 persen kasus baru penyakit kanker, diabetes, dan kardiovaskular di dunia sekarang ini bukan tercatat di negara Barat yang kaya. Justru penyakit tidak menular itu meningkat pesat di negara-negara miskin yang di satu sisi menghadapi kelaparan, tetapi di sisi lain juga masalah obesitas.
”Ledakan obesitas itu sebagai konsekuensi impor gaya hidup negara-negara Barat,” kata Francis Collins, Pemimpin Institut Nasional Kesehatan Amerika Serikat, dalam acara World Health Summit di Berlin, Jerman, pertengahan Oktober ini.

Transisi nutrisi global

Epidemi obesitas itu didorong perubahan dalam masyarakat dan transisi nutrisi secara global. Pertumbuhan ekonomi, modernisasi, urbanisasi, dan globalisasi dari pasar makanan hanyalah beberapa faktor penyebab yang mendasari epidemi ini.

Ketika pendapatan meningkat dan penduduk jadi lebih urban, konsumsi makanan berkarbohidrat tinggi dengan kandungan lemak tinggi dan gula meningkat. Pada saat yang bersamaan, aktivitas fisik berkurang karena peningkatan penggunaan transportasi otomatis, teknologi di rumah, dan pengejaran waktu luang yang pasif.
Prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas umumnya diukur dengan menggunakan body mass index (BMI).
Untuk menghitungnya didapat dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (meter). Nilai BMI yang didapat tidak bergantung pada umur dan jenis kelamin.

Seseorang dikategorikan overweight jika memiliki BMI mulai dari 25 kilogram per meter kuadrat. Mereka yang memiliki BMI yang lebih dari 30 bisa dikatakan menderita obesitas. Batas BMI yang normal yakni antara angka 18,5 dan 24,9.

Rata-rata BMI orang dewasa 22 kg per meter kuadrat-23 kg per meter kuadrat ditemukan di Afrika dan Asia, sedangkan di level 25-27 kg per meter kuadrat ditemukan di Amerika Utara, Eropa, dan di beberapa Amerika Latin, Afrika Utara, serta negara-negara di Pulau Pasifik.

Peningkatan BMI yang terjadi pada usia menengah sampai tua memiliki risiko mengalami komplikasi penyakit.
Kondisi obesitas, selain menyebabkan berbagai penyakit, juga kurang menguntungkan untuk efek metabolisme pada tekanan darah, kolesterol, triglycerides, dan resistensi insulin. Apabila kondisi obesitas ditambah dengan kebiasaan merokok, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Peningkatan BMI memicu risiko kanker payudara, kolon, prostat, endometrium, ginjal, dan empedu, juga osteoarthritis yang menjadi penyebab utama kecacatan orang dewasa.

Efek yang tidak fatal, tetapi memengaruhi masalah kesehatan yang diakibatkan oleh kondisi obesitas, antara lain, kesulitan bernapas, keluhan pada bagian otot yang kronis, masalah kulit, hingga ketidaksuburan.

Yang bisa mengancam kehidupan yakni penyakit kardiovaskular, kondisi yang berkaitan dengan insulin resisten, seperti diabetes tipe 2, kanker tertentu yang berkaitan dengan hormon dan kanker kolorektal, serta kantong empedu.

Kunci sukses untuk mengatasi masalah obesitas yaitu dengan mencapai keseimbangan energi antara jumlah kalori yang dikonsumsi dan jumlah kalori yang digunakan.

Yang bisa dilakukan untuk mencapai sasaran ini, masyarakat dapat membatasi energi yang diambil dari total lemak jenuh dan mengalihkannya ke lemak tidak jenuh, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran—seperti tumbuhan polong, biji-bijian, dan kacang—serta membatasi gula. Untuk peningkatan penggunaan kalori aktivitas fisik perlu ditingkatkan dengan beraktivitas fisik paling sedikit 30 menit tiap hari.

Mengancam anak-anak

Dunia mulai menaruh perhatian pada obesitas karena kondisi itu juga mewabah di kalangan anak-anak. Peningkatan wabah ini merefleksikan perubahan yang serius di masyarakat dan pola-pola tingkah laku masyarakat dalam dekade ini.

Persoalan global dengan cepat memengaruhi negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Prevalensinya meningkat hingga ke tingkat yang mesti diwaspadai.

Secara global, pada 2010, jumlah anak-anak di bawah lima tahun yang overweight diperkirakan lebih dari 42 juta. Hampir 35 juta tinggal di negara-negara berkembang. Overweight dan obesitas yang dimulai pada usia anak-anak berpotensi tetap terjadi ketika dewasa. Bahkan, kemungkinan berkembang menjadi penyakit tidak menular, seperti diabetes dan kardiovaskular di usia yang lebih muda.

Overweight dan obesitas yang dicegah sejak dini dapat mencegah munculnya penyakit-penyakit kronis yang memperpendek usia seseorang. Karena itu, pencegahan pada anak-anak perlu prioritas tinggi.

Ancaman obesitas di kalangan anak-anak juga melanda Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2007, prevalensi obesitas pada anak-anak usia 6 dan 14 tahun mencapai 9,5 persen untuk pria, sedangkan pada perempuan mencapai 6,4 persen. Kondisi ini meningkat dari tahun 1990-an yang berkisar 4 persen.
Apalagi tingkat kebugaran para siswa tingkat dasar dan menengah di Indonesia ternyata amat memprihatinkan. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan yang berdampak tidak terbentuknya budaya hidup sehat dan bugar di kalangan generasi muda.

Hasil tes kebugaran jasmani yang dilakukan Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, Departemen Pendidikan Nasional, tahun 2004 pada 4.481 siswa SD, SMP, dan SMA di delapan provinsi memperlihatkan, hanya empat siswa yang termasuk kategori baik sekali. Siswa dengan tingkat kebugaran jasmani baik hanya 7 persen di setiap tingkatan sekolah.

Oleh karena itu, orangtua mesti membantu anak-anak mereka untuk mengontrol berat badan dalam level yang sehat. Ibu yang memberikan air susu ibu (ASI) dan menunda pemberian makanan padat kepada bayinya dapat mencegah terjadinya kondisi obesitas.

Anak-anak balita seharusnya diberikan makanan ringan yang sehat, rendah lemak, dan dilibatkan pada aktivitas fisik bertenaga setiap hari. Waktu menonton televisi perlu dibatasi tidak lebih dari tujuh jam seminggu, sudah termasuk main game dan internet.

Di usia selanjutnya, anak-anak dapat diajar memilih makanan sehat dan mengembangkan kebiasaan berolahraga secara teratur. Ketika menonton televisi harus dihindari mengunyah makanan ringan atau makanan berat. (AFP/WHO)

Oleh Ester Lince napitupulu

KompasHealth

Mengapa Bayi Menangis Tanpa Airmata?



Menangis merupakan satu-satunya cara bayi berkomunikasi. Pada bayi baru lahir, walau wajahnya merona merah dan tangisannya tak mau berhenti, tidak setitik pun ia meneteskan air mata. Mengapa demikian?

Jennifer Shu, tim penulis buku American Academy of Pediatric's, Heading Home With Your Newborn, menjelaskan, saat lahir, kelenjar air mata bayi hanya memproduksi air mata dalam jumlah sedikit untuk melumasi dan melindungi mata. Makanya, tidak ada kelebihan air mata yang keluar ketika ia menangis.
"Air mata baru diproduksi ketika bayi berusia satu hingga tiga bulan. Seiring perkembangan kelenjar air matanya, produksinya pun makin meningkat," kata Shu.

Sementara itu, jika air mata bayi keluar meski ia tidak sedang menangis, bisa jadi saluran air matanya tersumbat. "Biasanya gangguan ini akan normal sendiri, tapi jika bagian kornea mata bayi tampak merah atau bengkak mungkin ada infeksi. Segera hubungi dokter," sarannya.

Sumber: Parenting

KompasHealth

Bayi Butuh Tidur Lebih Lama



Waktu tidur bayi dan anak-anak sangat bervariasi. Ketika lahir, bayi membutuhkan lebih banyak tidur. Saat usia bertambah, waktu tidur berkurang sedikit demi sedikit. Berapa lama si kecil perlu tidur?

- Usia 0-3 bulan

Rata-rata jumlah waktu tidur harian beragam, mulai dari 8-18 jam. Di malam hari bayi akan terjaga karena butuh disusui. Selain karena lapar, bayi terjaga karena suhu dalam kamar bisa terlalu dingin atau panas. Untuk itu jaga selalu temperatur nyaman untuk bayi saat mereka tidur.

- 3-6 bulan

Saat usia bayi bertambah, waktu menyusui di malam hari menjadi lebih sedikit dan tidurnya lebih lama. Biasanya mereka tidur sekitar 8 jam atau lebih di malam hari. 

- 6-12 bulan

Di usia ini, bayi biasanya sudah tidak bangun di malam hari untuk menyusu. Mereka bisa tidur hingga 12 jam setiap malam. Saat tumbuh gigi atau lapar mereka bisa sering terbangun.

- 12 bulan. 

Secara total, bayi akan tidur sekitar 12-15 jam.

- Usia 2 tahun.

Di usia 2 tahun kebanyakan bayi tidur 11-12 jam di kala malam dan 1-2 kali tidur siang.

- 3-4 tahun

Kebanyakan balita membutuhkan waktu tidur sekitar 12 jam. Jumlahnya tetap bervariasi dari 8-14 jam. Beberapa balita tetap perlu tidur siang. (GHS/dee)

Sumber:Gaya Hidup Sehat

KompasHealth

12 Alasan Tidur Bisa Menyembuhkan



Di tengah kesibukan aktivitas setiap hari, masih banyak di antara kita yang kurang menyempatkan diri sejenak untuk beristirahat. Pada manusia, mamalia lain, dan sebagian besar hewan lainnya, tidur yang teratur sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup.

Pada tahun 1913, ilmuwan Perancis Henri Pieron menulis buku Le physiologique sommeil du probleme. Ini adalah tulisan pertama untuk mengkaji tidur dari perspektif fisiologis. Karyanya dianggap sebagai awal dari pendekatan modern untuk penelitian tentang tidur. 

Dr Nathaniel Kleitman, yang dikenal sebagai "Bapak Riset Tidur Amerika", mengawali penelitiannya di Chicago pada 1920 dengan mempertanyakan aturan tentang tidur, terjaga, dan ritme sirkardian. Riset penting Kleitman meliputi studi karakteristik tidur pada populasi yang berbeda serta efek dari kurang tidur. Pada 1953, dia dan muridnya, Dr Eugene Aserinsky, menemukan hal penting, yakni mekanismerapid eye movement (REM) saat tidur. Menurut Kleitman, pada masa lalu, manfaat tidur sering kali diabaikan. Munculnya pemahaman  tentang pentingnya tidur bagi kesehatan pun terbilang masih baru. Padahal, ketika seseorang tidur kurang dari enam atau tujuh jam setiap malam, risiko terkena penyakit akan meningkat.

Berikut ini adalah 12 alasan mengapa tidur penting bagi kesehatan Anda:


1. Jantung sehat.  

Jantung Anda akan lebih sehat jika Anda mendapatkan antara tujuh dan sembilan jam tidur setiap malam. Ini membantu menenangkan sistem saraf dan menghilangkan stres akibat kesibukan kerja.


2. Menekan risiko kanker. 

Orang yang bekerja sif malam berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara dan kanker usus besar. Para peneliti percaya bahwa ini disebabkan perbedaan tingkat hormon melatonin pada orang yang terkena cahaya lampu di malam hari.

Paparan cahaya lampu dapat mengurangi tingkat melatonin. Melatonin merupakan hormon yang melindungi tubuh dari kanker. Melatonin muncul untuk menekan pertumbuhan tumor. Pastikan bahwa kamar tidur Anda gelap untuk membantu tubuh Anda memproduksi melatonin yang dibutuhkan.


3. Mengurangi risiko hipertensi. 

Stres juga disebabkan oleh kekurangan tidur. Seseorang yang mengalami stres bisa berakibat buruk jika berkepanjangan karena fungsi tubuh selalu dalam siaga tinggi. Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan darah dan peningkatan produksi hormon stres.


4. Menghambat penuaan. 

Hormon-hormon stres juga membuat lebih sulit bagi Anda untuk tidur. Anda berada di lingkaran berbahaya. Hormon stres juga bisa mengganggu keseimbangan hormon-hormon lain sehingga mempercepat proses penyakit dan proses penuaan.


5. Kewaspadaan. 

Tidur nyenyak pada malam hari membuat sistem internal Anda seperti sistem kekebalan tubuh menjadi lebih waspada dan hidup.


6. Tajamkan ingatan. 

Saat bermimpi dan tidur nyenyak adalah waktu yang penting bagi otak Anda untuk beristirahat. Mendapatkan tidur lebih berkualitas akan membantu Anda mengingat lebih baik.


7. Turunkan berat badan. 

Mereka yang tidur kurang dari tujuh jam per malam lebih mungkin berat badannya naik. Kurang tidur juga berdampak terhadap keseimbangan hormon dalam tubuh yang memengaruhi nafsu makan. Hormon ghrelin dan leptin, yang seharusnya penting untuk pengaturan nafsu makan, menjadi terganggu akibat kurang tidur.


8. Cegah sakit jantung. 

Tidur siang hari menjadi alternatif yang efektif untuk melindungi kesehatan dan membuat Anda lebih produktif. Sebuah penelitian terhadap 24.000 orang dewasa di Yunani menunjukkan bahwa orang yang tidur siang beberapa kali seminggu berisiko yang lebih rendah kematian akibat penyakit jantung.



9. Tingkat stres rendah. 

Orang-orang yang tidur siang di tempat kerja memiliki tingkat stres jauh lebih rendah. Tidur siang juga meningkatkan memori, fungsi kognitif, dan suasana hati. Tidur siang hari, yang kadang disebut "kekuatan tidur siang", adalah salah satu rahasia keberhasilan presiden ke-40 Amerika Serikat, Ronald Reagan.


10. Turunkan risiko depresi. 

Tidur memengaruhi banyak unsur kimia dalam tubuh Anda, termasuk serotonin. Orang yang kekurangan serotonin biasanya akan menderita depresi. Anda dapat membantu mencegah depresi dengan memastikan Anda memperoleh jumlah tidur yang tepat.


11. Menyembuhkan. 

Tidur adalah waktu bagi tubuh Anda untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan stres, sinar ultraviolet, dan paparan zat berbahaya lainnya. Tidur juga merupakan waktu untuk membuang racun yang terakumulasi selama beraktivitas seharian.


12. Menghasilkan protein lebih banyak. 

Sel-sel Anda biasanya akan menghasilkan lebih banyak protein saat Anda sedang tidur. Molekul membentuk blok bangunan untuk sel, yang memungkinkan mereka untuk memperbaiki kerusakan. Tidur menyembuhkan sakit kepala ataupun selesma.

KompasHealth

Sumber :
The New Straits Times

Kurang Tidur Mendongkrak Gula Darah



Satu lagi bukti mengenai manfaat tidur bagi kesehatan. Penelitian menunjukkan tidur yang berkualitas dan cukup bisa membantu menstabilkan gula darah. Itu sebabnya orang yang menderita diabetes disarankan untuk menata pola tidurnya.

Dalam jurnal Diabetes Care, para peneliti dari University of Chicago mengungkapkan penderita diabetes yang memiliki pola tidur yang buruk memiliki kadar glukosa lebih tinggi dan lebih sulit mengendalikan penyakitnya.
Para peneliti membandingkan 40 penderita diabetes melitus dengan 531 orang sehat. Para peneliti ingin mengetahui kaitan potensial antara kualitas tidur, kadar gula darah dan penanda lain yang menunjukkan diabtes terkontrol.

"Kami menemukan pada orang yang diabetes, ada kaitan antara kualitas tidur yang buruk dengan kadar gula darah yang tinggi. Kaitan itu tidak kami dapatkan pada orang yang tidak menderita diabetes," kata Kristen Knutson, peneliti.

Untuk risetnya, Knutson memantau tidur para responden dengan memasang monitor aktivitas yang dipasang di tangan. "Bila tangan banyak digerakkan berarti sedang terjaga," katanya. Para responden juga melaporkan kualitas tidur mereka.

Tim peneliti menemukan orang yang diabetes yang mengalami gangguan tidur memiliki kadar gula darah puasa 23 persen lebih tinggi, kadar insulin puasa 48 persen lebih tinggi dan resistensi insulin 82 persen lebih tinggi dibanding dengan orang yang diabetes namun pola tidurnya normal.

Menanggapi hasil riset tersebut, Dr.Joel Zonszein, direktur Clinical Diabetic Center, di New York, AS, mengatakan kaitan antara kadar glukosa dan pola tidur bagaikan "telur dan ayam".

"Sulit untuk menentukan apakah kadar gula darah yang tinggi disebabkan karena kualitas tidur yang buruk atau pasien yang memiliki kadar glukosa tinggi tidak bisa tidur dengan nyenyak, atau ada penyebab lain," kata Zonszein.

Ia juga menyebutkan orang yang diabetes biasanya kegemukan dan berat badan berlebih akan mengganggu kualitas tidur. Obesitas juga berkaitan dengan sleep apnea atau henti napas sejenak saat tidur.

Namun Zonszein dan Knutson sependapat bahwa orang yang diabetes harus lebih memperhatikan pola tidurnya. "Mengurangi stres adalah salah satu cara untuk mendapatkan tidur yang nyenyak," katanya.

KompasHealth

Sumber :
Healthday News

Naskah-Naskah Ramalan

Naskah-naskah yang membicarakan ramalan merupakan golongan tunggal terbesar yang kedua dari sastra cuneiform Mesopotamia (sesudah naskah-naskah ekonomi). Pada tingkatnya yang paling dasar, ramalan adalah usaha untuk menguraikan kehendak para dewa dengan menggunakan berbagai teknik ilmu. gaib. Para penyembah berhala percaya bahwa mereka dapat menggunakan ketrampilan dan kecerdikan manusia untuk memperoleh pengetahuan dari para dewa mengenai situasi-situasi tertentu. Dalam perkataan Yehezkiel Kaufmann, seorang peramal adalah "seorang ilmuwan yang tidak memerlukan wahyu ilahi."33
Ramalan biasanya mengikuti cara induktif atau cara intuitif. Dalam cara induktif, si peramal mengamati berbagai kejadian dan kemudian menarik berbagai kesimpulan darinya. Cara yang paling umum ialah mengamati isi perut domba atau kambing yang telah disembelih. Para peramal biasanya mengamati hati (suatu teknik yang disebuthepatoskopi). Suatu formula ramalan yang khas mungkin berbunyi seperti ini, "Kalau hati itu berbentuk X, maka hasil pertempuran/penyakit/perjalanan itu akan seperti berikut . . . . "
Sistem yang khusus ini baik untuk raja dan orang kaya, tetapi untuk warganegara yang biasa diperlukan berbagai teknik yang lebih murah. Paling tidak ada setengah lusin teknik yang murah, seperti lecanolnancy (membiarkan tetes-tetes minyak jatuh ke dalam secangkir air dan memperhatikan gambar yang kelihatan) atau libanomancy(memperhatikan berbagai bentuk dari asap dupa).
Dalam jenis ramalan yang intuitif, si peramal kurang aktif: ia lebih banyak bertindak sebagai pengamat dan penafsir. Jenis ramalan intuitif yang paling terkenal adalah menafsirkan mimpi (oneiromancy). Cara ini telah menghasilkan sekumpulan sastra tafsiran mimpi yang berbunyi, "Kalau Anda bermimpi seperti itu, maka artinya . . . . " Cara-cara lain untuk meramal adalah naskah-naskah yang dikenal sebagai menologidan hemerologi. Jenis yang pertama mencatat bulan-bulan dalam setahun dan memberi tahu bulan-bulan mana yang baik untuk jenis-jenis tugas tertentu. Jenis yang kedua mencatat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan pada atau dijauhi untuk setiap hari dalam sebulan. Dari semua cara ini lahirlah astrologi.
Perjanjian Lama melarang semua teknik ramalan (bdg. Ul. 18:10; Im. 20:6; Yeh. 13:6-8). Alkitab menyebut ramalan itu suatu "kekejian"; karena alasan itulah maka di Israel tidak terdapat peramal profesional. Ramalan menaruh kepercayaan pada kebijaksanaan manusia dan hal itu merupakan penghinaan kepada Allah, karena mencerminkan keengganan untuk mempercayai penyataan kebenaran-Nya.
E. Sastra Keagamaan. Sebagian besar naskah yang bercerita tentang kuil penyembahan berhala, persembahan, kurban, dan keimaman sedang menggambarkan agama raja. Biasanya hal-hal itu tidak berlaku untuk agama rakyat jelata. Leo Oppenheim telah berkata dengan tepat, "Orang biasa . . . tetap tidak dikenal, unsur tak dikenal yang paling penting dalam agama Mesopotamia."34 Pasti, hal yang sama dapat dikatakan tentang Mesir. Tidak mungkin. bahwa "orang biasa" dapat menerima wahyu dari para dewa. Menerima wahyu adalah hak istimewa raja.
Di sini terdapat perbedaan yang sangat besar antara Alkitab Kristen dan agama-agama penyembahan berhala. Di Perjanjian Lama, Allah berfirman tidak hanya kepada para pemimpin seperti Musa dan Daud, tetapi juga kepada wanita tunasusila, sampah masyarakat, orang berdosa, dan lain-lain. Misalnya, perhatikanlah bahwa orang pertama yang disebut di Alkitab sebagai orang yang dipenuhi dengan Roh Allah adalah seorang bernama Bezaleel (Kel. 31:3), mandor yang mengepalai pembangunan kemah suci.
Entah itu di Mesir atau di Mesopotamia, para penyembah berhala percaya bahwa dewa-dewa mereka tinggal di dalam kuil-kuil yang telah dibangun untuk mereka. Sebagai tempat kediaman dewa maka kuil itu dianggap suci. Nyanyian-nyanyian kepada kuil-kuil sangat umum dalam sastra para penyembah berhala.
Dalam hal ini, doa Salomo ketika menahbiskan bait suci di Yerusalem menyatakan tekanan yang jelas menentang penyembahan berhala. Pertimbangkan ayat ini, "Tetapi benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini" (I Raj. 8:27).
Raja kafir mengelola kuil dan melakukan pelayanan sebagai imam bagi dewa-dewanya. Ia dianggap sebagai pengantara antara manusia dengan para dewa. Ia memerintah untuk para dewa (seperti di Mesopotamia) atau sebagai dewa (seperti di Mesir).
Sambil lalu, di sini kita bertemu dengan salah satu ciri yang paling khas dari iman alkitabiah. Agama-agama kafir tidak pernah menghasilkan jurubicara - yang berani membantah raja, seperti yang dilakukan para nabi di Alkitab. Para penyembah berhala tidak mempunyai konsep tentang "imunitas kenabian." Hanya di Israel seorang raja dapat disalahkan oleh seorang nabi dengan kata-kata, "Engkaulah orang itu!" (II Sam. 12:7). Betapa pun, jikalau raja itu berdaulat, ilahi, dan imam kepala, siapa dapat mengatakan kepadanya bahwa ia bersalah? Inilah sebabnya Izebel, yang berasal dari lingkungan Fenisia, tidak dapat mengerti mengapa suaminya, yang orang Israel, gemetar ketakutan di hadapan Nabi Elia (bdg. I Raj. 16:31; 21:6, 20-27). *** (NN)

Astrologi?

Apakah yang Allah katakan tentang orang-orang yang berkonsultasi dengan para astrologer (peramal bintang) untuk mendapat tuntutan dalam kehidupan mereka? Ada dalam Alkitab, Engkau payah karena banyaknya nasihat. Suruhlah peramal-peramal tampil menyelamatkan engkau; mereka yang telah meneliti segala penjuru langit dan mempelajari bintang-bintang, dan pada setiap bulan baru meramalkan apa yang menjadi nasibmu. Lihat, mereka seperti jerami yang dimakan api; tak dapat mereka menyelamatkan diri sendiri!... Itulah faedah para peramal bagimu yang merepotkan engkau sejak masa kecilmu; masing-masing pergi meninggalkan engkau; tak ada yang datang untuk menolongmu" (Yesaya 47:13-15, BIS)

Astrologi adalah ilmu ramalan, yang mengajarkan bahwa kedudukan matahari, bulan, planet-planet, atau bintang-bintang di langit mempunyai suatu pengaruh terhadap orang-orang dan terhadap jalannya urusan-urusan manusia. Kata asli untuk astologi dalam bahasa Ibrani berarti, meramal langit. Meramal adalah suatu perbuatan menentukan peristiwa-peristiwa masa depan, atau mengungkapkan pengetahuan rahasia, melalui tanda-tanda atau agen supernatural (adikodrati). Allah melarang praktek peramalan. Ada dalam Alkitab, Janganlah kamu melakukan telaah atau ramalan (Imamat 19:26b).

Ketika bangsa Israel kuno hendak memasuki Tanah Perjanjian Kanaan, Allah mengamarkan mereka agar tidak mempraktekkan hal itu. Ada dalam Alkitab, "Apabila engkau sudah masuk ke negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau belajar berlaku sesuai dengan kekejian yang dilakukan bangsa-bangsa itu. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu. Sebab bangsa-bangsa yang daerahnya akan kaududuki ini mendengarkan kepada peramal atau petenung, tetapi engkau ini tidak diizinkan TUHAN, Allahmu, melakukan yang demikian (Ulangan 18:9, 12, 14).

Peramalan sebenarnya dianggap sebagai suatu dosa yang berat. Ada dalam Alkitab, Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung (=meramal) dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja" (1 Samuel 15:23, BIS).

Ketika Raja Nebukhadnezar mendapat sebuah mimpi, ia memanggil semua ahli sihir, petenung, dan astrologer (peramal bintang) agar mereka mengatakan apa mimpinya itu. Ada dalam Alkitab, Para ahli (=peramal) itu menjawab, "Di seluruh dunia tidak ada seorang pun yang dapat memberitahukan apa yang Tuanku kehendaki itu. Dan belum pernah seorang raja, betapa pun besar dan mulianya, menuntut hal seperti itu dari para peramal, ahli jampi, dan orang-orang berilmu di istananya (Daniel 2:!0, BIS). Para peramal dari Babilon tidak sanggup menolong Raja sehubungan dengan mimpi yang menyusahkan itu. Namun, Allah telah memberkati nabi-Nya Daniel dengan karunia-karunia yang benar dari Roh Kudus, dan ia dibawa ke hadapan Raja untuk menginterpretasi mimpi. Ada dalam Alkitab, Daniel menjawab, "Tuanku, tak ada orang berilmu, ahli jampi, peramal atau ahli perbintangan yang dapat memberitahukan hal itu kepada Tuanku. Tetapi di surga ada Allah yang menyingkapkan segala rahasia, dan Dia telah memberitahukan kepada Tuanku apa yang akan terjadi di kemudian hari. Sekarang, perkenankanlah hamba menerangkan mimpi dan penglihatan yang Tuanku terima waktu tidur itu (Daniel 2:27-28, BIS). Dengan urapan Allah, Daniel sanggup menjelaskan dan menerangkan mimpi nubuatan raja itu. *** (NN)

Kesepuluh Suku Israel yang Terhilang ada di Indonesia?

"Orang Yahudi tidak lenyap, bahkan melalui banyak penganiayaan sekalipun mereka tetap bertahan hidup," Rabbi M. Tokayer asal New York menegaskan. "Serupa dengan itu, minat orang pada Kesepuluh Suku Israel yang Terhilang tidak lenyap dan tetap hidup sampai ke abad-abad mendatang."

Mengapa orang Yahudi dan minat pada kesepuluh suku yang terhilang tidak lenyap? Tidak mudah menjawab pertanyaan ini. ".memahami orang Yahudi dan Israel merupakan kunci untuk benar-benar memahami Timur," kata Pangeran Mikasa, seorang ahli brilyan dalam bidang arkeologi Mesopotamia dan Israel kuno serta adik kandung Kaisar Hirohito dari Jepang, "dan bahwa orang Yahudi adalah suatu jembatan yang menghubungkan Barat dan Timur. Mereka adalah suatu kunci untuk memecahkan teka-teki sejarah dunia."

Petunjuk-petunjuk historis berdasarkan riset-riset modern tentang penyebaran kesepuluh suku itu, khususnya ke Asia Timur, dikemukakan Rabbi M. Tokayer. Dia termasuk tokoh intelektual masa kini yang ikut meneliti ke-10 suku dan ke-2 suku Israel purba yang juga diasingkan dari Kerajaan Yehuda. Salah satu kunci untuk memecahkan teka-teki sejarah dunia adalah Jalan Sutera, suatu jalan yang menghubungkan Timur Tengah dengan Timur Jauh. Sebagian orang Yahudi dalam pembuangan di Babilonia memakai Jalan Sutera untuk berjualan sutera ke Timur Jauh. Jadi, Jalan Sutera adalah suatu jalan pintas yang masuk di akal untuk menelusuri jejak-jejak yang ditinggalkan ke-12 suku Israel itu, saran Rabbi Tokayer.

Jejak-jejak itu mencakup kemiripan agama, tradisi atau adat-istiadat, simbol-simbol budaya, bahasa, dan ciri-ciri jasmani antara bangsa Israel purba dan bangsa-bangsa Asia lain. Pengetesan DNA antara golongan-golongan Yahudi tertentu yang hidup terpisah selama ratusan abad di berbagai negara dan sudah berdarah campuran dengan golongan Yahudi "totok" serta penggalian-panggalian arkeologis merupakan penelusuran jejak-jejak lain. Sejarah migrasi Kesepuluh Suku Israel yang Terhilang ke Asia Timur-dicatat turunan-turunan mereka dan para periset-menunjukkan juga jejak-jejak mereka.

Para peneliti Kristiani pun menaruh minat yang bertahan pada bangsa Israel purba, termasuk Kesepuluh Suku Israel yang Terhilang. Beberapa peneliti percaya pada nubuat-nubuat alkitabiah tentang akan kembalinya bangsa Israel dari seluruh dunia ke Israel dan peran hebat yang akan mereka mainkan menjelang kedatangan kedua kali dari Mesias.

Jeffrey tidak lupa mencatat rangkaian pengasingan dan penyebaran bangsa Israel ke seluruh dunia. Termasuk pengasingan ke-10 suku Israel di utara oleh bangsa Asiria pada abad ke-7 s.M, pembuangan ke-2 suku tersisa di selatan Israel ke Babilonia pada abad ke-6 s.M. Dan penyebaran besar kedua mereka ke seluruh dunia-bersama orang-orang Yahudi Kristen-sesudah tentara Roma kuno menyerbu dan menghancurkan Yerusalem tahun 70 Masehi. "Sejak itu sampai dengan Deklarasi Balfour" tentang pendirian suatu negara di Palestina bagi orang Yahudi "pada 2 November 1917, dan sepanjang Perang Dunia II, kisah orang Yahudi adalah kisah pengasingan dan penganiayaan di seluruh dunia," ujar Jeffrey. Berbeda dengan bangsa-bangsa besar masa purba seperti bangsa Mesir, Babilonia, Yunani, dan Roma yang berjaya kemudian pudar, bangsa Israel "sudah bertahan sebagai suatu bangsa khusus untuk menaikkan Bendera Daud di dinding-dinding Yerusalem kuno mereka." Adalah Allah orang Israel yang menjaga kelangsungan identitas mereka.

Sayangnya, identitas itu-meskipun dipercaya Allah sendiri yang tahu-tidak selalu jelas bagi para peneliti jejak-jejak Kesepuluh Suku Israel yang Terhilang. Akan tetapi, berbagai studi perbandingan, khususnya di Asia Timur, sudah memberi gambaran yang jelas tentang identitas itu. Studi perbandingan itu diantaranya di bidang tradisi, termasuk upacara-upacara, tulisan-tulisan, dan bahasa-bahasa menunjukkan persamaan yang mencengangkan antara berbagai kelompok masyarakat atau suku masa kini di Asia Timur dengan upacara-upacara, tulisan, dan bahasa Ibrani kuno yang dipakai di Israel kuno.

Upacara dan Tradisi. Upacara dan tradisi dari Jepang dan suku-suku turunan Israel di Afghanistan, suku Pathan, turunan Israel di Kashmir, suku Manasye di perbatasan India-Myanmar, orang Yahudi Kocin di India, dan suku Chiang di Cina menunjukkan persamaan yang mengherankan dengan yang dipraktekkan orang-orang Yahudi tradisional. Berikut beberapa ringkasan diantaranya.

Upacara penyucian. Sumo, gulat tradisional Jepang, didahului upacara penyucian yang mirip sekali dengan upacara penyucian tradisional orang Yahudi. Pegulat-pegulat sumo berkali-kali menaburkan ring gulat itu dengan garam. Orang Barat biasanya tidak mengerti makna upacara ini, tapi orang Yahudi segera mengerti bahwa hal ini untuk menyucikan ring sumo. Orang Yahudi juga punya tradisi memakai garam untuk penyucian, termasuk Kosher. Kosher adalah hukum diet yang di dalamnya mereka menyucikan makanan dengan garam.

Turunan Israel di Afghanistan. Suku-suku turunan Israel purba di Afghanistan menyebut dirinya Bani Israel kuno yang berasal, misalnya, dari nama Yusuf. Ada Yusufzai-artinya, anak-anak Yusur, Yusufzi, Yusufzad, dan lain-lain. Meskipun mereka penganut Muslim yang saleh, mereka menyalakan lilin pada hari Sabat, mulai Jumat ketika matahari terbenam sampai Sabtu malam. Tradisi ini hanya dilakukan oleh orang Yahudi.

Suku Pathan. Suku Pathan, sekitar 15 juta orang, tinggal terutama di Pakistan dan Afghanistan dan juga di Persia (kini Iran) dan India. Mereka punya kebiasaan menyunat anak pada hari ke-8, tradisi tertua orang Israel. Mereka juga merayakan Sabat sebagai hari istirahat: tanpa bekerja, memasak, atau membakar roti/kue. Selain itu, mereka menyediakan 12 buah Hallot (roti tradisional Yahudi) untuk menghormati hari Sabat. Bukan saja perayaan Sabat melainkan juga pemakaian nama-nama Kesepuluh Suku Israel yang Terhilang; Anda menemukan orang-orang yang memakai nama Gad, Naftali, Ruben, Manasye, dan Efraim. Ada yang bahkan memakai nama Israel dan Samuel yang tidak pernah ada dalam nama-nama Muslim, agama yang dianut sebagian besar suku  Pathan.

Turunan Israel di Kashmir. Mereka berjumlah antara 5-7 juta orang dan tinggal di bagian utara India atau sebelah barat Nepal. Di Kashmir, berbagai tempat diberi nama-nama Israel, seperti Har Nevo, Beit Peor, Pisga, dan  Heshubon. Semuanya adalah nama-nama dari Kerajaan Israel atau Samaria yang dihuni Kesepuluh Suku Israel yang Terhilang. Nama-nama tempat lain mengingatkan kita pada nama-nama Israel purba seperti Samaryah (Samaria), Mamre, Pishgan (Pisgah), Nabudaal (Gunung Nevo), Bushan (Bashan), Gilgit (Gilgal), Heshba (Hesbon), Amunah (Amon), Gochan (Goshen), Median-pura (Midian), dan Guzana (Gozan). Gozan adalah suatu tempat di Asiria tempat Kesepuluh Suku Israel dideportasi. Tapi nama-nama suku dan tempat-tempat lain jelas sekali menunjukkan asal usul Ibraninya. Misalnya, salah satu suku di Kashmir disebut Asyeria yang adalah Asyer, suku Dand adalah Dan, Gada adalah Gad, Levi adalah Lewi, Suku Syaul adalah Raja Saul dalam penamaan Ibrani, Musa adalah Moses, Suliamaniah adalah Salomo, suku Israel, Suku Abri adalah Suku Ibrani di Israel purba, dan Suku Kahana mengacu pada imam Yahudi.

Di Yusmarg (Handwarra) pada perbatasan dengan Pakistan, ada sekelompok orang yang sampai hari ini menyebut dirinya B'nei Israel. Frasa ini berarti "Anak-anak Israel." Banyak penduduk Kashmir mengatakan inilah nama kuno untuk menyebut semua penduduk Kashmir.

Turunan Israel di Kashmir menyelenggarakan suatu pesta yang disebut Pasca - mengingatkan kita pada Paskah-dalam musim semi. Pada pesta ini, mereka menyesuaikan perbedaan hari-hari antara kalender bulan dan kalender matahari. Cara penyesuaian ini sama dengan cara orang Yahudi. Kebanyakan orang Kashmir penganut Muslim. Meskipun demikian, mereka bersimpati pada orang Yahudi dan Israel. Jelas bahwa asal usul mereka mengakibatkan mereka menaruh minat pada bangsa Israel.

Sebagaimana halnya sejarah bangsa-bangsa lain di kawasan itu, sejarah orang Kashmir terselubung misteri. Kebanyakan periset tentang penduduk Kashmir berpendapat bahwa kebanyakan penduduk kawasan itu adalah turunan Kesepuluh Suku Israel yang Terhilang yang diasingkan kerajaan Asiria pada tahun 722 sebelum Masehi. Mereka mengembara sepanjang Jalan Sutera ke negara-negara di Timur, Persia dan Afghanistan sampai mereka mencapai Lembah Kashmir dan menetap di sana. Periset lain mengatakan penggambaran mereka dimulai kira-kira 300 tahun sesudah pengasingannya oleh Asiria tahun 722 s.M. Para pengembara menetap di Kashmir, memegang tradisinya sampai mereka beralih memeluk agama Islam yang juga mencapai lembah itu.

Suku Manasye. Mereka berjumlah antara 1 dan 2 juta orang yang menetap di Shintung, suatu kawasan pegunungan di perbatasan India-Myanmar. Mereka kawin-mawin dengan orang-orang Tionghoa dan tampak seperti peranakan Tionghoa-Myanmar. Tapi seluruh suku itu sadar mereka turunan berdarah Israel. Suku Manasye mempraktekkan tradisi pengorbanan hewan. Hal ini sama dengan tradisi yang dipraktekkan Kesepuluh Suku Israel yang Hilang.

Lalu kata "Manasye" sering muncul dalam puisi dan doa-doa mereka. Nama itu adalah nama leluhur mereka. Mereka menyebut dirinya Beni Menasye, Anak-anak Menasye. Ketika berdoa, mereka mengatakan, "Ya, Allah Menasye." Kata ini berasal dari nama Menasye, salah satu dari Kesepuluh Suku Israel yang Terhilang.

Menurut sejarahnya, suku Manasye bersama suku-suku Israel lain di utara diasingkan ke Asiria tahun 722 s.M. Asiria kemudian ditaklukkan Babilonia tahun 607 s.M. Persia menaklukkan Babilonia tahun 457 s.M dan pada tahun 331 s.M, Yunani pimpinan Iskandar Agung menaklukkan Persia. Pada masa Yunani itulah suku Menasye dideportasi dari Persia ke Afghanistan dan tempat-tempat lain.

Di sana mereka menjadi gembala-gembala dan penyembah-penyembah berhala. Sesudah Afghanistan menjadi Islam, turunan Suku Menasye menjadi Islam juga. Meskipun demikian, mereka disebut pemakai bahasa Semitik karena mereka berbahasa Ibrani. Selama masa ini, mereka memiliki gulungan Kitab Taurat yang mereka jaga bersama-sama dengan para orang tua dan imam mereka.

Dari Afghanistan, mereka bermigrasi ke arah timur sampai mencapai kawasan perbatasan Tibet-Cina. Dari sini mereka melanjutkan migrasinya ke Cina dengan menyusuri Sungai Wei sampai mereka mencapai Cina Tengah. Di sana, mereka menetap sekitar tahun 231 s.M.

Tetapi orang-orang Cina yang kejam menjadikan mereka budak-budak. Beberapa di antara turunan suku Menasye melarikan diri dan tinggal di gua-gua dikawasan pegunungan Shinlung. Shinlung lalu menjadi nama lain untuk suku Menasye; mereka juga disebut penduduk gua atau penduduk gunung.

Turunan suku Manasye tinggal di gua-gua dalam keadaan miskin selama sekitar 2 generasi. Mereka masih menyimpan gulungan Kitab Taurat. Lalu mereka mulai berasimilasi dan mendapat pengaruh Cina. Kemudian mereka diasingkan dari gua-guanya dan menuju barat melalui Muangthai dan akhirnya mereka mencapai Myanmar.

Di sana, mereka mengembara sepanjang sebuah sungai sampai mencapai Mandaley. Dari tempat itu, mereka mencapai Pegunungan Chin. Pada abad ke-18, sebagian dari mereka bermigrasi ke Manipur dan Mizoram di India timur-laut. Umumnya, mereka mempertahankan tradisi pengembaraannya. Meskipun berbahasa setempat, mereka sadar mereka bukan orang Cina.

Turunan Suku Manasye di sana menyebut dirinya "Lusi". "Lu" berarti suku-suku dan "si" berarti sepuluh. Nama tersebut menjelaskan bahwa mereka turunan salah satu dari Kesepuluh Suku Israel yang Terhilang.

Yahudi Kocin di India. Negara bagian Kerala masa kini di barat-daya India dulunya adalah tempat pertemuan imigran-imigran yang tiba dari semua arah. Selama 2000 tahun terakhir dan bahkan lebih dari masa itu, bangsa-bangsa dari berbagai ras dari berbagai kawasan memasuki Kerala. Pedagang-pedagang dari Yunani, Roma, Arabia, Mesir, dan Israel kuno terlibat perdagangan lada dan rempah-rempah di kawasan ini jauh sebelum berkembangnya agama Kristen. Nyatanya, beberapa kata dalam Kitab Suci Ibrani berasal dari kata-kata Sansekerta India.

Ada juga berbagai koloni Yahudi purba di kawasan barat-daya India. Koloni-koloni tersebut sudah ada sebelum zaman agama Kristen dan sebelum kehancuran bait Allah di Yerusalem tahun 70 Masehi. Karena turunan-turunan Yahudi itu tinggal di Kocin, India, mereka disebut orang Yahudi Kocin.

Catatan-catatan agama Kristen menunjukkan bahwa Thomas, seorang rasul Yesus, pergi ke India bagian selatan tahun 52 Masehi. Mengapa dia bersusah-payah datang ke suatu tanah yang terpencil dari Israel? Pada masa itu, setiap orang Yahudi tahu bahwa ada sekelompok masyarakat Yahudi yang besar di India. Wajar kalau dia pergi ke India untuk menginjili orang-orang Yahudi di sana.

Suku Chiang di Cina. Mereka berjumlah sekitar 250 ribu orang dan tinggal di Szechuan, kawasan pegunungan Cina di sebelah barat Sungai Min, dekat perbatasan Tibet. Oleh orang Cina, suku ini disebut Chiang atau Chiang-Min.

Kawasan Szechuan terkenal karena tanaman dan hewan langkanya, termasuk beruang panda. Orang Chiang hidup di desa-desa yang mirip benteng-benteng yang biasanya dibangun di puncak-puncak bukit. Di masa lampau, mereka suatu kelompok masyarakat yang hebat karena mereka memerintah kawasan-kawasanpropinsi dari Kansu di utara sampai Liyunan di selatan.

Peta-peta historis selama pemerintahan dinasti Han (abad ke-3 s.M s/d abad ke-3 Masehi) menunjukkan bahwa suku Chiang menyebar ke barat-daya Cina. Mereka sendiri menganggap dirinya imigran-imigran dari barat yang mencapai kawasan ini sesudah suatu perjalanan selama 3 tahun 3 bulan. Orang Cina memperlakukan mereka sebagai orang-orang biadab dan suku Chiang yang mendapat pengaruh Cina menyembah berhala-berhala.

Akan tetapi, masih ada kemungkinan bahwa sampai sekarang untuk mempelajari tradisi-tradisi masa lampau mereka. Caranya? Dengan mempelajari adat -istiadat dan imannya yang masih mereka pertahankan. Selama 2300 tahun, suku Chiang menunjukkan cara hidup yang khas Israel.

Menurut tradisinya, suku Chiang turunan Abraham dan leluhurnya punya 12 putera. Ada di antara mereka yang berwajah Semitis karena tidak mengambil isteri Cina sesudah kemenangan besar mereka dalam perang dengan orang Cina. Mereka juga mempunyai rasa takut pada surga atau rasa hormat pada Allah.

Mereka percaya akan Allah yang Esa yang mereka sebut "Abachi", "Mabichu", atau "Tian". Berturut-turut nama-nama ini berarti bapa surga, roh surga, atau surga. Karena gunung-gunung adalah pusat penyembahan kepada Allah, suku Chiang yang dipengaruhi kebudayaan Cina menyebut Allah mereka sebagai Allah gunung-gunung.

Dalam pandangan dunia mereka, Allah Mahakuasa. Dia menjaga seluruh dunia, menghakimi dunia dengan adil, memberi ganjaran pada orang benar, dan menghukum mereka yang jahat. Allah mereka juga memberi mereka kesempatan untuk bertobat dan berdamai sesudah tindakan-tindakan berdosa. Dalam masa kesukaran, mereka menyebut Allah mereka "Yahweh".

Mereka juga percaya akan roh-roh orang mati dan roh-roh jahat yang dilarang untuk disembah. Hal ini barangkali adalah suatu pengaruh Cina. Di masa lampau, mereka punya gulungan-gulungan tertulis perkamen dan kitab-kitab. Tapi masa kini, mereka hanya punya tradisi-tradisi lisan yang mengakibatkan mereka sendiri tidak mengerti doa-doa yang mereka ucapkan setiap minggu.

Kesepuluh Suku Israel yang Terhilang di Kepulauan Nusantara? Mungkinkah kesepuluh suku Israel purba itu atau keturunannya pernah mengunjungi dan menetap di nusantara di masa lampau? Persisnya di mana kalau mereka memang pernah mengembara dan menetap di kepulauan nusantara?

Belum ada penelitian tentang kemungkinan ini. Tapi adat-istiadat, termasuk upacara-upacara tradisional, dan bahasa suku-suku tertentu di Indonesia yang sudah diteliti para ahli antropologi-budaya, para ahli bahasa atau para ahli sosiologi barangkali bisa menjadi pembuka jalan untuk meneliti kemungkinan ini. Siapakah yang berminat meneliti kemungkinan ini?

(Bahana)