Kepribadian dibentuk sejak dari dalam kandungan Ibu

" ......buah kandungan adalah suatu upah."   (Mazmur 127:3b)

Greenarce (1941) dan Fodor (1949), ahli psikoanalisa, berpendapat bahwa pembentukan kepribadian seseorang sebenarnya dimulai sejak dari dalam kandungan ibu; hal itu dibuktikan oleh hasil risetnya terhadap tikus putih. Mereka ingin memperoleh jawaban terhadap pertanyaan, "Apakah stres pada induk tikus yang bunting itu akan mempengaruhi keturunannya?"

Sepuluh tikus jantan dan betina difungsikan sebagai induk; kemudian 60 ekor keturunannya diselidiki. Bermula, 5 tikus betina digunakan sebagai percobaan, dilatih untuk bereaksi menghindarkan diri dari shock elektris yang ditandai dengan dengungan bel. Kemudian 5 tikus betina yang digunakan sebagai percobaan itu dikawinkan. Setelah 5 tikus betina tersebut diketahui sedang bunting, maka 5 tikus itu di-shock elektris dengan bunyi dengungan bel.

Hasilnya: anak-anak tikus yang dilahirkan oleh induknya yang dalam keadaan aman dapat lari-lari dengan lincah dan riang. Namun anak-anak tikus yang dilahirkan oleh induk yang sedang dalam keadaan stres oleh sebab mengalami shock elektris kelihatan takut-takut dan bersembunyi-sembunyi.

Diterapkan dalam kehidupan manusia, kehamilan seorang wanita atau gadis sebagai akibat hubungan gelap diliputi dengan ketakutan itu akan mempengaruhi janin dalam kandungan dan membentuk kepribadian yang takut-takut. Kehamilan yang tak diharapkan terjadi, namun toh terjadi juga; akan mempengaruhi kepribadian bayi yang dalam kandungan itu. Buah kandungan sebagai upah dari Tuhan haruslah dijaga baik-baik agar melahirkan anak-anak yang lincah, ceria, optimis, terbuka. ***

Tidak ada komentar: