Menentukan Pilihan Yang Tepat

Ada seorang petani yang hidup di suatu desa yang miskin. Petani tersebut memelihara beberapa ekor babi di rumahnya. Suatu hari, petani tersebut ingin menikmati daging babi dari kepunyaannya sendiri. Ia memasang tali untuk menjerat salah seekor dari babinya dengan memakai umpan jagung yang dihamburkan ke tanah.

Tetapi babi tersebut ternyata tidak mudah dijerat karena ia pandai menghindar. Karena itu, petani ini mencari akal bagaimana caranya menjerat babinya.

Ia membuat sebuah kandang yang bagus dan tinggi dengan pintu yang dapat ditutup seketika apabila babinya telah masuk. Kemudian, petani ini memberi umpan dengan biji jagung yang dihmburkan ke tanah dari jarak lima meter di depan kandang dan terus dihamburkan sampai ke dalam kandang dengan pintu terbuka lebar. Babi-babi ini keasyikan makan dan tidak menyadari bahwa mereka telah sampai ke dalam kandang. Dengan cepat, petani tersebut menutup pintu kandang tersebut dan babi-babi tersebut terperangkap di dalamnya. Akhirnya, babi tersebut disembelih dan dijadikan santapan yang lezat oleh petani tersebut.

Illustrasi di atas menggambarkan strategi iblis untuk menjerat orang percaya masuk ke dalam perangkapnya. Dengan segala tipu dayanya, iblis akan berusaha untuk menjerat dan menghancurkan hidup kita. Oleh sebab itu, sebagai orang percaya kita harus waspada di dalam menentukan pilihan yang tepat di dalam kehidupan kita, sehingga kita tidak mengalami nasib seperti babi-babi di dalam illustrasi di atas.
APAKAH YANG HARUS DILAKUKAN?

Untuk menghindari jebakan atau umpan yang dipasang oleh si iblis, kita harus waspada terhadap apa yang mengikuti kita. Uang mengikuti pelayanan, dan bukan pelayanan yang mengikuti uang. Mengapa? Karena pada prinsip inilah Tuhan bekerja di bidang keuangan dan di dalam harta kehidupan kita.


1. Tetapkanlah dalam hati bahwa uang akan mengikuti pelayanan.

Jikalau uang mengikuti pelayanan, berarti pelayananlah yang menjadi fokus kita. Sebagai akibatnya, pelayanan kita semakin baik dan karakter kita akan bertumbuh menjadi lebih kuat. Dengan demikian, kita akan berhasil dalam melayani Tuhan, melayani orang lain, dan melayani masyarakat dimana kita berada.


2. Jangan mengorbankan pelayanan demi uang.

Bila prinsip kita adalah pelayanan mengikuti uang, maka uang yang akan menjadi fokus kita. Akibatnya, kita akan mencintai uang dan ini akan menyebabkan karakter kita menjadi rusak. Paulus berkata, "Karena akar segala kejahatan ialah cinta akan uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa diri dengan berbagai-bagai duka." (1 Tim 6:10). Banyak orang mengukur kesuksesan dengan uang.


3. Jangan berfokus kepada uang.

Karena masalah uang, timbul konflik-konflk yang mengerikan. Mengapa? Karena fokus mereka adalah uang. Itu sebabnya, kita harus berprinsip: "Uang yang mengikuti pelayanan." Ketika kita berpegang kepada prinsip ini, Tuhan secara otomatis akan memberkati kita dengan pelayanan yang ada. Semakin kita berfokus kepada pelayanan, Allah kan semakin memberkati kita karena Ia adalah Jehovah Jireh, Allah yang menyediakan semua kebutuhan kita.


4. Jadilah tuan atas uang.

Uang adalah tuan yang jahat, tetapi hamba yang baik. Ketika uang menjadi tuan kita, dia akan menjadi tuan yang jahat sehingga menguasai kita. Namun, ketika uang menjadi hamba, maka uang akan menjadi alat yang sangat luar biasa manfaatnya. Karena, sesuatu yang lebih rendah selalu mengejar sesuatu yang lebih tinggi. Yang kurang mulia akan selalu mengejar yang lebih mulia. hamba selalu mendekati tuannya sebab ia memerlukan tuannya.

Ada orang berkata: "Tuhan, karena keluarga kami miskin, makanya kami tidak harmonis. kalau kami kaya, maka keluarga kami pasti akan lebih harmonis." Akibatnya, mereka akan berfokus untuk mencari uang sebanyak-banyaknya, mereka harus berhutang sana-sini, suami-istri cekcok dan akhirnya bercerai. Seharusnya mereka berkata, "Tuhan kami saling mengasihi dan melayani. Kami perlu bekerja, tetapi tetap mengasihi agar harmonis."

Bagaimana dengan kita? Apakah yang akan kita lakukan? Mari praktekkan keempat hal di atas dan Tuhan akan memberkati kita lebih lagi. ***
                                                                     
 Fokus Murid Kristus

Tidak ada komentar: