Gulat Bolivia Yang Unik


Daniele Tamagni, seorang fotografer freelance yang berbasis di Italia, memenangkan hadiah kedua foto terbaik dunia kategori seni dan hiburan, dan ia mengambil foto mengenai olahraga Gulat Bolivia.

Membina Keharmonisan Ditempat Kerja



Mungkin anda diperhadapkan pada suatu titik dimana anda berada pada sebuah perusahaan yang penuh dengan politik dan pertengkaran. Apa yang bisa anda lakukan sebagai orang baru di tempat kerja?

Memberi
Agar tercipta keharmonisan di tempat kerja, relakan diri untuk memberi. Hal ini bukan berarti seseorang harus mengalah. Lalu bagaimana anda memberi agar tercipta keharmonisan? Sangat mudah – ingat ini – mengalah, berserah dan mengeluarkan.

Mengalah
Selidiki diri anda guna melihat apakah anda bersikap keras didasarkan pada opini dan bukan prinsip. Belajar untuk mengalah. Ketika anda melakukannya, anda berusaha menciptakan harmoni di tempat kerja.

Berserah
Ambil kebiasaan buruk yang menciptakan ketegangan di tempat kerja. Apakah ada yang dapat anda serahkan agar tercipta harmoni? Upayakan sekarang. Hari ini ambil tindakan kecil agar memperoleh kebaikan bagi semua orang.

Melepaskan
Praktekkan dengan orang yang baru. Ucapkan salam “Selamat Pagi”, “Apa kabar?” atau “Anda hendak pergi ke lantai berapa?” adalah praktek untuk hal sederhana dalam melepaskan. Ketika anda melakukan hal ini sesering mungkin dengan teman anda, secara alami menciptakan perasaan sukacita.

Berikan senyuman dan salam, memberi tidak membuat kita menjadi miskin, tapi membuat kita kaya dalam hati kita. Hati yang kaya adalah memberi bantuan yakni menjangkau. Tak seorangpun dapat menyalahkan kita karena tidak mencobanya.

Apakah menciptakan keharmonisan di tempat kerja cukup sampai disini? Tidak, masih ada langkah selanjutnya. Bertindaklah sportif. Ketika anda melihat orang memberi, berikan semangat buat mereka. Ketika orang lain dapat merasakan kebaikan hati anda, mereka akan membalas. Tentu nanti ada orang yang mengekspoitasi dan memanfaatkan kesempatan ini.

Sebagai saran – biarkan saja. Hanya pengemis yang meminta bukan memberi.
Anda kaya dan mampu untuk memberi. Memberi adalah peran anda menciptakan keharmonisan di tempat kerja.

Sumber: Career-Success-for-Newbies

KehendakMu Yang Jadi



Seorang wanita hanya mempunyai seorang anak berkata kepada istri pendetanya, “Saya tidak berani berkata kepada Tuhan ‘kehendakMu yang jadi’ karena saya takut Tuhan akan mengambil anak laki-lakiku satu-satunya dan juga memberiku percobaan-percobaan yang berat!”
Mendengar hal itu temannya menjawab, “Seandainya anakmu datang kepadamu dan berkata bahwa anakmu ingin melakukan apa saja yang ibunya inginkan, apakah engkau akan berpikir ; ‘Nah inilah kesempatan supaya segala pekerjaan saya digantikannya. Saya mau memberi pekerjaan yang berat baginya, supaya ia tidak dapat bermain diluar hari ini?”
“Oh.. tidak,” kata si ibu, “tentu saja saya akan memberinya pekerjaan yang dapat dikerjakannya.”
“Apakah engkau berpikir bahwa Tuhan yang penuh kasih itu tidak mempunyai hati yang lebih baik dari hatimu?” tanya wanita itu lagi
“Yah, sekarang saya mengerti!” jawab si ibu.

Kita sekarang tidak perlu lagi kuatir untuk berkata ‘kehendakMu yang jadi, Tuhan”. Segala sesuatu yang datang dari Tuhan tidak pernah mencelakakan anakNya tetapi justru mendatangkan berkat.

Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! (Lukas 11:13)

Hadiah Cinta Yang Tak Ternilai (Kisah Nyata)



“Bisa saya melihat bayi saya?” pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga! Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk.
Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak berkata, “Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh.”
Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, “Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?” Namun dalam hati ibu merasa kasihan padanya.

Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. “Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya,” kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka. Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, “Nak, seseorangyang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia,” kata sang ayah.
Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, “Yah, aku harus mengetahui siapayang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya.” Ayahnya menjawab, “Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu.” Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, “Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini.”
Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah… bahwa sang ibu tidak memiliki telinga. “Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya,” bisik sang ayah. “Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?”
Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada apa yang tidak dapat terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui.
Betapa kesehatan sangat berharga. Karena dengan sehat, kita bisa beribadah, kita bisa bersosialisasi, kita bisa menjalankan aktifitas, kita bisa menjalankan hobbi dan kita bisa bekerja.. jauh lebih baik ketimbang jika kita sedang sakit. ***


sumber:jalanhidup.com

Mengagumkan, Kalung Terbuat Dari Rambut Manusia



Seorang mahasiswi asal Cambridge, Inggris, membuat gebrakan di dunia fashion. Mahasiswi tersebut menciptakan dua buah kalung yang terbuat dari rambut manusia.

Dilansir Female First, mahasiswi itu bernama Kerry Howley. Wanita 23 tahun itu kuliah di Middlesex University, Inggris.

Kreasi kalung Howley akan dipamerkan di Business Design Center, London mulai 29 Juni - 2 Juli 2011. Atas inovasinya di dunia perhiasan tersebut, mahasiswi yang memang mengambil spesialisasi di dunia perhiasan itu mendapatkan penghargaan Arthur Silver Award 2011 dari Museum of Domestic Design and Architecture’s (MoDA).

Howley mendapat penghargaan itu karena sukses menciptakan kalung dengan menggunakan rambut yang berasal dari kepala ibu-ibu temannya. Rambut-rambut itu kemudian ia buat menjadi kalung yang memang bisa dipakai.

Dalam menciptakan kalung tersebut, ia terinspirasi dari pola wallpaper. Howley kemudian menggunakan mata gergaji yang sudah tumpul untuk menggabungkan rambut-rambut tersebut menjadi kalung.

"Kalung ini terbuat dari rambut manusia, bahan yang memang kita cukup kenal. Ke depannya aku akan mencoba apakah aku bisa membuat sesuatu dari rambut yang lebih menarik lagi," ujar Howley.


sumber:wolipop.com

Seperti Apa Sih, Kacamata Terbuat Dari Rambut Manusia?



Setelah ada kalung yang terbuat dari rambut manusia, kini hadir kacamata dari bahan yang sama. Brand mode asal Inggris, menggunakan rambut manusia untuk menghias desain kacamata terbarunya. Seperti apa?

Dilansir dari Geniusbeauty, brand mode tersebut bernama Studio Swine. Brand yang digawangi oleh Azusa Murakami dan Alexander Groves itu memasukkan beberapa helai rambut ke dalam bingkai kacamata.

Rambut-rambut tersebut dipadatkan dengan bahan Bioresin. Kacamata itu 100% ramah lingkungan karena Bioresin bisa terurai dan tidak melepaskan zat-zat berbahaya saat proses pembuatan.

Adanya detail rambut dalam bingkai kacamata memberikan aksen seperti bertekstur dan gradasi warna. Studio Swine menyarankan agar memilih kacamata rambut yang sesuai dengan warna alis atau rambut pemakai agar penampilan semakin sempurna.

Kacamata rambut dari Studio Swine bukanlah satu-satunya produk fashion yang terbuat dari rambut. Sebelumnya, seorang mahasiswi asal Cambridge, Inggris yang bernama Kerry Howley pernah membuat kalung yang juga terbuat dari rambut manusia. Atas karyanya itu, ia mendapat penghargaan Arthur Silver Award 2011 dari Museum of Domestic Design and Architecture’s (MoDA).


sumber:wolipop.com

Kelebihan Muatan Pada Kendaraan, Bisa Berakibat Fatal!


Mari kita lihat di foto-foto mengejutkan dari kelebihan muatan pada kendaraan di beberapa negara yang berbeda. Saya bertanya-tanya bagaimana mungkin kendaraan ini bisa segera berangkat ketika membawa muatan yang sangat melebihi kapasitas, dan kelebihan muatan merupakan salah satu penyebab umum dari kecelakaan lalu lintas, bahkan sangat membahayakan keselamatan publik, seharusnya setiap orang sadar bahwa nyawa harus diutamakan dan bukan harta benda.








Anakku!



Seorang pengusaha di New York, setiap hari berangkat dan pulang kerja dengan mengendarai kapal ferry. Pada suatu hari ia perhatikan ada seorang penumpang baru yaitu seorang anak laki-laki yang membawa kotak semir sepatu.

Pengusaha itu berbicara kepada anak itu dengan ramah dan membayarnya setelah sepatunya di bersihkan. Sejak saat itu kapan saja pengusaha itu naik kapal, anak itu selalu mendekatinya dengan senyum bahagia. Ia menawarkan diri untuk membawakan tasnya, mengikatkan pakaiannya dan memberikan sepatunya tanpa mengharapkan upah apapun. 
Seminggu kemudian pengusaha tadi bertanya pada anak itu, “Apa yang membuat kau tertarik melakukan semuanya ini?”

“Pak,” jawabnya, “Pertama kali bapak berjumpa dengan saya, bapak memanggil saya ‘anakku’. Sebelumnya saya berfikir bahwa tidak ada seorang pun yang memiliki saya, karena orang tua saya sudah tiada. Tetapi ketika saya berjumpa bapak, bapak begitu baik kepada saya dan selalu memanggil saya ‘anakku’ karena itu tidak ada sesuatu apapun yang tidak saya lakukan untuk bapak!”
Pengusaha tadi tersentuh hatinya dan bertanya, “Maukah engkau ikut bersamaku, tinggal bersamaku dan aku angkat sebagai anakku sendiri?”
“Bapak yang baik, itu sungguh menyenangkan hati saya. Terima kasih pak,” kata anak itu dengan air mata bercucuran.

Demikian juga kita semua, seharusnya kita semua terbuang, tetapi ada Seorang yang memperhatikan kita dan selalu memanggil kita “AnakKu”. Karena itu kita berpindah dari yang terbuang menjadi yang tersayang. Seperti ada tertulis :

Dan Aku akan menjadi Bapamu dan kamu akan menjadi anak-anakKu laki-laki dan anak-anakKu perempuan. Demikianlah firman Tuhan, yang Mahakuasa.
2 Korintus 6:18

Kasihan, Wanita 18 Tahun Ini Dipotong Hidungnya



Jodi Bieber, seorang fotografer Afrika Selatan untuk majalah Time, dengan ini memenangkan foto dari gambar Bibi Aisha, seorang wanita 18-tahun dari provinsi Oruzgan di Afghanistan. Cerita Aisha dimulai ketika ia melarikan diri kembali ke keluarganya setelah ia mengeluh mengalami kekerasan dari suaminya. Tiba suatu malam Taliban  menuntut bahwa dia harus diadili dan saudara ipar Aisyah  menahannya sementara suaminya dipotong telinganya dan kemudian mereka memotong hidung.Aisyah dan ditinggalkan begitu saja, tetapi tak lama kemudian Aisyah berhasil diselamatkan oleh pekerja bantuan dan militer AS. Setelah beberapa waktu di tempat perlindungan perempuan di Kabul, dia dibawa ke AS, di mana dia sekarang tinggal. 
Juri kursi David Burnett mengatakan tentang foto: 'ini bisa menjadi salah satu foto-foto terbaik yang berbicara dan menjelaskan tentang suatu peristiwa yang pernah terjadi'. ***

Pemuda Di Cina Membangun Gubuk Unik Berbentuk Telur


Pemuda, 24 tahun Dai Haifei  dari Hunan  membangun sebuah "telur" di Beijing, sebagai kediamannya. Menurut Dai Haifei, "telur" rumahnya memerlukan biaya sekitar 6.400 yuan, dia tinggal di rumah kecil itu untuk dua bulan dan tidak memerlukan beban sewa.


Di gubuk berbentuk telur, dengan diisi perabotan yang sederhana, lebar tempat tidur sekitar satu meter. Pada ujung tempat tidur, disediakan tangki air, ada sistem tombol tekanan, Anda dapat memasang tombol tekanan untuk keperluan mencuci. "


Ruang lapisan dalam dibuat dari bambu, dengan beberapa paku sebagai penguat. 



Apakah Allah Dalam Perjanjian Lama Berlaku Kejam & Tidak Adil?



Oleh: Dr. Steven

Orang-orang yang tidak percaya sudah sejak lama menggunakan fakta bahwa Israel menghancurkan bangsa-bangsa penyembah berhala di Kanaan sebagai bukti bahwa Allah Perjanjian Lama tidaklah adil dan kejam (Ul. 7:2). Tetapi mereka telah menolak untuk memperhatikan beberapa fakta berikut: Pertama, Allah menanti selama 400 tahun sebelum menghakimi bangsa-bangsa yang jahat ini, yang mengingatkan kita bahwa Dia sangatlah panjang sabar terhadap manusia (Kejadian 15:13-16). Kedua, bangsa-bangsa yang dimaksudkan ini sepenuhnya mempraktekkan segala jenis penyimpangan moral, termasuk inces dan pembakaran anak-anak mereka sendiri. Tidaklah salah secara moral bagi Allah yang kudus, sang pemberi Hukum, untuk menghukum mereka yang dengan sengaja, dan dengan sikap menantang tanpa pertobatan, melanggar hukum-hukumNya. Mereka yang mau menuduh Allah melakukan ketidakadilan atau kekejaman karena Ia menghukum bangsa-bangsa yang jahat sebenarnya bertindak sangat munafik, karena mereka sendiri percaya kepada hukum dan keteraturan, dan mereka mendukung bahwa orang-orang yang melakukan kejahatan seperti pemerkosaan dan penganiayaan seksual terhadap anak dan pembunuhan, pantas untuk dihukum. Ketiga, Allah memberikan belas kasihan kepada orang-orang seperti Rahab yang percaya (Yosua 2). Seluruh Kitab Suci mengajarkan bahwa Allah sangat menyukai belas kasihan lebih daripada penghukuman. Dia “sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Pet. 3:9). Dia ingin semua manusia diselamatkan (1 Tim. 2:4). Keempat, adalah perlu bahwa bangsa-bangsa itu dihancurkan agar Israel dapat berdiri di tanah itu sebagai terang bagi dunia. Kalau bangsa-bangsa itu dibiarkan, Israel akan menjadi korup secara moral dan rohani dalam waktu yang sangat dekat (Ul. 7:2-6). Penghancuran bangsa-bangsa itu sebenarnya adalah tindakan Allah yang penuh belas kasihan. Bangsa-bangsa kafir yang hancur mendapatkan apa yang mereka pantas dapatkan, dan dengan melaksanakan penghakimanNya yang adil atas mereka pada waktu itu, Allah memberikan berkat kepada seluruh dunia. Melalui Israel Allah memberikan kepada dunia wahyuNya yang ilahi dalam Alkitab, dan melalui Israel Dia membawa Juruselamat ke dalam dunia untuk menyediakan keselamatan. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh. 3:16). Mereka yang menuduh Allah tidak adil dan kejam, mengabaikan fakta bahwa Allah sendiri membayar harga yang dituntut oleh HukumNya yang tegas agar manusia bisa diselamatkan. Hati Allah nyata dalam kata-kata luar biasa yang Yesus ucapkan dari kayu salib mengenai orang-orang yang secara sangat tidak adil menyiksa Dia: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk. 23:34). Allah yang dinyatakan dalam Alkitab adalah Pribadi yang paling penuh kasih di alam semesta ini. Faktanya, Dia adalah sumber segala kasih dan belas kasih, tetapi Dia juga adalah Allah yang kudus, kudus, kudus, pemberi Hukum, dan Dia tidak dapat dihakimi oleh standar manusia yang inkonsisten dan tidak berarti. ***

Mengapa Laba-Laba Pelompat Bisa Tertipu Lalat Buah?


“Laba-laba pelompat mengintai mangsanya, hingga, seperti seekor harimau kecil, ia cukup dekat untuk melancarkan serangan….Ketika seekor laba-laba pelompat bertemu dengan laba-laba pelompat lain, mereka menggoyangkan kaki mereka satu sama lain, memperingatkan agar yang lainnya itu mundur. Di sinilah terletak kisah bagaimana satu jenis lalat buah dapat mengakali sang laba-laba. Tidak seperti kebanyakan lalat buah, jenis yang satu ini memiliki garis-garis di sayapnya. Ketika ia menggoyangkan sayapnya di atas kepalanya, ia terlihat seperti laba-laba peloncat yang sedang mendeklarasikan daerah kekuasaannya. Para peneliti telah menemukan mengapa trik ini dapat bekerja walaupun lalat tersebut tidak mirip seekor laba-laba. Respons sang laba-laba terhadap pola tersebut sudah terprogram mati ke otaknya dan dipicu oleh sel-sel tertentu di matanya. Sel-sel ini hanya teraktivasi oleh pola tertentu tersebut. Laba-laba lalu secara otomatis bereaksi terhadap pola. Yang lalat itu harus lakukan hanyalah memalsukan pola dan ia sudah aman! Strategi lalat buat memerlukan pengetahuan yang kompleks tentang sistem saraf sang laba-laba dan juga tingkah lakunya. Kita dapat menyimpulkan bahwa tidak ada lalat buah yang dapat menciptakan strategi ini dengan sendirinya. Hal ini hanya mungkin dibuat oleh Tuhan yang menciptakan keduanya.” ***

Tuhan Atas Lubang Jalan



“Kami memiliki masalah di gereja kami. Di lapangan parkir kami sering timbul lubang. Jika kami menimbun lubang-lubang itu, satu atau dua minggu kemudian akan muncul lagi. Saya juga memiliki masalah yang sama dalam hidup kekristenan saya. Dalam jalan saya ke Surga sering timbul lubang-lubang di jalan. Saya menimbun mereka dan dalam satu dua hari mereka kembali lagi….Saya kira jalan yang lurus dan sempit itu mestinya tanpa lubang, bukankah demikian? Tetapi saya terus menerus menemui lubang, bahkan yang besar-besar. Ada yang seukuran ngarai. Di mana-mana kita memandang, umat Tuhan kesakitan. Jika bukan sakit fisik, ada yang sakit secara emosional, rohani, finansial, domestik, ataupun dalam gereja. Dalam Alkitab kita membaca, “manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi” (Ayub 5:7), dan kita diberitahu bahwa, “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya” (2 Tim. 3:12)…..Apakah belakangan ini engkau ada membaca daftar rasul Paulus di 2 Korintus 11:23-28, yang adalah suatu daftar panjang lubang yang dia temui di jalan kehidupan? Pesan tentang kesehatan, kekayaan, dan kemakmuran yang didengungkan oleh Joel Osteen dan teman-teman pengajarnya terdengar sangat aneh bagi mereka yang memiliki mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar…..Wajah mereka yang tersenyum dan tak berkerut mengindikasikan bahwa mereka tidak kenal Tuhan sebagai Tuhan atas lubang jalan. Dialah yang menempatkan kita di Jalan Berlubang dan lalu menutupi semua lubang itu dengan diriNya sendiri. Dia memuluskan goncangan-goncangan dengan kehadiran dan penghiburanNya. Dia memberikan kasih karunia, kasih karunia yang cukup, kasih karunia yang terus menerus, untuk menghadapi semua tempat-tempat yang kasar itu. Tetapi Dia hanya melakukannya bagi mereka yang tahu tentang realita lubang-lubang di jalan tersebut. Kesesatan pengajaran tentang kemakmuran yang terus menerus membuat para pengkhotbahnya tidak dapat melihat bahwa Allah yang berkuasa atas lubang jalan menutupi lubang-lubang itu dengan diriNya sendiri. Betapa menyedihkan! Segala penekanan mereka terhadap kemakmuran materi, rumah istana, mobil mewah dan pelesir di atas kapal, telah membuat mereka kehilangan harta yang sesungguhnya yang hanya dapat ditemukan dalam “persekutuan dalam penderitaanNya” (Fil. 3:10). Bagaimanakah kita dapat menjelaskan tentang berkat dalam lubang-lubang jalan yang disertai Allah? Mereka tidak berisikan emas atau berlian. Mereka berisikan sukacita yang hanya dapat ditemukan dalam sifat Allah. Sepasang petani yang pernah tinggal bersama kami pernah bercerita tentang sebuah lubang di jalan di pertanian mereka, dan di lubang itu seekor burung bertelur. Sang istri menyaksikan anak-anak burung menetas di sana dan dia memberi mereka makan hingga semuanya meninggalkan sarang. Semua orang-orang lokal yang tinggal di sana menelpon sanak saudara agar menghindari lubang itu, dan semua orang melakukannya, dan semua yang lewat di sana lewat dengan pelan-pelan sambil menjinjitkan leher untuk melihat sarang burung di lubang tersebut. Ah ya, ini sama dengan Bapa di Surga! Kehidupan justru muncul di lubang, tempat yang tidak diduga-duga! Kisah tentang anak-anakNya dan gereja-gerejaNya dalam mikroskop. Sambil saya merenungkan hal-hal ini dan membaca Alkitab saya, saya temukan bahwa Allah atas lubang jalan juga memiliki sekop. Bukan untuk menimbuni lubang-lubang itu, tetapi untuk membuat lubang agar saya dapat belajar bahwa Dia rela menutupinya dengan diriNya sendiri. Sungguh benar bahwa kita “menderita untuk mencapai hikmat.”

sumber: graphe-ministry.org

Seni Kreatif Unik, Tangan, Buah, Sayur & Roti





















Anjing Dengan Kostum Bajak Laut , Unik Dan Lucu