Asal Mula Usia Manusia

Manusia pada awalnya diciptakan hanya berumur 30 tahun saja. Pada usia ke 20 tahun, manusia menghadap Tuhan.

Manusia: "Tuhan, aku lelah bekerja sendiri di dunia"
Tuhan: "lantas, apa maumu?"
Manusia: "Aku butuh teman untuk bekerja, teman yang kuat"
Tuhan: "Baiklah, tunggu sebentar"

Lalu Tuhan berkarya dengan kuasaNya, maka terciptalah binatang yang kuat, bernama Kerbau.

Tuhan: "Ini Kuciptakan teman untukmu bekerja dan usianya sama seperti usiamu, 30 tahun!"
Kerbau: "Tuhan, aku tidak mau selama itu di dunia, apalagi mengabdi pada manusia, cukup beri aku usia 15 tahun saja, itupun sudah terlalu lama"
Tuhan: "Lantas, bagaimana dengan 15 tahun yang kamu tolak? Usia itu harus terpakai, nah kamu manusia, maukah Aku tambahkan 15 tahun lagi untuk tinggal di dunia, menerima kelebihan usia kerbau yang dia tolak?" Manusia: "Baik, aku terima"

Kembali waktu berlalu, manusia sudah bekerja lebih nyaman karena ada kerbau yang menggantikan tenaganya. Dan manusia bertambah kaya. lantas, kembali dia mengeluhkan semua itu, bingung lantaran tidak ada yang menjaga kekayaannya. Kembali manusia menghadap Tuhan.

Manusia: "Tuhan, berkat kerbau yang Kau ciptakan untukku, sekarang aku semakin bertambah kaya, banyak hasil bumi tersimpan di rumah, aku jadi was-was, karena rumah sepi tak ada yang menjaga"
Tuhan: "Lalu, apa yang kamu mau sekarang?"
Manusia: "Bisakah Kau ciptakan lagi mahluk untuk menjaga kekayaanku di rumah?"
Tuhan: "baiklah, tunggu sebentar"

Kembali Tuhan berkarya dengan kuasaNya, maka terciptalah binatang yang diberi nama Anjing.

Tuhan: "Nah, itu telah Kuciptakan penjaga untukmu, dan kuberi Anjing ini usia 30 tahun"
Anjing: "Aku tidak ingin selama itu hidup di dunia. cukup 15 tahun saja aku mengabdi pada manusia"
Tuhan: "Lantas, bagaimana dengan 15 tahun yang kamu tolak? Usia itu harus terpakai. Kerbau, maukah kamu menerima 15 tahun usia lebih ini?"
Kerbau: "Tidak Tuhan, dulu saja aku menolak, apalagi sekarang"
Tuhan: "Bagaimana dengan kamu manusia, maukah Kutambahkan 15 tahun lagi?"
Manusia: "Tentu saja aku mau"

Waktu bergerak lagi. Manusia sekarang makin sukses, nyaman, tenang, namun tetap merasa kesepian. Lantas, kembali dia menghadap Tuhan untuk mengeluh.

Manusia: "Tuhan, betapa besar anugrahMu pada hidupku, namun sekarang aku merasa kesepian"
Tuhan: "Apa lagi yang kamu mau sekarang?"
Manusia: "Dapatkah Kau berikan aku teman bermain?"
Tuhan: "hemmm, baiklah, tunggulah sebentar"

Kekuasaan Tuhan bekerja untuk berkarya, maka terciptalah satu mahluk lagi, dia diberi nama Monyet.

Tuhan: "Nah, ini, kembali Kuciptakan teman bermain untukmu, usianyapun Kuberi 30 tahun"
Monyet: "Enggak! enggak! enggak mau selama itu, cukup 10 tahun saja!"
Tuhan: "Lantas...??"

Belum selesai Tuhan berkata, manusia buru-buru menyahut,

Manusia: "Biar kelebihan usianya aku yang gunakan!"

Demikianlah, segalanya bergerak seiring waktu, berkat proses penciptaan dan tawar-menawar itu kini usia manusia jadi bertambah lama. Awalnya hanya 30 tahun, sekarang menjadi 80 tahun.

Demikian pula segalanya bekerja menuruti sifat usia hewan yang diwarisi manusia karena pengambil-alihan usia mereka.

Pada usia 30-45 tahun, manusia masih giat bekerja, tenaganya masih sangat besar karena mengambil usia kerbau selama 15 tahun.

Namun, pada usia 46-60 tahun, sifatnya telah berubah. manusia mulai malas, tinggal di rumah saja, layaknya penjaga, seperti peran anjing peliharaannya. bahkan prilakunya pun menyerupai, apapun yang dirasa tidak nyaman bagi dirinya, manusia ini akan bereaksi dengan kata-kata, urus ini-urus itu, larang ini-larang itu, Seperti anjing yang terus saja menyalak sesuka hatinya, tak ada yang benar di matanya.

Dan pada usia, 61 tahun keatas, sifatnya menyerupai monyet, yang hanya senyam-senyum tak karuan, pindah kesana-kemari (krn anaknya enggan merawat/mengurusnya), kedap-kedip tidak jelas maksudnya, garuk sana - garuk sini dan juga bermalas-malasan.

Tidak ada komentar: