Ramalan Kiamat Tak Terjadi, 1 Nyawa Melayang


Ramalan kiamat Harold Camping pada kenyataannya tak pernah menjadi kenyataan. Namun siapa sangka prediksi tersebut telah memakan korban jiwa. Inilah efek buruk dari ramalan kiamat dan kehancuran bumi terhadap masyarakat yang dilakukan Camping itu.

Lyn Benedetto, merupakan satu dari jutaan orang yang mendengarkan pesan kiamat Camping. Ia sangat tertekan dengan pesan tersebut sampai-sampai muncul ketakutan jika dua orang anaknya sangat menderita setelah akhir dunia tersebut.

Sebelum hari penghabisan yang diramalkan Camping, Lyn meminta kedua putrinya yang masing-masing berusia 11 dan 14 tahun berbaring di kasur lalu menyayat leher mereka. Lyn juga berusaha menghabisi nyawanya sendiri. Beruntung polisi datang dan menghentikan upaya tersebut. Lyn dan kedua anaknya akhirnya selamat.

Namun satu nyawa melayang di daerah lain akibat terpengaruh ramalan Camping. Seorang kakek di Taiwan dilaporkan bunuh diri dengan meloncat dari gedung tinggi pada Kamis, 5 Mei 2011, sebelum terjadinya gempa besar yang menghancurkan dunia.

Menurut editor majalah “Science”, Benjamin Radford, upaya bunuh diri akibat isu kiamat tak terjadi sekali ini saja. Ia mencontohkan kejadian bunuh diri massal pada tahun 1997 oleh sekte Kristen Pintu Surga yang mempercayai kedatangan komet terang Hale-Bopp sebagai pertanda kedatangan Yesus dan dunia segera berakhir. Setelah menyebarkan ramalan melalui radio, 40 orang pengikut sekte ini melakukan bunuh diri massal.
“Kegagalan ramalan kiamat Camping menjadi pelajaran berharga karena menimbulkan kepanikan. Jangan sampai terulang,” ujar Redford.

Ia berharap masyarakat tak tertipu dengan isu kiamat yang diperkirakannya masih akan terus digembar-gemborkan di masa mendatang.

(tempo)

Tidak ada komentar: