Refleksi hati
Bekas Luka Yang Terkoyak
Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku kepagar, setiap kali dia marah... Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang... Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar...
Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya... Dia memberitahukan ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah...
Hari-hari berlalu anak laki-laki itu akhirnya memberiahukan ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya... Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar... "Hmm...? Kamu telah berhasil dengan baik anakku... Tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya.
Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan... Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang-lubang ini,,,, dihati orang lain... Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu... tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf... Luka-luka itu akan tetap ada... Dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik...
"Maka... Ambilllah semenit dari waktumu untuk merenungkan hal ini"
oleh : Henry Kumambouw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar