Bilamana Yesus dilahirkan? Apakah Dia dilahirkan pada tanggal 25 Desember?

Istilah "Natal" berarti "kelahiran", khususnya kelahiran Tuhan Yesus, maka hari Natal berarti hari raya untuk memperingati Tuhan Yesus di dalam dunia ini.

Kelahiran Tuhan Yesus merupakan suatu fakta di dalam sejarah manusia di mana tanggalan yang kita pakai sekarang ini dimulai menurut kelahiran-Nya: A.D. (Anno Damini) berarti "di dalam tahun Tuhan kita", dan B.C. (Before Christ) berarti "sebelum Kristus dilahirkan."

Namun sampai abad ke-17, banyak sarjana Kristen yang menemukan bahwa ada kekeliruan sejarah di dalam hal menghitung tahun kelahiran Tuhan Yesus.

Pada hakekatnya ada dua peristiwa yang sangat menentukan:

1. Peristiwa kematian raja Herodes

Alkitab mengatakan bahwa Yesus dilahirkan di kota Betlehem tatkala Herodes bertakhta di Yerusalem (Mat 2:1). Selanjutnya dikatakan pula bahwa setelah Herodes meninggal dunia, Yusuf dan Maria menyelesaikan pengungsiannya di tanah Mesir dan membawa Yesus kembali ke Nazaret (Mat 2:19-23).

Bilamana raja Herodes meninggal dunia? Sejarah tidak mencantumkan tanggal yang tepat. Tetapi Josephus, seorang ahli sejarah dalam abad I mengatakan: "Tatkala Herodes jatuh sakit, ia berbaring di dalam istana di Yerikho. Menjelang kematiannya, di Yerikho terlihat eklip bulan dan Herodes mati pada hari raya Paskah." Tanggalan yang dipakai oleh Josephus sukar untuk dicocokkan dengan tanggalan yang kita pakai sekarang ini, namun perihal "eklip" akan memecahkan persoalan ini. Sebab pada masa itu, di Yerikho hanya pernah terlihat eklip yang terjadi pada 13 Mei tahun ke-4 B.C. Hal ini menyatakan bahwa kelahiran Tuhan Yesus pasti sebelum tahun ke-4 B.C.

2. Peristiwa pendaftaran diri pada masa kaisar Agustus

Peristiwa ini tercantum dalam Injil Lukas, di mana Yusuf dan Maria harus pulang ke kampung halamannya yaitu Betlehem, untuk pendaftaran diri. Sesampainya di Betlehem, Maria melahirkan Yesus.

Alkitab tidak memberitahukan bilamana Kaisar Agustus memerintah penduduknya untuk mendaftarkan diri. Tetapi pada tahun 1923, para ahli purbakala menemukan batu ukiran di ibu kota negara Turki, yang mencantumkan tahun-tahun tiga kali pendaftaran diri semasa Kaisar Agustus bertakhta yaitu: 28 B.C., 8 B.C. dan 14 A.D. Di antara ketiga pendaftaran ini, tentunya yang dilakukan pada waktu kelahiran Tuhan Yesus adalah perintah pendaftaran diri pada 8 B.C.

Dengan demikian kita boleh mengatakan bahwa kelahiran Tuhan Yesus adalah di antara 8-4 B.C. Berhubung pada waktu itu kendaraan untuk lalu lintas tidak secepat seperti kendaraan pada saat ini dan juga karena luasnya wilayah kerajaan Romawi, maka suatu perintah yang dikeluarkan di kota Roma, baru akan dilaksnakan di daerah Palestina beberapa tahun setelah titah dikeluarkan. Maka kita boleh mengira bahwa pendaftaran diri di Palestina dilakukan pada 6 B.C.

Sebagai kesimpulan kita akan mengatakan bahwa kelahiran Tuhan Yesus adalah sekitar 4 - 6 B.C. Walaupun para ahli mengetahui bahwa manusia telah melakukan kekeliruan dalam hal menentukan tanggalan menurut A.D. dan B.C., tetapi kekeliruan ini dibiarkan, karena kalau dibetulkan akan mengacaukan sejarah yang sudah berlalu hampir 2000 tahun.

Isu yang kedua yang akan kita perbincangkan adalah tentang tanggal kelahiran Tuhan Yesus. Pada umumnya gereja Kristen menentukan 25 Desember sebagai hari Natal, tetapi gereja Ortodoks Yunani menentukan 6 Januari sebagai hari Natal. Atas kedua tanggal tersebut tidak ada bukti-bukti dalam Alkitab untuk disebut sebagai hari kelahiran Yesus. Kalau demikian, mengapa kita merayakan hari Natal pada tanggal 25 Desember? Atau: Apakah artinya merayakan Natal, sedangkan tiada seorang pun yang mengetahui hari kelahiran Tuhan Yesus?

1. Kita percaya bahwa Tuhan Yesus sungguh dilahirkan oleh anak dara Maria di Betlehem. Jadi ia pasti mempunyai hari ulang tahun-Nya, walaupun kita tidak mengetahui tanggalnya.

Menurut hukum di negara Tiongkok, kalau orang tidak mengetahui hari kelahirannya, maka secara hukum ia akan dianggap lahir pada tanggal 1 Juli. Walaupun 1 Juli ini bukan hari kelahirannya yang sebenarnya, namun hal ini lebih baik daripada mengangap ia tidak punya hari kelahiran.

Begitu juga dengan kalender di Amerika Serikat. Sering kita menemukan Presiden George Washington mempunyai dua hari ulang tahun yang disebut "Traditional Brithday dan "Observerence Brithday." Hal ini terjadi kalau hari ulang tahunnya kebetulan jatuh pada week-end, maka oleh pemerintah dipindahkan ke hari Senin supaya hari libur nasional ini sungguh-sungguh libur.

Dari kedua contoh tersebut di atas, kita mengetahui bahwa yang penting bukan tanggal berapa Yesus dilahirkan, melainkan sikap dan tujuan kita merayakan hari Natal.

2. Perayaan hari Natal merupakan suatu kesempatan di mana kita dapat menyaksikan kepada dunia bahwa Juru Selamat sudah dilahirkan. Dan khususnya di negara yang kita diami ini, para hari Natal terbuka banyak kesempatan untuk mengabarkan Injil dan mengadakan aktivitas-aktivitas yang bersifat gerejawi. Bagi orang orang Kristen, perayaan Natal merelakan putra-Nya yang tunggal datang ke dalam dunia ini. Hal ini akan meningkatkan kasih kita kepada Tuhan. ***

Tidak ada komentar: