Pesona Keluarga

Aku Mau Ibu Pulang
Saudaraku,
Berbahagialah Anda yang mempunyai orang tua, bapak ibu yang sangat menyayangimu. Mereka bersedia berjuang keras bekerja siang malam untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya dan keluarga. Bapak yang sejak matahari masih sembunyi diufuk timur, telah berlarian dengan waktu untuk bekerja, atau ibu yang sejak pagi buta telah bangun untuk mempersiapkan makanan bagi keluarganya, memandikan anak-anak, memberi makan dan kemudian mengantar ke sekolah.

Ketika matahari sudah terbenam, orang tua tetap sibuk dengan anak-anak terkasih. Menemani mereka belajar, menceritakan kisah tentang betapa baiknya ALLAH dalam kehidupan keluarga pada anak-anak mereka. Bapak dengan tubuh yang capek juga tetap menyediakan waktu bercengkerama dengan anak-anak mereka. Menajwab segala macam pertanyaan dan keingin-tahuan anak-anak terkasih.

Anda patut bersyukur dengan segala kemurahan yang dikaruniakan ALLAH dalam hidup Anda, karena banyak di luar sana orang yang tidak seberuntung Anda, mereka hidup miskin.... jangankan untuk bersekolah, menikmati makanan yang sehat dan bergizi, nyamannya rumah yang hangat; bahkan untuk dapat makan sehari sekalipun mereka harus berjuang secara keras..... Namun hebatnya, mereka tidak pernah mengeluh...., mereka tetap bersyukur dan bekerja dengan giat... bahkan melakukan pekerjaan yang sebenarnya belum pantas untuk menjadi tanggung jawab mereka.

Saudaraku terkasih, 
Zhang Da adalah seorang anak laki-laki yang sangat hormat dan sayang kepada orang tuanya. Pada tahun 2001, dia ditinggal pergi oleh ibunya yang tidak tahan hidup miskin, apalagi si bapak sedang sakit keras. Sejak saat itu, Zhang Da hidup dengan bapaknya yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang anak yang usianya belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggung jawab yang sangat berat. Sekolah tetap menjadi prioritasnya. Pergi pulang dari rumah ke sekolah dan sebaliknya dari sekolah ke rumah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan itulah, Zhang Da kadang-kadang makan daun, biji-bijian atau buah-buahan yang dia temui, untuk mengganjal perutnya yang lapar. Kadang dia juga berani mencoba makan jamur atau rumput yang ditemui di hutan, padahal sesungguhnya ini sangat berbahaya. 

Setelah pulang sekolah, Zhang Da bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang belah batu dia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk bapaknya.

Zhang Da adalah seorang anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit dan keras. Mau tidak mau Zhang Da harus kehilangan “sukacita” masa kecilnya, sebab hidup harus tetap berjalan dand ia sudah harus mengambil posisi sebagai penanggung jawab kehidupan keluarga.

Menggendong bapaknya ke toilet, menyeka atau memandikannya adalah bagian dari apa yang harus dia lakukan setiap hari. Menariknya, di dalam kondisi seperti Zhang Da tidak menyerah. Semua dia jalani dengan sepenuh hati. 

Apa yang dilakukan oleh Zhang Da ternyata sampai ketelinga Pemerintah Tiongkok. Tidak lama setelah itu, Pemerintah Tiongkok berusaha menyelidiki kebenarannya. Dan ketika ditemukan kebenaran ini, Pemerintah Tiongkok memutuskan untuk menganugrahi penghargaan kepada Zhang Da. Pada tanggal 26 Januari 2006, pemerintah Tiongkok memberikan penghargaan kepada 10 orang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da. 

Sewaktu di wawancara, pembawa acara bertanya kepadanya: “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi di dalam hidupmu. Berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah dan nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa saja yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!”. 

Setelah diam sejenak, Zhang Da menjawab, “Aku mau ibu kembali, ibu pulanglah ke rumah, aku bisa membantu bapak, aku bisa mencari makan sendiri, Ibu kembalilah!”.
Jawaban ini jelas menunjukkan kerinduan yang Zhang Da pendam selama ini, dia tetap mengasihi ibunya. Sungguh, anak yang menunjukkan hormat dan kasih secara nyata kepada orang tuanya.

Apakah kasih kepada orang tua Anda ada di hati Anda saat ini?

hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Matius 19:19)

Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. (Ulangan 5:16)

GOD bless you, now and forever. Amen.*** (Lisa Fransisca - fb)

Tidak ada komentar: