By. RW Schambach
Kami mendirikan tenda di
Sacramento, California dan bersiap menyelenggarakan kebaktian siang. Seorang
wanita membawa anaknya yang juling untuk di doakan. Saya melihatnya menangis di
belakang maka saya menghampirinya dan berkata, “Ada masalah apa?”
“Oh”, ia berkata,”Saya membawa
putri saya yang juling sejak lahir. Saya datang dari San Fransisco untuk
mendapatkan kartu doa tetapi anda tidak menyelenggarakan kebaktian di sana.
Saya telah melakukan perjalanan ratusan mil. Apa yang harus saya lakukan? Saya
tahu jika saya membawanya ke tenda kebaktian, matanya akan sembuh.”
Saya bertanya, “Dimana putri
anda?”
Ibu itu terisak-isak, membungkuk
ke arah gadis kecil di dekatnya. “Ini dia.” Saya berlutut dan memandang tepat di
wajah gadis itu dan melihat 2 buah matanya yang normal.
Saya berkata’” Anda yakin bahwa
ini putri anda?”
“Tentu saja saya mengenal putri
saya sendiri,” Jawabnya.
Saya berkata, “Menurut anda
matanya juling.”
Ibu itu berlutut dan memandang
kedua mata putrinya.
Tak seorangpun menumpangkan
tangan. Ia tidak membutuhkan selembar kartu doapun. Ia memeluknya erat-erat dan
berlari keluar tenda. Tuhan telah menunjukkan mukjizatNya. Kapankah Tuhan
melakukannya? Allah melakukannya ketika ibu itu menyatakan imannya. Saya
mendengarnya berkata,” Saya tahu bahwa jika saya membawa gadis itu ke dalam
tenda…” Saya percaya pada saat itulah bahwa pada saat ia melangkah ke dalam
tenda, mata yang juling itu menjadi normal karena TUHAN menghormati imannya.
Diterjemahkan dari buku : MIRACLES
Tidak ada komentar:
Posting Komentar