Apakah
isteri menjadi orang yang berbeda setelah Anda menikahinya? Apakah ia berubah
menjadi lebih buruk setelah menikah?
Hal itu
lebih dikarenakan Anda melihatnya melalui kaca mata merah Anda selama Anda
pacaran, dan sekarang kaca mata itu telah Anda tanggalkan. Dan tebaklah! Anda
mungkin bukan orang yang isteri Anda pikirkan juga.
Sebelum
menikah, perbedaan cenderung terlihat menarik dan membangkitkan rasa ingin
tahu. Setelah beberapa bulan atau tahun menikah, malah berubah menjadi hal yang
sangat menyebalkan.
Seorang
malaikat cantik yang Anda nikahi berubah menjadi wanita nyata. Ia memiliki
cacat yang sebelumnya tidak Anda perhatikan bahkan mungkin Anda tidak peduli
dengan cacat tersebut. Setelah beberapa lama menikah Anda terkejut saat
menemukan bagaimana isteri Anda bisa begitu emosional/tempramental. Anda belum
pernah merasakan sisi panas kemarahannya atau pandangannya yang sedingin es
sebelumnya, yang sekarang dengan bebas ia tunjukkan pada Anda.
Mungkin
isteri Anda memiliki harapan yang tidak pernah Anda duga. Anda
mengasumsikan harapannya akan sama seperti Anda – tetapi kenyataannya tidak
seperti itu.
Bagaimana “kesalahan” ini terjadi?
Barbie
dan Carl saling mencintai, mereka selalu ingin bersama setiap saat. Merasa
tidak ingin perpacarannya terlalu lama, akhirnya mereka memutuskan untuk segera
menikah.
Barbie
adalah wanita yang sangat ceria dan sosialis, ia adalah anggota cheerleaders,
yang selalu penuh dengan semangat dan ceria.
Carl
masih kuliah. Ia memiliki rencana karier yang serius di bidang akuntansi dan
bisnis. Ia suka membaca buku dan berdiskusi mengenai teologi dan politik. Carl
tidak memiliki banyak pengalaman berkencan dengan wanita, sehingga ia sangat
senang ketika Barbie bersedia pergi dengannya.
Barbie
melihat Carl sebagai sosok pria yang bertanggung jawab dan dewasa, yang
menyediakan kestabilan dan keamanan dalam hidunya. Carl melihat Barbie sebagai
pelengkap yang sempurna, yang melengkapi bidang-bidang yang selama ini bukan
menjadi keahlian Carl.
Mereka
dengan cepat memutuskan menjadi pelengkap yang sempurna. Tentu mereka yakin
akan dapat menyelesaikan setiap masalah dengan mudah.
Setelah
dua tahun menikah, muncul jurang di antara hubungan mereka. Setelah pulang dari
kantor, Carl hanya ingin membaca buku atau pergi ke tempat sepi untuk
relaksasi. Ia tidak ingin membicarakan kegiatan Barbie hari itu atau belanja
Barbie minggu depan. Di kamar tidur Carl juga tidak dapat menunjukkan sikap
mesra karena terlalu capek.
Barbie
kelihatan sangat frustasi dan marah jika Carl tidak menghadiri pesta makan
malam atau pergi berdansa dengan teman lama. Pergi beribadah minggu pagi sudah
lebih dari cukup bagi kehidupan social Carl.
Carl
juga merasa frustasi dan marah. Barbie selalu terlambat dan tampak tak peduli.
Sikapnya sangat menjengkalkan Carl. Barbie selalu menggunakan kartu kredit
sehingga tagihannya melewati batas dan tidak bertanggung jawab dengan
pembayarannya. Ia rutin pergi ke salon, ingin terlihat seksi setiap kali pergi keluar.
Di mata Carl, Barbie adalah pengurus rumah tangga yang buruk, selalu
meninggalkan rumah dalam kondisi yang kacau.
Apa yang salah dalam hubungan ini? Apakah Barbie benar-benar
berubah?
Carl
dan Barbie memiliki sifat yang berlawanan, dan itu tidak akan pernah bisa
diubah. Sifat yang berlawanan sering menjadi daya tarik tetapi terkadang juga
menyebabkan pertengkaran dalam pernikahan. Seringkali yang terlihat sangat
menarik pada masa-masa pacaran dan berubah menjadi sesuatu yang menyakitkan
dalam kehidupan pernikahan, di mana Anda bertemu dengannya secara pribadi
selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.
Seorang
pria yang pada awalnya terlihat dewasa dan bertanggung jawab berubah menjadi
kaku, perfeksionis, membosankan, dan tidak tertarik dengan hubungan suami
isteri. Seorang wanita yang awalnya terlihat luar biasa, semangat, dan selalu
bergembira kini terlihat seperti orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak
dewasa.
Apakah
itu yang terjadi pada isteri Anda? Sebenarnya ia merupakan orang yang membuat
Anda dulu jatuh cinta. Anda yang sudah berubah! Anda melepaskan gambaran atau
ilusi Anda mengenai kesempurnaannya, dan Anda kini kecewa.
Jadi apa yang seharusnya Anda lakukan?
Mungkin
akan membantu bila Anda meluangkan waktu untuk duduk dan membuat daftar mengapa
Anda memilih wanita ini menjadi isteri Anda. Pikirkan mengenai semua sifatnya
yang Anda suka dan hargai. Pikirkan diri Anda sebagai pengarang kitab Kidung
Agung, menulis mengenai pengantin wanita Anda. Alihkan focus Anda dari hal-hal
yang negatif dan krisis kepada hal-hal yang positif dan penuh penghargaan.
Kemudian
ambillah waktu untuk berkencan dan ceritakan pikiran Anda ini kepadanya.
Apabila Anda merasa tidak dapat melakukannya, Anda dapat membayangkan
pernikahan Anda berada di persimpangan jalan. Anda harus memilih jalan
yang akan Anda ambil. Apabila Anda memilih untuk membiarkan rasa kecewa menetap
dalam hidup Anda, perasaan tersebut akan membuat Anda rentan terhadap perhatian
orang lain, yang mungkin Anda kira dapat memenuhi kebutuhan dan harapan Anda
dengan lebih baik. Atau, Anda memilih untuk berhenti menyesal atas pilihan Anda
terhadap pasangan Anda. Perasaan menyesal itu membuat Anda tidak mampu
menggapai mimpi Anda.
Apabila
itu masalah Anda, sekarang adalah waktu yang tepat bagi Anda dan isteri untuk
mencari bantuan konseling pernikahan. Carilah konselor yang tak akan membohongi
Anda dengan mengatakan kebahagiaan akan diraih bila Anda melarikan diri keluar
dari masalah ini dan pindah ke hal yang baru.
Anda
masih memilki harapan. Hal itu butuh pola pandang yang baru dan beberapa alat
untuk mengembangkan sebuah hubungan yang lebih dewasa.
–Philip
J. Swihar
sumber:
www.gsjarantepao.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar