15 Januari - aku sudah beristirahat lebih dari satu minggu. Pada hari-hari pertama tahun baru, pemilikku sangat giat membuka-buka lembaranku dan membacanya, tetapi sekarang rupanya ia sudah melupakan aku begitu saja.
24 Februari - aku dikeluarkan dari laci dan dibawa pemilikku ke gereja. Ini adalah untuk kedua kalinya aku dibawa ke gereja pada tahun yang baru ini.
10 April - selama berbulan-bulan aku diabaikan begitu saja dan debu yang tebal menyelimuti diriku begitu rupa sehingga aku merasa sesak.
12 Mei - pemilikku hari ini mencari-cari di mana aku diletakkan beberapa bulan yang lalu. Ketika akhirnya ia menemukanku, ia membersihkan diriku dari debu dan untuk ketiga kalinya membawaku masuk gereja lagi.
19 Juni - Nenek pemilikku datang untuk menginap beberapa hari dan ia mencari Alkitab. Cucunya yang tak lain adalah pemilikku, mencari diriku dan kemudian memberikannya kepada si nenek. Selama beberapa hari aku melewati waktu yang menyenangkan sebab aku berada di pangkuan nenek yang tekun membaca apa yang tertulis dalam diriku.
24 Juni - Hari ini nenek pulang ke rumahnya dan aku dikembalikan ke tempat semula. Sewaktu akan pulang, nenek mencium diriku dengan mesra.
1 Agustus - aku diambil dan dimasukkan ke dalam sebuah koper bersama dengan pakaian dan berbagai perlengkapan lainnya. Tampaknya aku akan ke luar kota bersama pemilikku yang akan berlibur.
7 Agustus - aku masih tetap berada dalam koper. Pemilikku rupanya membawa diriku semacam jimat untuk keselamatan dalam perjalanan saja, sebab ia sama sekali tidak menyentuhku.
18 Oktober - telepon di rumah berdering. Ternyata bapk gembala menelpon ia akan berkunjung malam ini. Pemilikku segera mengeluarkan diriku dari koper yang kosong dan menempatkanku di atas meja di ruang tamu. Ketika bapak gembala datang ia tersenyum karena melihat ada diriku di atas meja ruang tamu.
16 Desember - sudah lama sekali diriku tak disentuh siapa pun. Debu kembali menyelimuti diriku.
31 Desember - seluruh isi rumah duduk di sekitar meja makan dan memperhatikan diriku. Ada apakah gerangan? Ternyata tiap anggota keluarga matanya di tutup lalu tangannya disuruh membuka diriku. Setelah itu jari telunjuk dipakai untuk menunjuk ayat yang terdapat dalam diriku, katanya itu adalah ayat keberuntungan untuk tahun baru.
Apa yang ditulis di atas tadi hanyalah merupakan gambaran figuratif belaka, namun di dalamnya kita melihat ada suatu kebenaran yang dalam. Banyak orang Kristen tidak menghargai Alkitab, tidak mau membaca dan mempelajari Alkitab, sehingga mereka tidak tahu isi Alkitab. Akibatnya, kehidupan rohani mereka menjadi kering kerontang dan dengan mudah diombang-ambingkan segala macam pengajaran sesat.
1 komentar:
Cocok untuk ilustrasi mengingatkan orang supaya menggemari firman Tuhan
Posting Komentar