Ketika masih kecil, saya benci sekali rasa pahit dan suka yang manis-manis. Tetapi sesudah dewasa sekarang menjadi kebalikannya. Apakah cita rasa lidah dapat berubah?
Jenis kelamin memang menimbulkan perbedaan. Kepekaan cita rasa lidah dan kadar hormon pada wanita cenderung saling berhubungan. Bila kadar hormon berubah secara drastis seperti pada masa kehamilan, maka tuntutan selera juga menjadi bermacam-macam. Oleh karena itu, wanita hamil suka mengidam makanan yang asam-asam (Kemungkinan penyebab lainnya adalah kebutuhan akan suplai ekstra unsur-unsur tertentu yang oleh otak diterangkan sebagai ngidam).
Kebudayaan juga ada pengaruhnya. Orang Asia yang terbiasa dengan makanan yang pedas dan banyak bumbunya akan kurang menyukai makanan Barat yang lebih tawar rasanya.
Cita rasa lidah berubah sejalan dengan usia seseorang. Lidah mempunyai lebih dari 10.000 titik pengecap rasa. Titik-titik ini peka terhadap empat macam rasa. Ujung lidah peka terhadap rasa manis; kedua sisi lidah terhadap rasa asam; bagian belakang terhadap rasa pahit; sedangkan keseluruhan lidah terhadap rasa asin.
Anak-anak mempunyai lidah banyak titik pengecap daripada orang dewasa. Mereka cenderung memilih rasa manis, karena jumlah titik pengecapnya lebih banyak dan juga karena mereka membutuhkan lebih banyak energi dan gula. Darah mereka cenderung berubah-ubah yang berarti lebih banyak membutuhkan gula. Karena itu anak-anak suka sekali kembang gula.
Pada orang dewasa titik pengecap rasa pahit lebih dominan. Tetapi makin tua usia seseorang titik pengecap di ujung lidah akan kehilangan kepekaannya, sehingga untuk merasakan manis diperlukan jumlah gula yang lebih banyak. Orang berumur 70 tahun butuh lebih banyak gula daripada orang berumur 40 tahun. ***
Claire Rayner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar