Di tempat bengkel pandai besi, akan ditemukan secara garis besar ada tiga jenis perkakas.
Ada timbunan perkakas barang rongsokan, sudah ketinggalan jaman, rongsokan, rusak tidak berguna, berkarat. Dibiarkan disudut ruangan, penuh dengan sarang laba-laba, hampir tidak pernah disentuh, terlupakan akan fungsinya, dan sudah tidak berguna bagi tuannya. Ada yang terbaring di kotak tidak berguna, kehilangan fungsi dan tujuannya, bakatnya terbuang dan sia-sia, semangat yang berkobar sudah tidak ada lagi, hilang bersama impiannya.
Ada sebagian perkakas di atas landasan tempaan, setelah dibakar sekian lama, di lunakkan, kemudian di tempa untuk dibentuk, dan dipanaskan lagi, kemudian ditempa lagi, rindu sekali untuk berubah, luka-lukanya di obati, sampai menjadi bentuk yang di inginkan oleh pembuatnya, pandangannya menjadi terang menatap tujuan tuannya. Pukulan-pukulan palu si pandai besi disambutnya dengan harapan supaya dibangun kembali menjadi alat yang berguna.
Ada perkakas yang berada ditangan tuannya, di fungsikan sesuai bentukan sang tuan, diselaraskan dengan tidak kompromi, disempurnakan dan produktif. Mereka mengikuti tuntunan tangan tuannya, tidak menuntut dan berserah sepenuhnya.
Kita semua adalah seperti perkakas dibengkel, mungkin berada di tumpukan besi tua tidak berguna, ataukah ada diatas landasan tempaan, dibentuk oleh sang tuan, atau mungkin sedang berada ditangan sang tuan untuk di fungsikan dan produktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar