Kalau Anda bersama keluarga sempat berekreasi ke desa dan menginap di pegunungan, biarkan anak-anak bermain air di pancuran. Ajaklah mereka memperhatikan penyaluran air yang sejuk bening itu melalui berbatang-batang bambu yang ditautkan sambung-menyambung bagaikan pipa.
Besar kemungkinan mereka tidak tahu bagaimana caranya bambu-bambu itu dapat menjadi saluran air.
Mula-mula bambu-bambu harus di potong, dipisahkan dari rumpunnya yang rindang dan carang-carangnya yang tidak berguna. Lalu dikelupas dari bulu miangnya yang sangat gatal itu, supaya tidak mencelakai orang. Kemudian, dengan tongkat besi runcing dan panjang, dicucukannya ruas-ruasnya untuk mendapatkan lubang yang berkesinambungan antara buku yang satu dengan buku yang berikutnya. Dan selanjutnya diatur sedemikian rupa sehingga ujung yang satu saling bersambut dengan lubang di ujung berikutnya. Kedudukan bambu yang berikutnya harus lebih rendah daripada yang sebelumnya, dan seterusnya. Harus ada proses yang perlu ditaati jika batang-batang bambu itu akan menjadi saluran air yang baik.
Perhatikanlah kata-kata yang menunjukkan bagaimana proses pembentukan itu harus berlangsung .. dipotong, diklupas, dicucuk,diatur merendah.
Demikian juga layaknya kita. Janganlah mengeluh sekiranya Tuhan menguji kita. Karena untuk dapat menjadi saluran berkat yang baik seseorang harus benar-benar ditempa di dalam disiplin; mungkin menghadapi berbagai kesulitan dan penderitaan lain. Ucapkanlah syukur senantiasa sesungguhpun kita sedang menderita, karena Tuhan selalu punya rencana yang baik bagi umat pilihannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar