Ketakutan bisa melumpuhkan seorang Kristen dan membuat mereka mati kutu untuk melayani Allah. Ketakutan bisa menghentikan kuasa Allah yang bekerja lewat umatNya. Percaya atas Allah sehari-hari dan percaya dalam perlindunganNya, dengan cara tertentu saja, seorang anak Allah bisa mengatasi ketakutan.
Efesus 6:12 berkata. “Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat udara.”
II Timotius 1:7 memberitahukan kita bahwa, “ Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” Ketakutan disebut sebagai roh. Ketakutan adalah sebuah tenaga dan kekuatan rohani yang harus kita ikat dan hancurkan dalam nama Yesus. Matius 18:18 berkata “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia akan terlapas di sorga.” Saudara-saudara kita bisa mengambil wibawa untuk mengatasi roh-roh yang jahat dan melapaskannya. Alkitab memberitahukan kita untuk berdiam diri dalam Tuhan. Yang seharusnya kita takutkan adalah Allah, Pengkhotbah 12:13 berkata,” Akhir kata dari segala yang didengar ialah, takutlah akan Allah dan berberpeganglah pada perintah-pintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.” Dalam Dia, kita mempunyai perdamaian dan istirahat.
1). kita bisa mengatasi ketahutan dengan mencari wajah Allah menurut Mazmur 34:4, “Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyurkan nama-Nya!” Amsal 1:33 berkata, “ Tetapi siapa mendengarkan Aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka.“
2). Kita mengatasi ketakutan dengan pikiran-pikiran yang positif. Yosua 1:9 berkata, “ Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.” Dan lagi dalam Mazmur 23:4 Allah mengingatakn kita untuk peringatan “ Sekalipun Aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab engkau bersertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.” Mazmur 23:4
3). Ketakutan tidak datang dari Allah. II Timotius 1:7 berkata, “ Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
4) Ketakutan membawa perbudakan, Amsal 29:25 berkata, “ Takut kepada orang mendatangkan jerat, tetapi siapa percaya kepada Tuhan, dilIndungi.”
5). Allah melapaskan kita dari ketakutan. Mazmur 27:1 berkata, “ Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar.”
6). Dan terakhir kita disuruh untuk bukan takut, Yesaya 41:10 berkata, “janganlah takut, sebab Aku, menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” Dan akhirnya saudara-saudara ayat ini sangat penting untuk kita, “Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jka dinista oleh mereka.” Saudara-saudara seseorang yang berhikmat mengatakan “ seseorang adalah orang gila kalau seandainya dia mencoba menguasai sesuatu hal yang bukan milik dia, (hidupnya) dan memberikan yang milik Dia.” (Hidup Yang Kekal).
Firman Allah ditulis untuk memberi contoh kepada kita. I Korintus berkata Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.” Kalau sumua hal ini untuk contoh kita marilah kita membaca Kisah Para Rasul 7:51-60 Saya percaya bahwa Stefanus mati agar kita dan semua Umat Allah dahulu mengarti bahwa mati ialah permulaan hidupnya bukan akhir hidupnya.
Kalau seandainya kehidupan lebih penting dari pada Firman Allah, mengapa Rasul berkhotbah dengan tidak ada ketakutan dalam hidupnya, ketika dia berkata Kisah Para Rasul 13:16-50 dan dalam ayat 37-39. Lagi dan lagi Rasul Paulus berkhotbah dengan tidak ada ketakutan dalam hidupnya. Mereka memukul dia, mengangkat dia dan akhirnya membunuh dia. Mengapa??????
Puisi berikut ini ditulis oleh seorang pendeta muda Afrika. Puisi ini ditemukan menempel di dinding rumahnya setelah ia dibunuh sebagai martir karena imannya kepada Tuhan. Diambil dari majalah IMPACT April 1998. Aku adalah bagian dari persekutuan dari mereka yang tidak malu. Aku memiliki kuasa Roh Kudus. Aku sudah dibentuk. Aku telah menerima Yesus Kristus. Keputusanku sudah dibuat. Aku adalah murid Yesus Kristus. Aku tak akan menoleh ke belakang, berhenti, pelan-pelan, mundur, atau diam. Masa laluku sudah diampuni, masa sekarangku masuk akal, dan masa depanku terjamin. Aku sudah selesai dan tidak lagi hidup seperti dunia, berjalan dengan penglihatanku, merencanakan hal-hal yang sepele, malas berdoa, memiliki impian yang sama sekali tidak indah, misi yang hanya tertuju pada satu hal, perkataan duniawi, hidup murahan, dan tujuan yang dangkal. Aku tidak membutuhkan pengakuan, hidup berkelimpahan, kedudukan, promosi jabatan, tepuk tangan, atau popularitas. Aku tidak harus selalu tahu semua hal dan benar, nomor satu, paling tinggi, dikenal, dipuji, dianggap penting atau dihadiahi. Aku sekarang hidup di dalam ketekunan, diangkat dalam kasihNya, dan bekerja dengan kuasa Allah. Keputusanku sudah bulat, langkahku cepat, tujuanku Surga, jalanku sempit, jalanku berbatu-batu, temanku tidak banyak, Petunjuk jalanku bisa dipercaya, misiku jelas. Aku tidak bisa dibeli, diajak kompromi, dibelokkan, dijebak, diajak kembali, dibuat lembek atau ditunda. Aku tidak mundur hanya karena banyak persoalan, ragu-ragu hanya karena keberadaan musuh, memikirkan ketenaran, dan setengah-setengah. Aku tidak akan berhenti berusaha, berhenti mengabarkan Injil, atau berhenti melayani, aku akan terus memberi sesuatu untuk Allah sampai pekerjaan dapat diselesaikan, disimpan, didoakan, dibayar lunas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar