ADA suatu ceritera tentang seorang akrobat pejalan tambang yang terkenal. Orang ini mengagumkan banyak orang dengan penampilannya yang amat berani di atas tambang yang terentang tinggi. Sebagai klimaks dari penampilannya ia merencanakan untuk jalan di atas tambang melalui air terjun Niagara.
Sebelum kabel direntangkan dri sisi yang satu dengan sisi yang lain melalui air terjun raksasa itu. Sebuah perusahaan periklanan melancarkan publikasi besar-besaran untuk memberitahukan kepada khalayak ramai akan pertunjukkan akrobat itu. Seperti diduga semula, semua tempat duduk dipenuhi oleh penonton bahkan sampai meluap-luap.
Disertai tepuk tangan yang gemuruh, si pemberani naik di atas landasan lalu mulai dengan penampilannya.
Ia menari di atas kabel. Ia meyeberang di atas air terjun dengan mata ditutupi dengan sehelai kain. Selanjutnya ia menyeberang dengan menaiki sepeda beroda satu lalu kembali dengan jalan mundur sambil meletakan sebuah bola di atas hidungnya. Para penonton gempar.
Pada saat itulah ia mengambil mikrofon dan bertanya kepada penonton, "Apakah anda percaya bahwa aku dapat melintasi air terjun ini dengan mendorong sebuah gerobak?" Sebuah applaus gemuruh menyambut. "Percayakah kalian bahwa aku dapat melakukannya dengan mata tertutup?". Gemuruh penonton makin menjadi-jadi, sedemikian rupa, sehingga orang hampir tak mendengar kelanjutannya, ketika sang akrobat itu menambahkan, "Apakah kalian percaya bahwa aku dapat melakukannya dengan seorang penumpang di dalam gerobak?". Pada saat itu para penonton benar-benar menjadi hingar-bingar. Mereka sebentar lagi akan menyaksikan suatu atraksi yang sungguh luar-biasa.
Pada ketika itulah sang akrobat menghadap penonton dan bertanya, "Siapa yang mau menjadi orang pertama yang masuk di dalam gerobak pendorong ini?"
Sunyi-senyap meliputi seluruh penonton yang baru menyadari bahwa mereka harus mengambil sesuatu keputusan.
Apakah sang akrobat itu benar-benar dapat dipercaya atau apakah ia hanya membual saja?
Masuk di dalam gerobak pendorong itu ternyata merubah suatu persoalan intelektual menjadi suatu masalah hidup dan mati !
Tiba-tiba seorang wanita muda menuju ke landasan dengan sikap yang tenang dengan disertai senyum di wajahnya. Ia naik di dalam gerobak dan berangkatlah mereka melintasi air terjun. Wanita itu sediktpun tidak menunjukkan keragu-raguan dan ketakutan ketika hembusan air yang kuat mengelilingi dirinya. Seolah-olah seluruh penonton menahan nafas mereka sampai mereka tiba di kembali dengan selamat di landasan. Semua orang yang menyaksikannya sungguh merasa terpesona.
Belakangan para wartawan mewawancarai wanita muda itu akan keberaniannya. "Apa yang sebenarnya dikatakan oleh sang akrobat itu, sehingga anda berani dan mau duduk di dalam gerobak itu dengan mempertaruhkan jiwa anda?" Wanita itu menjawab, "Ia tidak mengatakan apa-apa soalnya hanya karena ia adalah ayahku, dan aku percaya kepadanya ! ".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar