"Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ...... Apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan." (Maleakhi 3:10),
William, seorang pemuda waktu umur 16 tahun meninggalkan rumahnya untuk mencari nafkah hidupnya; semua yang dimilikinya telah dibawa dalam tangannya. Dia bertemu dengan seorang kapten kapal di sebuah kanal. Dia menceritakan kemiskinannya dan kemiskinan orang tuanya. Dia menceritakan bahwa dalam usahanya dia hanya dapat membuat sabun dan membuat lilin.
Kemudian kapten tua itu berlutut mendoakan anak muda itu, setelah itu menasihati anak muda tersebut, "Engkau akan menjadi pembuat sabun yang sukses di New York, engkau akan mengalami keadaan yang baik seperti orang lain. Jadilah orang baik, berikan hatimu kepada Kristus Tuhan menjadi milikNya. Jadilah orang jujur dalam mebuat sabun. Berilah ukuran dan timbangan yang tepat. Aku yakin engkau akan menjadi orang yang kaya raya dan mengalami kemakmuran."
Nasihat kapten itu diingatnya, ketika masuk kota sebagai seorang miskin yang sebatang kara dia tetap setia bersekutu di gereja. Sepersepuluh dolar yang pertama yang di dapatnya dipersembahkan kepada Allah. Sepuluh sen dari setiap dolar dikuduskan bagi Allah dengan kesetiaan. Dari pekerja, dia menjadi rekan kerja dan akhirnya menjadi milik usaha tersebut. Pekerjaannya berkembang pesat, maka dipersembahkan uangnya sebanyak 2/10; 3/10; 4/10; 5/10 dan akhirnya seluruh penghasilannya bagi Tuhan.
William Colgate ini makin mempersembahkan bagi Tuhan, dia makin kaya. Oleh berkat dan kemurahan Allah William Colgate, seorang muda yang miskin ini, akhirnya menjadi seorang pengusaha besar, seorang milyuner pada zamannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar