Bilamana Tuhan Yesus Datang Kembali? Sanggupkah Manusia Menghitung Hari Saat Kedatangan-Nya?
Di dalam Alkitab tercantum bahwa pada suatu hari Tuhan Yesus akan datang kembali ke dalam dunia ini untuk mendirikan kerajaan-Nya. Terutama di dalam kitab Wahyu Tuhan Yesus empat kali mengatakan: "Aku segera datang." Maka sejak zaman dahulu, banyak orang Kristen ingin tahu bilamanakah Yesus datang? Hal ini menyebabkan banyak penganut bidat dan ekstrimis yang menerka-nerka hari atau tahun kedatangan Tuhan Yesus. Tetapi segala usaha mereka gagal, sebab Tuhan Yesus sendiri mengatakan: "Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang mengetahui, malaikat-malaikat di surga pun tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri" (Mat 24:36)
Contoh pertama: Di New York ada seorang pendeta dari gereja Baptis yang bernama William Miller. Pada tahun 1831 ia mengatakan bahwa berdasarkan penyelidikan Alkitab, Tuhan Yesus akan datang pada tahun 1834. Maka terbentuklah suatu gerakan yang menunggu dan menyambut kedatangan Tuhan. Tetapi sampai pada waktunya, Tuhan tidak kunjung datang. Maka ia mengubah nubuatnya, ia mengatakan bahwa kedatangan Tuhan adalah pada tanggal 22 Oktober 1844. Tetapi nubuat kedua ini pun gagal. Akhirnya William Miller mengakui kesalahannya dan mengundurkan diri dari gerakan yang ia bentuk. Tetapi seorang pengikutnya yang bernama Ellen G. White, mengatakan bahwa ia telah melihat suatu penglihatan, mengetahui bahwa Kristus sesungguhnya sudah datang pada hari yang dinubuatkan oleh Miller. Tetapi Kristus tidak turun ke dunia, melainkan memasuki tahap yang kedua di "tempat yang kudus di surga." Ini berarti bahwa pada tahun 1844 Tuhan Yesus meninggalkan tempat kudus yang pertama, lalu memasuki tempat kudus yang kedua. Dengan demikian Ellen White telah menjadi pemimpin gerakan tersebut, yang akhirnya terbentuklah gereja Adventis.
Seandainya Tuhan mengatakan "tidak seorang pun yang tahu" bilamanakah Ia datang (Mat 24:36), mengapa para Adventis mengetahui tanggal kedatangan Tuhan Yesus? Dengan jelas kita mengetahui bahwa ajaran mereka sudah menyimpang dari Alkitab.
Contoh kedua: Hal ini terjadi pada tahun 1992. Di Korea terdapat sekelompok orang Kristen yang mempercayai bahwa Tuhan Yesus akan datang pada tanggal 28 Oktober 1992. Mereka sangat yakin dengan nubuat ini. Dengan segala keyakinan mereka telah mencetak selebaran-selebaran dan menyebarkan berita kedatangan Tuhan ke tempat-tempat yang dapat mereka capai. Tentu berita itu sampai di Amerika maupun di Indonesia.
Apakah Yesus datang pada tanggal 28 Oktober 1992? Tentu tidak! Salah satu adegan menceritakan bahwa mereka percaya Tuhan Yesus akan menjemput umat Kristen pada tengah malam. Maka pada tanggal tersebut, terdapat 2500 anggota gereja telah berhimpun di Seoul. Mereka berseru dan menyanykan "the rapture is coming." Mereka pun saling mengatakan: "See you ini heaven." Bahkan ada yang melemparkan dompet-dompet dan kunci-kunci mereka. Hal ini menyatakan betapa besar "iman" mereka terhadap kedatangan Tuhan Yesus. Tetapi segera hati mereka menjadi tawar, sebab waktunya sudah lewat namun Tuhan Yesus tak kunjung datang. Maka kecemasan dan kebimbangan telah meliputi hati mereka, sehingga beberapa jam kemudian ada beberapa orang yang membunuh diri. Ini suatu tragedi yang besar.
Sejarah membuktikan bahwa segala usaha untuk menerka hari dan saat kedatangan Tuhan Yesus adalah sia-sia. Namun kita percaya bahwa pada suatu hari kelak Kristus pasti datang. Walaupun kita tidak tahu bilamana Ia datang, tetapi Ia pasti "segera datang. Demikianlah firman Tuhan:
"Karena itu berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang" (Mat 24:42).
"Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya" (Mat 25:13). ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar