Ekonom
PT Bank Danamon Tbk, Anton Gunawan, mengatakan rencana penyederhanaan nilai
mata mata uang (redenominasi) penting untuk jangka panjang. Redenominasi akan
membuat masyarakat lebih mudah menghitung uang karena nilainya lebih simpel.
“Kalau untuk jangka panjang, ini perlu dilakukan. Karena nilai mata uang akan jauh lebih simpel, dan mungkin akan ada penghematan dengan jumlah angka nol yang lebih sedikit,” kata Anton.
Menurut dia, dalam jangka panjang, redenominasi memang akan menguntungkan. Namun, untuk jangka pendek akan ada biaya yang harus dikeluarkan seperti mesin hitung atau mesin harga di supermarket yang mengeluarkan banyak nol kini harus di-settingulang.
Selain
itu, masyarakat akan lebih berhati-hati dengan perubahan tersebut, terutama
terkait surat perjanjian yang menggunakan nominal, mau tak mau harus
menggantinya dengan nominal yang baru.
Seperti diketahui, Rancangan Undang Undang terkait Redenominasi telah final di tangan Bank Indonesia. Saat ini, RUU itu masih dalam proses harmonisasi untuk dibahas sebelum diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hartadi A Sarwono, mengatakan RUU redenominasi akan dimasukkan ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) pada 2012.
Beberapa wakil rakyat yaitu Harry Azhar Azis dan Achsanul Qosasi yang sama-sama menjabat wakil ketua Komisi XI DPR menilai RUU Redenominasi untuk saat ini bukan sesuatu yang sangat mendesak. Menurut dia, pemerintah dan BI seharusnya lebih berkonsentrasi pada penerapan UU yang baru disahkan yaitu UU Otoritas Jasa Keuangan dan UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
sumber:vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar