Tidak ubahnya, dengan aktivitas atau kegiatan lain hidup lainnya. Sexualitas atau kegiatan sex, adalah salah satu bagian dari kegiatan hidup manusia. Sex bukanlah barang yang tabu untuk dibicarakan, karena sex adalah bagian hidup manusia yang diciptakan oleh Allah sendiri.
1. Sex adalah ciptaan Allah :
Allah menciptakan laki-laki dan perempuan berpasangan. (Kejadian 1:26-27; 2:18,24).
Allah menciptakan organ/bagian tubuh sesuai fungsi masing-masing (Mazmur 119:73a; 139:13-16).
Allah sendiri yang memprakarsai agar manusia itu berkembang biak. (Kejadian 1:28).
Mereka bersetubuh sesuai dengan rencana Allah. (Kejadian 4:1,17).
2. Sex dan Keindahannya.
Allah menciptakan laki-laki dengan kegagah perkasaannya tidak dapat hidup sendiri. Untuk itu baginya Allah menciptakan seorang penolong yang sepadan, yaitu wanita (Kejadian 2:18).
Sementara wanita diciptakan dengan keelokan dan kelemah-lembutan, yang disertai juga dengan sikap yang gemulai. Mereka diciptakan sedemikian rupa agar masing-masing mempunyai pesona nan indah (Kejadian 2:23).
Sex bukan hanya melulu sebagai sarana pemuas nafsu atau birahi belaka. Sex adalah bahasa komunikasi, bahasa yang mengungkapkan keterikatan diri antara seorang suami dengan istrinya dan sebaliknya. Bahasa yang menunjukkan bahwa keduanya saling membutuhkan. Lebih dari itu Allah inginkan agar mereka saling menopang.
3. Siapa sajakah yang berhak melakukannya :
Hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang telah sah menjadi suami-istri. (Kejadian 1:28).
4. Tanggung Jawab Di Balik Kegiatan Sex :
Seorang suami atau istri tidak mempunyai hak atas dirinya sendiri secara otoriter (1 Kor. 7:2-4).
Bertanggung jawab penuh dalam segala hal atas anak-anak yang dilahirkan sebagai akibat kegiatan sexualitas tersebut.
5. Resiko penyimpangan/penyelewengan :
- 1 Korintus 6:9, 15-18
- Amsal 5; Amsal 6:25-26, 32-33; Amsal 11:22
- Imamat 18: 6; 23; 20:15-16
- Matius 5:28; Matius 15:19
- Roma 1:24-32
- Keluaran 22:19
- Ulangan 27:21
- Wahyu 2:22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar