Dibentuk Menjadi Suling
SEBUAH dongeng menceritakan tentang sepotong bambu galah kecil yang selalu mengeluh sebab pemiliknya setiap hari mengeratnya, memotongnya, dan membuat lubang-lubang. Tanpa mau mengerti atau sengaja tidak mau tahu. Pemiliknya tetap saja "menyiksa" sepotong bambu galah kecil itu.
Beberapa minggu kemudian, maka tampaklah sepotong bambu galah kecil berbentuk pipa dengan lubang-lubang di atasnya, dan dengan lembut pemiliknya meniup dan terdengarlah suara yang merdu. Sepotong bambu galah kecil yang dulunya jelek, kini berubah menjadi suling yang mengeluarkan melodi yang indah.
Pemiliknya berkata, "Hai bambu kecil, tanpa lubang-lubang ini dan tanpa kukerat, kau hanyalah sepotong bambu galah kasar selamanya - hanya bambu kecil yang tak berguna. Selama ini kau tak mengerti dengan apa yang kulakukan. Kau menganggap aku kejam, tak berbelas kasihan, dan keji. Namun, anggapan bahwa aku menghancurkan hidupmu itu sebenarnya aku sedang membentukmu menjadi alat yang berguna - sebuah suling yang mengeluarkan musik yang merdu dan dapat menghibur banyak orang. Kau menjadi berkat bagi dunia!". Itu juga yang Allah lakukan kepada kita !
Selama ini kita mengira bahwa Allah itu kejam, tak mengerti kemauan kita, dan tidak mau tahu dengan persoalan kita. Setiap hari kita mengeluh dengan beratnya tekanan yang menimpa kita. Apakah Tuhan itu kejam? Apakah Tuhan itu lalai dengan janji-janjiNya? Oh, tidak sama sekali, saudaraku. Apa yang Tuhan lakukan itu sama persis dengan pemilik suling tersebut. Allah sedang membentuk kita untuk menjadi karya yang indah. Ia sedang mengerat kita supaya berbentuk suling yang indah yang suaranya menjadi berkat bagi banyak orang.
Firman Tuhan berkata: Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yer. 29:11).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar