Mengapa tidak semua orang tua memerlukan kacamata?


Penglihatan yang jelas (tajam) ialah bilamana sinar yang datang dari obyek yang sedang dilihat mencapai bagian belakang mata (disini sinar dikumpulkan dan diteruskan ke pusat penglihatan dalam otak -- lihat gambar). Sinar yang masuk dibiaskan oleh lensa pada bagian depan mata. Lensa adalah benda kecil yang trans paran dan bentuknya berubah-ubah sesuai dengan keperluan pembiasan.

Ada banyak orang yang bentuk bola matanya sedemikian rupa (bentuk bola mata manusia sangat bervariasi tergantung adri faktor keturunan kedua orang tua) sehingga sinar yang dibiaskan tidak mungkin bertemu pada titik yang benar. Ada kemungkinan sinar yang dibiaskan tersebut bertemu diruang retina sehingga menyebabkan terjadinya miopi (rabun dekat). Bila obyeknya didekatkan ke mata, maka sinar-sinar yang dibiaskan akan bertemu pada retina, sehingga obyeknya terlihat dengan jelas. Inilah sebabnya orang yang menderita miopi akan selalu mendekatkan suatu benda yang akan dilihatnya. (Sebuah cerita menarik di tulis oleh Mary Norton. Seorang penulis cerita anak-anak. Pada masa kanak-kanaknya, penulis tersebut menderita miopi yang parah. Ketika suatu hari ia berjalan-jalan di daerah pedusunan tidak jauh dari rumahnya, ia harus memandangi dengan sangat dekat pagar-pagar dan rerumputan; dan ketika telah tumbuh menjadi dewasa, ia menulis cerita dengan judul The Borrowers - kisah tentang manusia kerdil dengan benda-benda raksasa di sekitarnya).

Hipermetropi (rabun jauh) terjadi bila sinar yang masuk bertemu di belakang retina. Hal ini biasanya terjadi pada orang yang telah berusia lanjut karena lensa kehilangan kelembutannya dan mengeras, sehingga rtidak dapat membiaskan sinar dengan dengan baik.

Itulah sebabnya orang-orang yang penglihatannya baik, setelah berusia 45 tahun atau lebih cenderung memegang jauh-jauh suatu benda yang ingin dilihatnya (presbiopi).

Seorang yang pada masa mudanya menderita miopi, penglihatannya akan menjadi normal ketika presbiopi mulai menyerang. Orang ini tentu merasa bahagia karena ia tidak perlu lagi menggunakan kacamata. Akan tetapi, ada juga penderita miopi yang tidak dapat sembuh dan harus tetap memakai kacamata yang lensanya semakin tebal. ***

Claire Rayner

Tidak ada komentar: