Deklarasi perubahan iklim



Para politisi dan ilmuwan dunia di Washington, telah mencapai kesepakatan baru dalam mengatasi perubahan iklim.

Delegasi dari sejumlah negara berharap negara-negara berkembang akan mencapai target dalam mengurangi gas efek rumah kaca, sama seperti negara-negara maju.

Pertemuan ini juga sepakat bahwa pasar global dunia harus ditentukan batas emisinya maupun melakukan barter untuk menyeimbangkan buangan emisi dunia.

Para wartawan mengatakan walau pertemuan Washington bukan pertemuan resmi dan deklarasinya tidak mengikat, tetap saja dilihat amat penting untuk mengganti Traktat Kyoto.

Pernyataan akhir dari forum ini adalah perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia sudah 'tidak diragukan lagi.'

"Perubahan iklim merupakan masalah global dan adalah kewajiban kita semua untuk bertindak, sesuai dengan kemampuan dan tanggung-jawab sejarah masing-masing," seperti tulis dalam deklarasi Organisasi Penyusun Undang-undang Global untuk Keseimbangan Lingkungan.

Meningkatkan semangat

Pertemuan selama 2 hari di Washington ini diikuti oleh negara G8 dan beberapa kekuatan ekonomi baru, seperti Brasil, Cina, India, Meksiko, dan Afrika Selatan.

Wartawan urusan Lingkungan BBC, Roger Harrabin, yang meliput pertemuan mengatakan deklarasi ini memang tidak punya kekuatan mengikat, namun meningkatkan semangat dalam memerangi pemanasan global.

Para delegasi sepakat bahwa negara-negara berkembang juga harus memenuhi target buangan emisi sama dengan negara-negara maju lainnya.

Mereka mengatakan ingin menggantikan Traktat Kyoto yang akan habis masa berlakunya pada tahun 2012.

Senator Amerika Serikat, Joe Lieberman, mengatakan Kongres Amerika akan menyusun Undang-undang untuk memotong buangan emisi pada akhir tahun ini.

Dan salah seorang politisi yang ingin mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Amerika, John McCain, mendukung prakarsa baru ini.

"Saya yakin bahwa kita telah mencapai titik puncak dan Kongres Amerika Serikat akan bertindak" katanya saat menyampaikan pidato di depan forum ini.

Faktor ekonomi

Bagaimanapun Dr. John Holdren, Ketua Assosiasi Kemajuan Ilmun Pengetahuan Amerika, mengkuatirkan posisi Presiden George Bush yang ingin agar perekonomian Amerika tidak akan menderita jika buangan emisi ditetapkan.

"Namun dampak ekonomi jika tidak menangani perubahan iklim sebenarnya lebih besar dari biaya untuk menanganinya," tambahnya.

Sementara itu parlemen Kanada sudah mendesak pemerintahnya untuk memenuhi pengurangan emisi sesuai dengan Traktat Kyoto.

Partai Konservatif yang memerintah di Kanada mengatakan target yang ditetapkan tahun 1990, yaitu pengurangan 6% pada masa 2008-2012, tidak mungkin dicapai.

Tapi pemungutan suara di Parlemen Kanada memutuskan pemerintah mendapat waktu 60 hari untuk mencari formulasi baru dalam mencapai sasaran itu. ***

sumber:BBCIndonesia.com

Tidak ada komentar: