Terlalu
banyak mengonsumsi gula berdampak pahit bagi kesehatan tubuh. Karena itu kita
harus mencermati asupan gula setiap hari tidak lebih dari dua sendok teh,
apalagi pada anak karena konsumsi gula berlebih setiap harinya berdampak pada
kesehatan.
Walau
pun dampaknya tidak seketika, namun kelebihan gula berpotensi merusak tubuh,
dimulai dari obesitas, hingga rusaknya pembuluh darah yang memicu penyakit
jantung, bahkan juga kanker. Gula berlebihan juga berpengaruh pada mood dan
kesehatan kulit.
Untuk
lebih jelasnya, simak 6 efek merusak yang ditimbulkan dari manisnya gula.
1. Meningkatkan risiko diabetes
Meski
awam kerap menyebut diabetes melitus dengan kencing manis, namun sebenarnya
penyakit ini tidak disebabkan oleh terlalu banyak gula. Kelebihan asupan gula
akan meningkatkan berat badan yang merupakan faktor risiko utama penyakti
diabetes.
Selain
itu, terlalu banyak mengasup makanan yang mengandung gula tambahan juga akan
meningkatkan kadar gula dalam darah sehingga lama kelamaan menyebabkan
resistensi insulin dan inflamasi. Yang pasti, mereka yang sudah menderita
diabetes melitus diwajibkan untuk membatasi asupan gula hariannya.
2. Menyebabkan jerawat
Para
ahli dermatologi masih berdebat apakah makanan yang berkadar lemak dan gula
tinggi menyebabkan jerawat. Namun beberapa riset menunjukkan bahan pangan yang
memiliki kadar indeks glikemik tinggi akan memicu inflamasi dan produksi minyak
sehingga menyebabkan jerawat.
Indeks
glikemik adalah kecepatan makanan dalam meningkatkan kadar gula darah. Makanan
dengan kadar glikemiks tinggi antara lain minuman yang mengandung gula,
cokelat, karbohidrat yang disaring, dan masih banyak lagi. Penelitian
menunjukkan remaja yang lebih banyak mengasup makanan dengan indeks glikemik
rendah memiliki jerawat yang lebih sedikit.
3. Merusak jantung
Terlalu
banyak mengonsumsi makanan berlemak bukan satu-satunya hal yang menyebabkan
tingginya risiko menderita penyakit jantung. Kadar gula yang diasup juga
berpengaruh langsung pada kesehatan jantung karena akan meningkatkan kadar
kolesterol dan trigliserida.
Studi
yang dimuat dalam Journal of the American Medical Association menemukan orang
yang mendapat kalori lebih banyak dari gula tambahan beresiko 20-30 persen
lebih tinggi menderita hipertrigliserida. Jika kita mengasup gula lebih banyak
dari yang dibutuhkan, kelebihannya akan disimpan dalam bentuk trigliserida yang
ditimbul dalam sel lemak.
4. Menyebabkan depresi
Makanan
yang kaya akan gula, termasuk jenis karbohidrat, akan menyebabkan emosi lebih
tidak stabil. Hal ini terjadi karena gula memicu tubuh melepaskan hormon
serotonin, si hormon bahagia, namun terlalu banyak gula akan menyebabkan efek
sebaliknya.
Gangguan
perilaku juga sangat berkaitan dengan gula. Saat kita mengasup banyak gula,
gula darah akan cepat naik namun cepat juga turunnya. Fluktuasi ini akan
berpengaruh pada metabolisme dan juga mood. Pada penderita schizophrenia,
fluktuasi ini memperburuk penyakitnya.
5. Meningkatkan risiko infeksi jamur
Infeksi
jamur, baik yang terjadi di area mulut atau bagian intim, terjadi karena
pertumbuhan tak terkendali dari bakteri Candida. Bakteri ini sebenarnya secara
alami tinggal dalam tubuh kita dan dikendalikan oleh sistem imun. Namun ketika
asupan gula kita berlebihan, ekstra gula itu ditemukan juga pada air liur dan
urin sehingga menjadi makanan bakteri.
6. Beresiko kanker
Walau
masih kontroversial, namun sebagian ahli berpendapat sel-sel kanker mendapatkan
makanannya dari gula. Meski belum terbukti ada kaitan langsung, yang pasti gula
berlebih akan menyebabkan kegemukan yang menjadi salah satu faktor risiko
kanker.
sumber:fitbie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar