Pernahkah
anda membayangkan hidup sendiri di sebuah perkampungan tanpa ada siapapun yang
menamani? Yah, rasanya tak terbayangkan, terlebih manusia adalah makhluk sosial
yang pasti membutuhkan orang lain. Terlebih bagi seorang penakut dan orang yang
memiliki pengalaman bertemu hantu, tentu menjadi sesuatu yang sangat berat
dilakukan. Namun, di sebuah desa di Bufford, Wyoming dekat Colorado Amerika
Serikat, ternyata hanya memiliki satu penduduk bernama Don Sammons (60) yang
sudah terbiasa sendirian selama beberapa tahun belakangan. Dia tinggal di desa
aneh yang hanya berpenduduk satu orang, dirinya sendiri.
Desa
ini dulunya memiliki penduduk sekitar 2000 orang yang kebanyakan bekerja
sebagai pegawai kereta api. Namun dengan berjalannya waktu dan sektor kereta
api yang semakin menurun, akhirnya sejak pertengahan tahun 1990-an, seluruh
tetangganya itu migrasi ke berbagai tempat lain. Desa ini benar-benar
ditinggalkan oleh seluruh penghuninya, bermigrasi ke tempat lain untuk mencari
penghidupan yang lebih baik karena merasa wilayah ini tidak akan bisa
berkembang. Hanya kakek Samson yang masih bertahan.
Daerah
Bufford memang berada di perbukitan di atas ketinggian 800 feet seperti gunung
yang bersuhu rendah dan dingin. Di desa ini Sammons mengelola sendiri sebuah
pom bensin kecil dan sebuah toko sederhana untuk melayani mereka yang mampir
dalam perjalanan lintas negara bagian.
Keluarga Sammons pun sebenarnya bukan
penduduk asli, sebab semuanya pendatang. Keluarga ini pindah dari Los Angeles
ke Bufford sejak tahun 1980 bersama istri dan anaknya. Sementara anaknya yang
sudah beranjak dewasa akhirnya tinggal di Colorado dan istrinya telah meninggal
lebih dulu 15 tahun yang lalu.
“Dalam sehari, toko saya bisa dikunjungi
1000 orang di musim panas, namun menurun hingga hanya 100 orang saja di musim
dingin,” kata sammons yang mengklaim dirinya sebagai raja benteng kecil di
Bufford.
Para
pengunjung juga merasa tertarik untuk singgah di tempat tinggal Sammons ini
karena lokasi di bagian atas pegunungan dan berada di kawasan pertengahan jalan
lintas tersebut. Bentuknya rumah juga cukup unik, pondok kayu dengan tiga kamar
tidur dan lokasinya hanya berkisar 200 meter untuk bolak-balik bekerja
"Mereka berhenti karena mereka tertarik
untuk menemukan tempat ini yang terletak di tengah dekat puncak gunung,"
katanya. "Kami menjual segala macam souvenir dari topi sampai mug. Kartu
pos juga menjadi barang jualan terbaik kami."
Sammons merasa senang untuk kembali ke
pondokannya setelah seharian sekitar 10-jam berbicara dengan orang-orang yang
singgah sehingga ia bisa mendapatkan kedamaian dan ketenangan. Nama desa
Bufford sendiri berasal dari nama seseorang yang pulang dari Perang bernama
John Bufford dan desa ini pertama kali dibentuk pada tahun 1866.
"Dulu daerah ini seolah sebuah daerah antah berantah tapi
kami menyukainya. Saya melihat kita bisa menikmati lambatnya hidup, ada kuda,
anjing dan kucing yang damai dan kami bisa membuat kehidupan yang layak dari
pompa bensin dan toko swalayan kecil," pungkas sang kakek yang mengenang
kepindahannya juga menghindari kebisingan kota Los Angeles.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar