Tuhan mencari ke seluruh penjuru bumi orang yang berpotensi
untuk dipakai-Nya. Namun Dia tidak mencari orang yang sempurna, karena tidak
ada satupun manusia yang sempurna. Dia mencari pria dan wanita biasa, seperti
Anda dan saya, yang terdiri dari daging, tulang dan darah. Tetapi Dia juga
memiliki kriteria khusus untuk orang yang dapat Ia pakai, yaitu orang yang
bersungguh hati terhadap Dia.
Salah satu pribadi yang Tuhan lihat memiliki kriteria tersebut adalah Ester.
Apa yang Tuhan lihat pada diri Ester? Ester memiliki sikap hati yang mau di
ajar dan terus mau belajar. Dia belajar dari keluarganya, dia belajar dari
temannya, dan dia belajar dari musuhnya.
Ester masih cocok untuk menjadi panutan kita yang hidup di jaman moderen ini.
Ada banyak orang-orang berbakat dan juga berpendidikan saat ini. Mereka muncul
sebagai pribadi yang menonjol di kelompoknya. Tapi apakah menjadi terkenal dan
terpelajar mengubah sikap hati mereka untuk mau diajar dan belajar dari orang
lain? Terkadang ada orang yang merasa sudah tahu banyak sehingga sulit untuk
merendahkan hati dan belajar dari orang lain. Namun tidak dengan Ester. Apakah
Anda seperti Ester?
Secepat apapun kita dipromosikan, atau setinggi apapun pujian, kita seharusnya
tidak kehilangan sikap mau diajar itu. Kita tidak akan bisa bertumbuh lagi
ketika kita merasa sudah cukup puas dengan apa yang kita miliki. Kita tidak
akan bisa mencapai tingkat yang lebih tinggi lagi, ketika kita tidak mau
menerima kritikan atau masukan dari orang lain. Jangan biarkan diri Anda
membangun benteng, dan menolak semua kritik dan masukan ataupun belajar dari
orang lain yang sepertinya tidak memiliki apa-apa untuk dipelajari. Bahkan dari
orang yang memusihi Anda, ada banyak hal yang bisa Anda pelajar dari hidupnya.
Ketika Ester memasuki istana, hal itu ia lakukan sebagai tindakan ketaatan atas
permintaan Mordekhai yang mengasuhnya (Ester 2:20). Bahkan ketika ia dengan
berani berdiri di hadapan raja untuk memperjuangkan nasib bangsanya, hal ini
dilakukannya karena ia percaya bahwa tangan Tuhan menyertainya, dan Tuhanlah
yang memiliki hidupnya.
Diperhadapkan dengan kemewahan, rayuan dan berbagai hal yang ia belum pernah ia
dapatkan sebelumnya, tidak membuatnya lupa diri dan menjadi egois. Ester
mengetahui jati dirinya yang sebenarnya. Ia adalah umat kepunyaan Tuhan dan
Tuhan memiliki sebuah tujuan yang besar untuk dirinya.
Ester yang saat itu masih sangat mudah, mungkin sekitar umur dua puluhan atau
bahkan lebih muda, namun tanpa takut ia menghadapi bahaya maut. Ia melakukan
semua itu bukan karena ambisi pribadinya untuk menjadi ratu, namun ia melakukan
semuanya itu karena kesungguhan hatinya kepada Tuhan. Dia berjalan dalam
ketaatan untuk menggenapi rencana Tuhan. Ester berada di pusat rencana Allah
bagi bangsa Israel saat itu, dan dia menjalaninya dengan kerendahan hati dan
hati yang mau diajar.
Hari ini, Tuhan mencari pria dan wanita yang memiliki sikap seperti Ester.
Apakah Anda salah satunya? Tuhan memiliki sebuah rencana yang khusus untuk
setiap pribadi, namun untuk membuat semua rencana-Nya itu terwujud, Tuhan
membutuhkan pribadi itu memiliki kesungguhan hati kepada-Nya, pribadi yang mau
diajar dan taat berjalan dalam panggilan-Nya, amien.~
2 Tawarikh 16:9a :
"Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya
kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia."
sumber:Kristus Jawaban II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar