Saat melakukan operasi sedot lemak,
kebanyakan orang hanya berharap agar perutnya tampak lebih langsing. Namun
sebuah penelitian membuktikan, sedot lemak juga mengurangi kadar lemak jahat dalam
darah sehingga jantungnya lebih sehat.
Komponen lemak darah yang kadarnya berkurang
setelah menjalani sedot lemak adalah trigliserida, yang banyak dikaitkan dengan
risiko sakit jantung. Dalam 3 bulan setelah sedot lemak, kadar trigliserida
turun cukup signifikan yakni rata-rata 43 persen.
"Cukup masuk akal jika ada sebagian lemak
yang dibuang, maka trigliserida akan turun. Tapi kami tidak menduga akan
berkurang begitu banyak," ungkap Dr Eric Swanson, dokter bedah plastik
dari Kansas, seperti dikutip dari MSNBC, Minggu (25/9/2011).
Penurunan kadar trigliserida yang begitu besar
berdampak pada kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dr Swanson mengatakan
penurunan ini akan mengurangi risiko penyumbatan di pembuluh darah, sehingga
risiko stroke dan serangan jantung juga akan berkurang.
Dalam presentasinya di ajang American Society of Plastic
Surgeons, Dr Swanson mengaku terkejut dengan
hasil penelitian ini. Terlebih dalam pengamatan terhadap 322 pasien yang
melakukan sedot lemak di bagian perut, 78 persen memiliki berat badan normal
hingga overweight dan hanya
22 persen yang obesitas.
Biasanya, sedot lemak hanya akan memberi pengaruh
yang cukup signifikan jika dilakukan pada orang indeks masa tubuh yang sudah
dikategorikan obesitas. Karena itu jika ternyata bisa memberi pengaruh pada
orang-orang dengan berat badan normal, maka hal itu dinilai mengejutkan.
Selain menurunkan kadar trigliserida, sedot lemak
juga menurunkan jumlah sel darah putih yang beredar dalam pembuluh darah.
Artinya sedot lemak juga mengurangi reaksi radang, yang merupakan salah satu
faktor risiko berbagai gangguan jantung.
sumber:www.detikhealth.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar