Anemia Beresiko Penyakit Jantung



Kekurangan zat besi yang menyebabkan anemia bukan hanya menyebabkan tubuh lebih mudah merasa lelah dan letih, tapi lebih jauh lagi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Itu sebabnya jangan anggap enteng anemia.
Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin berada dibawah batas normal. Akibatnya  darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan untuk tubuh. .
WHO mendefinisikan anemia pada pria apabila konsentrasi hemoglobin (Hb) kurang dari 13 g Hb / dL dan kurang dari 12 g Hb / dL pada wanita. Meskipun ada berbagai jenis anemia, umumnya penyebab dari semuanya adalah sama, yakni, kurangnya hemoglobin.
Orang dengan anemia, 50 persen berpontensi juga terkena penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak anemia. Pasalnya, selama anemia, jantung harus bekerja lebih keras untuk memasok darah yang kaya oksigen ke jaringan dan organ tubuh lainnya. Hal ini yang mendasari mengapa orang anemia sering mengalami sesak napas dengan mudah lelah setelah beraktivitas.
Meningkatnya kerja jantung dalam memompa darah rupanya berdampak buruk. Sehingga, apabila kondisi seperti ini dibiarkan terus menerus, dapat mengakibatkan pembesaran jantung, denyut jantung cepat/tidak teratur, dan kegagalan jantung.
Perubahan fungsi jantung juga dapat menyebabkan preload meningkat, berkurangnya resistensi pembuluh darah perifer, dan meningkatkan kardiac output. Meningkatnya kerja jantung dapat menyebabkan peningkatan massa ventrikel kiri dan tekanan ekstra pada dinding jantung.
Situasi seperti ini biasanya akan diikuti dengan penurunan oksigen dalam darah, sehingga menyebabkan kondisi yang disebut iskemia miokard (penurunan pasokan darah ke otot jantung). Semua perubahan hemodinamik tersebut bisa menyebabkan gagal jantung.
Sebuah studi yang dilakukan pada tikus tahun 2001 membuktikan bahwa anemia kronis dapat menyebabkan pembentukan pembuluh darah baru ketika ada kardiomegali. Para peneliti berpendapat bahwa anemia kronis dapat menyebabkan pembentukan pembuluh darah baru dalam restrukturisasi jantung dan sirkulasi mikro akibat penurunan oksigen dalam darah atau peningkatan aliran darah koroner akibat kekentalan darah berkurang.
Studi lain menunjukkan bahwa anemia kronis menyebabkan penyumbatan di arteri leher, suatu kondisi yang dapat mengakibatkan stroke.
Anemia bisa memperburuk kondisi jantung yang sudah ada. Oleh karena itu, seseorang yang mempunyai riwayat sakit jantung harus mengambil tindakan ekstra terhadap pengembangan penyakit anemia.


sumber:lifemojo/kompas.com

Tidak ada komentar: