Dolphin Tale adalah sebuah
film berdasarkan kisah nyata seekor lumba-lumba tak berekor bernama Winter.
Film ini diproduseri oleh produser yang sebelumnya membuat film Blindside.
Lumba-lumba ini menjadi inspirasi bagi banyak pengunjung di kolamnya di
ClearWater Marine Aquarium, Florida. Kisah lumba-lumba ini menunjukkan
perjuangannya menghadapi tantangan. Di balik kisah Winter ada seorang
bernama David Yates, pria penuh iman yang menjadi CEO ClearWater Marine Aquarium
yang melihat tangan Tuhan bekerja melalui produksi film ini.
Penemuan
Winter
Di pagi yang dingin di bulan Desember tahun 2005 seorang nelayan Florida bernama Jim Savage meluncurkan perahunya untuk memancing. Dia sedang dalam perjalanan ketempat memancing ikan favoritnya ketika ia melihat
pelampung yang bergoyang-goyang melawan arah angin di Mosquito Lagoon, Florida. Hal itu menarik
perhatiannya karena menyadari bahwa pelampung yang terapung-apung arahnya melawan langsung ke gelombang, sebagai sesuatu yang tidak biasa. Dia memutuskan untuk mengeceknya.
Saat ia mendekat, ia mendengar napas seperti ada orang yang tenggelam. Saat itulah ia menyaksikan pemandangan yang mengerikan. Seekor bayi lumba-lumba berusia dua bulan terperangkap dalam perangkap kepiting, berjuang untuk melepaskan diri. Perjuangannya hanya membuatnya semakin terperangkap lebih dalam ke dalam jaring. Jim mengambilpisau dan memotong tali di beberapa tempat. Meskipun ia berhasil membebaskan lumba-lumba itu sehingga bisa berenang, dia tidak bisa pergi jauh karena sepotong tali masih tertanam di mulutnya dan dia tidak bisa berenang normal – jaring itu telah memotong suplai darah ke ekornya, yang telah berubah warnanya menjadi putih dan dia mengalami bekas luka di sekujur tubuhnya. Jim berbicara kepadanya dengan suara yang lembut untuk menenangkannya, mengatakan padanya, "Kau akan baik-baik saja."
Saat ia mendekat, ia mendengar napas seperti ada orang yang tenggelam. Saat itulah ia menyaksikan pemandangan yang mengerikan. Seekor bayi lumba-lumba berusia dua bulan terperangkap dalam perangkap kepiting, berjuang untuk melepaskan diri. Perjuangannya hanya membuatnya semakin terperangkap lebih dalam ke dalam jaring. Jim mengambilpisau dan memotong tali di beberapa tempat. Meskipun ia berhasil membebaskan lumba-lumba itu sehingga bisa berenang, dia tidak bisa pergi jauh karena sepotong tali masih tertanam di mulutnya dan dia tidak bisa berenang normal – jaring itu telah memotong suplai darah ke ekornya, yang telah berubah warnanya menjadi putih dan dia mengalami bekas luka di sekujur tubuhnya. Jim berbicara kepadanya dengan suara yang lembut untuk menenangkannya, mengatakan padanya, "Kau akan baik-baik saja."
Singkat cerita, Jim mencari bantuan dan itu pun butuh waktu beberapa jam dan akhirnya lumba-lumba itu dibawa ke Clearwater Marine Aquarium dan mereka menamai dia : Winter. Bagian yang tersisa dari ekornya hanyalah tunggulnya dan meskipun mereka berharap ia belajar berenang tanpa itu, dokter hewan tidak berpikir ia akan bertahan. Dia diberi alas untuk beristirahat di dalam air. Delapan belas bulan kemudian, Winter akhirnya dilengkapi dengan ekor prostetik terbuat dari silikon dan plastik.
Winter Menjadi Inspirasi Bagi Para
Pengunjung
Lumba-lumba kecil ini menjadi daya tarik paling populer di
Clearwater Marine Aquarium serta inspirasi bagi banyak orang termasuk ratusan
orang penyandang cacat. David Yates, CEO Clearwater
Marine Aquarium melihat bahwa
Winter ini adalah karunia dari Tuhan. Ada banyak kisah menarik dan menyentuh
yang ditemukan oleh David Yates. Dia antaranya adalah ada seorang tentara yang
menangis ketika melihat Winter. Kisah favoritnya adalah kisah seorang anak laki-laki berusia 9 tahun bernama Levi yang didiagnosis
'moderately autistic'. Levi ini tidak pernah mengekspresikan emosinya
terhadap orang tuanya. Setelah beberapa kali perjumpaan dengan Winter,
Mamanya sambil menangis mengatakan,"Levi
telah memeluk saya dan ini adalah untuk yang pertama kalinya."
Kesaksian David Yates
David Yates mengatakan bahwa pesan Winter sederhana namun mendalam: Jika Winter bisa, saya pasti bisa. Saya tidak perlu menebak bagaimana filmini akan mempengaruhi kehidupan masyarakat; saya lihat di tempat kerja setiap hari. Kami memilik anak-anak yang merasa malu tentang beberapa masalah fisik yang mereka miliki, tapi setelah terlibat denganWinter dan melihat dia berkembang dalam kehidupan dengan semua kesulitan itu, mereka menyadari bahwa mereka dapat berhasil juga.
Sekolah telah menggunakan Winter untuk menginspirasi siswa mereka untuk meningkatkan nilai mereka. Tentara yang terluka telah terinspirasi untuk tidak menyerah.Jika pengunjung mendapatkan pesan bahwa mereka dapat bertahan dan bahkan berkembang dalam menghadapi keadaan sulit, saya bahagia.
Injil sangat jelas bahwa kita perlu untuk percaya kepada Tuhan dengan hidup kita dan percaya Dia akan melakukan hal yang besar. Allah adalah Allah yang besar. Kita dapat memiliki iman kecil atau iman yang besar. Saya pikirWinter menginspirasi orang untuk memiliki iman yang besar.
Dalam film Dolphin Tale, David Yates diperankan oleh Harry Connick.Jr. Nama-nama besar ikut berpartisipasi dalam film ini di antaranya Morgan Freeman, Ashley Judd , and Kris Kristofferson dan tentunya si Winter sendiri.
sumber: www.pelitahati.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar