JANGAN SAMPAI TERBUJUK


Kisah Para Rasul 14:8-20

Ketika bahan sharing ini disusun, Indonesia sedang dihebohkan dengan berita banyaknya para mahasiswa yang ternyata terbujuk untuk mengikuti suatu kegerakan yang dikenal sebagai NII. Yang mengkhawatirkan, ternyata para mahasiswa ini terbujuk bukan karena hipnotis, iming-iming harta atau sebagainya, tetapi memang karena murni terbujuk. Orang-orang mulai bertanya-tanya mengapa hal ini bisa terjadi ? Bukankah para mahasiswa seharusnya kaum terpelajar dan intelektual ? Mengapa mereka bisa terbujuk dan bukannya memikirkan dalam-dalam tawaran yang diberikan? Faktanya siapapun dapat terbujuk untuk melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan, tidak peduli seberapa pintar atau intelektualnya orang itu.

Dalam nats yang kita baca diatas, kita menemukan fakta yang menarik mengenai bujukan. Ketika Paulus dan Barnabas di Listra, mereka disanjung-sanjung oleh banyak orang, bahkan disamakan dengan dewa-dewa. Namun pada ayat 19 kita temukan, orang-orang Listra yang awalnya menyanjung-nyanjung, berubah total jadi membenci Paulus dan Barnabas, karena termakan bujukan orang-orang yang membenci kekristenan. Apa yang dapat kita dapatkan melalui kisah ini?

1. Orang dapat berubah total karena bujukan.

Bujukan dapat membuat orang berubah dari baik menjadi jahat, maupun sebaliknya. Bujukan adalah satu satu senjata yang digunakan iblis secara ampuh. Karena bujukan setanlah maka Hawa berani melawan perintah ALLAH. Namun YESUS tidak termakan oleh bujukan iblis; IA melawannya dan karenanya menjadi teladan bagi kita bahwa bujukan apapun dari iblis dapat kita lawan ketika kita bersandar kepada Firman dan Kuasa ALLAH.

2. Orang dapat termakan bujukan negatif karena tiga hal berikut:

a. Karena “dasarnya” rapuh.
Mazmur 11:3 berkata, “Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?”

Orang yang tidak kuat dalam dasar kebenaran Firman TUHAN akan mudah jatuh dalam pengaruh bujukan iblis. Dihari-hari akhir zaman ini, bujukan iblis semakin gencar kepada anak-anak TUHAN. Oleh karenanya pesan TUHAN kepada kita adalah perhatikan perintah-perintahNya.

b. Karena tidak memiliki pengalaman pribadi dengan TUHAN.
Siapapun dapat menyaksikan mujizat TUHAN, tetapi hanya mereka yang memiliki pengalaman pribadi denganNya-lah yang tidak mudah terbuai bujukan iblis. Penting bagi kita untuk intim dengan TUHAN, memiliki pengalaman pribadi dengan TUHAN dan menyadari bahwa segala sesuatu dalam hidup kita adalah perjalanan rohani dengan Dia.

c. Karena tidak dewasa.
1 Korintus 13:11 berkata, “Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.”

Salah satu sifat negatif anak-anak adalah ingin memuaskan diri sendiri. Anak-anak bisa merengek atau menangis apabila keinginannya tidak dipenuhi. Hanya orang dewasalah yang mengerti bahwa tidak semua keinginan dapat dipenuhi karena faktor-faktor lain yang harus diperhatikan. Perhatikanlah semua bujukan dunia dan iblis: semuanya semata untuk memuaskan keinginan pribadi. Jangan sampai jatuh dalam bujukan ular tua itu, namun jadilah dewasa rohani!

3. Iblis tidak pernah suka melihat anak-anak TUHAN hidup bahagia dan diberkati oleh TUHAN.

Alasan utama mengapa iblis tidak pernah memberhenti menyerah untuk membujuk anak-anak TUHAN sehingga jauh dari perintah-perintah ALLAH karena iblis tidak pernah suka melihat kita hidup bahagia dan diberkati TUHAN. Karena itu biarlah hidup kita senantiasa tertuju kepada TUHAN, kuat dalam TUHAN sehingga kita dapat menikmati segala promosi dan multiplikasi dari TUHAN dan tidak terbujuk oleh rayuan dunia/iblis.

Pernahkah yang memiliki pengalaman sedang dibujuk oleh dunia/iblis? Bagaimana anda menghadapinya? Bagikan kesaksian anda?

From : Renungan HMMinistry

Tidak ada komentar: