Gaung Keberanian dan Perjuangan Sondang Sampai Ke AS


Aksi solidaritas Sondang di Ohio University, AS (Foto: Yusran Darmawan/ist.)


KEBERANIAN Sondang membakar diri hingga tewas ternyata menggaung hingga ke Amerika Serikat. 

Persatuan Mahasiswa Indonesia Amerika Serikat (Permias) dan keluarga asal Indonesia yang bermukim di AS menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk solidaritas terhadap Sondang di Athens, Negara Bagian Ohio, Amerika Serikat.

Seperti dituturkan Yusran Darmawan, mahasiswa pascasarjana Ohio University kepada okezoneKamis (15/12/2011), para pengunjuk rasa itu berasal dari mahasiswa Indonesia di Ohio dan warga Amerika yang mengetahui aksi langka tersebut. Aksi itu sendiri dipimpin Presiden Permias Yazid Sururi. 

Dalam orasinya, kata Yusran, Yazid mengaku tidak mempersoalkan metode yang dipilih Sondang. Substansinya adalah agenda hak asasi dan keadilan yang harus direspons cepat pemerintah.
"Aksi Sondang menghebohkan elemen gerakan sosial Amerika Serikat, khususnya Athens. Bahkan dimuat di media besar seperti The Washington Post. Berita itu menggemparkan dunia," jelas Yusran.

Yusran menambahkan, para pengunjuk rasa pada aksi yang digelar Selasa 13 Desember lalu itu membentangkan poster dan menyanyikan lagu perjuangan di gerbang utama kampus Ohio University. Ada pula pembagian selebaran kepada siapa saja yang melintas. 
"Bahkan ada warga Amerika Serikat yang bergabung ikut berunjuk rasa dengan kami. Mereka mahasiswa Amerika yang sebelumnya tergabung dalam gerakan Occupy Ohio, bagian dari rentetan aksi Occupy Wall Street yang menyebar ke seluruh AS dan dunia internasional," jelas alumni pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini.

Beberapa di antara pengunjuk rasa mengemukakan alasan mengikuti aksi itu. Seperti kata Megan Snow (25) kepada Yusran. Megan adalah warga Amerika mahasiswa Pascasarjana bidang South East Asian Studies yang ikut unjuk rasa sejak awal. 

Megan mengaku bersedih setiap kali mendengar berita aksi bakar diri oleh pemuda. "Persoalan paling mendesak adalah mengungkap apa alasan dan motif aksi bakar diri itu," ucapnya sambil membentangkan spanduk bertuliskan 'No More Victim'.

Hal senada dikemukakan Lizzy (23) mahasiswa Political Science kepada Yusran. Lizzy mengaku simpati atas apa yang dilakukan Sondang. Walaupun awalnya hanya melintas, belakangan Lizzy justru bergabung memberikan simpati dan menjadi peserta unjuk rasa.

 "Saya memang belum pernah ke Indonesia. Tapi Saya memiliki beberapa sahabat di sana. Saya yakin Indonesia bangsa besar, jika aspirasi pemudanya didengarkan. Itu adalah tantangan pemerintah di sana," tutur Lizzy.

Yusran memaparkan, di Amerika hampir setiap hari ada demonstrasi. Jika tertarik, para warga Amerika langsung singgah dan mempertanyakan tujuan aksi. 

"Saat mengetahui ada pemuda Indonesia bakar diri, mereka langsung bergabung dan megajak diskusi," pungkas mahasiswa program doktor Communication and Development Ohio University itu. ***

Tidak ada komentar: