Banjir tak hanya merendam ratusan
rumah warga dan membuat pusing PM Thailand, Yingluck Shinawatra. Bencana itu
juga menyebabkan ratusan ekor buaya kabur dari penangkaran.
Reptil ganas ini ditemukan
penduduk yang sedang menyisir aliran banjir, untuk menemukan warga yang jadi
korban. Pemerintah Negeri Gajah Putih langsung memperingatkan warga tentang
keberadaan buaya itu. Mereka juga diminta untuk membantu menangkapnya.
Seperti dimuat harian Bangkok
Post, sudah dua ekor buaya ditembak mati di distrik Bang Bua
Thong. Sementara enam lainnya ditangkap di daerah yang sama. Dua buaya yang
mati diduga lepas dari habitatnya di Distrik Sai Noi.
Televisi Thailand menayangkan
gambar buaya-buaya yang telah dilumpuhkan. Para penangkapnya mengklaim bahwa
buaya sebenarnya tak terlalu sulit ditangkap karena sejatinya, mereka takut
pada manusia.
"Anda hanya perlu terus
menyetrum buaya yang Anda tangkap sampai dia benar-benar pingsan," kata
Praiphan Thienthong, seorang penjinak buaya, seperti dikutip dari The
Australian. Thienthong dan para penjinak
buaya lainnya terpaksa bekerja lebih keras untuk menangkap buaya, yang menurut
penduduk Thailand sama buruknya dengan ular lepas.
Pemerintah Thailand menawarkan
hadiah sejumlah uang bagi penduduk yang bisa menangkap buaya hidup-hidup.
Jumlah hadiah yang ditawarkan adalah 1.000 baht (Rp289 ribu) per buaya --
sedikit lebih rendah dari upah minimum harian Thailand.
Untuk diketahui, Thailand adalah
salah satu negara penghasil produk buaya di dunia. Primadonanya jelas kulit
hewan itu. Sekitar 200.000 ekor buaya jadi penghuni 30 peternakan, belum
termasuk sekitar 900 peternakan skala kecil. Bisa jadi jumlah buaya yang lepas
bertambah, jadi ribuan.
sumber:forum.vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar