Sebuah laporan dari Pemerintah
India menyatakan, setiap jam ada 15 kasus bunuh diri di negara tersebut.
Dalam laporan terbaru disebutkan,
tahun lalu hampir 135.000 orang bunuh diri di negeri berpenduduk hampir 1,2 miliar
orang itu. Diperkirakan terjadi 5,9 persen peningkatan kasus bunuh diri tahun
ini.
Kesulitan keuangan dan utang
merupakan pemicu utama bunuh diri pada pria. Sedangkan pada wanita alasan
utamanya adalah kekerasan dalam rumah tangga, baik fisik dan mental serta
tekanan akan mas kawin yang harus dibawa mempelai wanita.
Pada tahun 2008, WHO menempatkan
India di ranking ke-41 dalam peringkat negara yang paling tinggi kasus bunuh
dirinya. Karena populasi penduduknya yang besar, kasus bunuh diri di India mencapai
20 persen dari kasus secara global.
Daerah yang paling tinggi kasus
bunuh dirinya adalah di wilayah India selatan, seperti Kerala, Tamil Nadu,
Andhra Pradesh, dan Karnataka. Pekerjaan utama penduduk di sana adalah petani.
Salah satu kasus bunuh diri terjadi
pada Ram Babu. Seorang petani miskin di India yang berutang 6.000 dollar
Amerika untuk membeli traktor baru. Apa daya panennya kali ini gagal dan tak
tersisa uang untuk melunasi utangnya itu.
Penagih utang pun melakukan teror
kepadanya, bahkan menyewa penabuh drum untuk berkeliling desa dan mengumumkan
kepada seluruh warga desa tentang utang yang belum dibayarkan Babu itu.
"Ayah saya tidak sanggup
menanggung malu, ia adalah pria terhormat. Esok harinya ia menggantung dirinya
di pohon," kata Ram Gulam, putranya.
Kisah kematian Ram Babu adalah
tipikal dari kebanyakan kasus bunuh diri di India. Berita bunuh diri Babu tidak
dilaporkan di koran lokal, namun berupa angka-angka statistik tingginya kasus
bunuh diri.
sumber: www.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar