Bersantap sambil dilayani pelayan cantik apalagi seksi itu sudah biasa. Tetapi bagaimana jadinya jika saat bersantap Anda dilayani seekor moyet. Nah, lho?
Adalah restoran Kayabuki, sebuah restoran sushi yang terletak di Utsunomiya, Jepang ini 'mempekerjakan' dua ekor monyet sebagai pelayannya.
Daerah Utsunomiya biasanya dikenal sebagai pusat budaya gyoza (sejenis makanan tradisional). Tetapi dengan begitu banyak monyet di pegunungan Tochigi, masuk akal juga untuk menjadikan monyet sebagai tema restoran.
Ada dua monyet, Fuku-chan dan Yat-chan, yang membantu pemilik restoran menawarkan handuk hangat kepada pengunjung yang baru datang. Selain itu, kedua monyet ini juga kadang ikut membawakan minuman yang dipesan pelanggan.
Sebelum ikut melayani tamu, monyet ini telah lama tinggal di restoran itu dan menghabiskan waktu yang lama memperhatikan para perkerja. Suatu saat primata ini mulai membawakan pengunjung handuk setelah melihat pemilik restoran melakukan hal serupa.
Fuku-chan dan Yat-chan tidak bekerja di Kayabukiya untuk memperoleh kacang mentah sebagai imbalan, melainkan rebusan kacang kedelai. Primata ini menikmati kacang kedelai mereka selama jam istirahat kerja, terkadang mereka juga mengisap rokok di saat berada di lorong belakang restoran.
Berdasarkan badan perlindungan hewan, setiap monyet memiliki batas waktu kerja maksimum selama dua jam/hari. Mereka juga dilarang menyajikan makanan meskipun sebenarnya restoran Kayabuikya tahu persis bahwa monyet-monyetnya dapat mengerti untuk ditugaskan dalam hal pemesanan makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar