Serangkaian
ledakan bom terjadi di lima gereja di lima kota di Nigeria, Minggu
(25/12/2011). Kelima kota itu adalah Madalla, Jos, Kano, dan Damaturu, dan
Gadaka. Akibat ledakan pada hari libur tersebut, puluhan orang tewas dan
puluhan lainnya terluka.
Presiden
Nigeria Goodluck Jonathan, dalam pernyataan resminya pada Minggu malam
menyebutkan, pengeboman rumah ibadah ini sebagai tindakan pengecut.
"Tindakan
kekerasan terhadap warga yang tak berdosa adalah penghinaan terhadap kebebasan
dan keamanan kolektif kita," kata Jonathan.
"Nigeria
harus bersatu dan mengutuk aksi ini," sambungnya.
Seorang
saksi mata, Hassan Yohanes, yang juga wartawan lokal, mengatakan, jumlah korban
tewas akibat ledakan bom di Jos mencapai 18 orang, termasuk dua orang yang
dilaporkan meninggal di rumah sakit terdekat. Sementara itu, jumlah korban
tewas di Madalla diperkirakan mencapai 30 orang. Sebagian di antaranya
meninggal setelah dibawa ke rumah sakit terdekat.
Belum
diketahui secara rinci jumlah korban tewas di tiga kota lainnya. Tak hanya
gereja, di Damaturu, seorang saksi mata yang meminta namanya tak disebut
mengatakan, sebuah kantor polisi dan bangunan keamanan negara juga dibom.
Juru
bicara Palang Merah Nigeria, Nwakpa Okorie, mengatakan, beberapa orang yang
terluka dibawa ke Abuja untuk pengobatan.
"Saat
ini, situasi berada di bawah kendali. Para agen keamanan telah mengamankan
jalan-jalan yang dekat dengan daerah yang dibom," katanya.
Presiden
Jonathan mengatakan, pemerintahnya bertekad membawa pelaku tindakan keji ini ke
pengadilan. Para pelaku tindak kekerasan ini akan mendapatkan hukuman yang
setimpal.
Juru
Bicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan, para pejabat AS akan membantu
Nigeria mengungkap pihak-pihak di balik tindakan yang diyakininya sebagai aksi
terorisme.
"Kami
mengutuk tindakan ini," kata Carney dalam pernyataan tertulis.
Sekretaris
Jenderal PBB Ban Ki-moon, dalam pernyataan tertulis, Minggu, juga mengecam aksi
tersebut. Ia menyampaikan ucapan belasungkawa kepada rakyat Nigeria dan
menyerukan agar seluruh aksi kekerasan di negara tersebut dihentikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar