Belakangan ini, berbagai studi
menunjukkan ada ancaman gangguan kesehatan bagi mereka yang terbiasa bekerja
hingga larut malam atau mendapat giliran shift malam. Bukti medis yang kuat
menunjukkan bahwa jam kerja tidak teratur dapat memengaruhi kesehatan dalam
jangka waktu yang panjang.
Mustar Cameron, seorang peneliti kesehatan sekaligus presiden dari Institute for Work and Health di Toronto, Kanada, mengatakan, "Ketika sedang bekerja shift, di situ adalah waktu Anda untuk tidur. Akibatnya, Anda akan mengalami konflik dengan jam biologis."
Berikut ini adalah lima risiko gangguan kesehatan yang bisa menjadi ancaman, khususnya bagi mereka pekerja shift, seperti dikutip besthealthmag:
1. Waktu tidur akan kacau
Sekitar 10 persen dari orang yang menjalankan kerja shift mengalami masalah tidur, termasuk insomnia, menjadi sangat mengantuk dan mengalami kesulitan untuk tetap terjaga di tempat kerja.
"Pekerja shift dapat didefinisikan dalam kelompok yang kekurangan waktu tidur," kata Dr Charles Samuels, direktur medis dari Centre for Sleep and Human Performance, Calgary. Samuels menambahkan, pekerja shift umumnya akan lebih sulit tidur pada siang hari karena mengalami pertentangan dengan jam alamiah tubuh.
Cara mengatasinya: Menurut Samuel, tidur adalah prioritas utama. Hilangnya waktu tidur saat bekerja shift malam harus diganti dengan waktu tidur pada siang hari—tidak peduli apakah dengan begitu akan mengurangi waktu Anda bersama keluarga. Buat ruang tidur yang tenang dan gelap dan menghindari olahraga, kafein, alkohol.
"Orang-orang berpikir mereka dapat menjalani hidup normal bila mereka melakukan kerja shift, tetapi sesungguhnya mereka tidak akan bisa," kata Samuels.
2. Menambah berat badan
"Ketika Anda bekerja dalam shift, selera Anda untuk mengonsumsi makanan berkalori tinggi cenderung meningkat," kata Dr Samuels. Kondisi ini sesuai dengan banyak penelitian yang menghubungkan kurangnya waktu tidur dengan kenaikan berat badan. Berat badan yang berlebih dapat memicu masalah kesehatan, seperti peningkatan risiko untuk penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Cara mengatasinya: Bawalah makanan sendiri dari rumah dan menghindari jajan di pinggir jalan. Dr Samuels mengatakan, menggabungkan kafein dengan karbohidrat (seperti muffin dan kopi) dapat berdampak buruk karena dapat merangsang lonjakan insulin dan menyebabkan penambahan berat badan.
3. Bisa terluka
Menurut Mustar, risiko kecelakaan kerja bagi mereka yang bekerja shift malam hampir 50 persen lebih tinggi ketimbang pekerja normal.
Cara mengatasinya: Mintalah
bantuan ketika Anda mengangkat atau melakukan sesuatu yang berisiko saat
bekerja pada malam hari. Ingat, ketika Anda merasa sangat lelah saat bekerja
shift, sebaiknya sempatkan beristirahat sejenak.
4. Berisiko mengalami masalah kehamilan
Sebuah studi dari Denmark menemukan, mereka yang bekerja malam hari memiliki resiko keguguran 85 persen lebih tinggi daripada pekerja normal. Bahkan, sebuah riset tahun 2010 di Italia memperlihatkan hubungan antara bekerja shift dan risiko kelahiran dini dan berat bayi lahir rendah.
Cara mengatasinya: Jika Anda sedang hamil, perhatikan kecukupan waktu tidur dan berat badan Anda. Minta bantuan tenaga ahli jika Anda kurang mendapatkan waktu tidur atau mengalami kesulitan tidur.
5. Risiko terkena kanker lebih tinggi
Menurut data yang dikumpulkan dari US Nurses Health Study, di mana melibatkan 240.000 perawat dan diamati selama 30 tahun, menunjukkan, perempuan yang bekerja shift malam selama beberapa tahun memiliki risiko lebih tinggi mengidap kanker, usus besar, dan endometrium. Para peneliti berpikir hal itu terkait dengan tingkat melatonin.
Cara mengatasinya: Jika Anda bekerja malam selama beberapa tahun, bicara dengan dokter tentang kemungkinan untuk mengonsumsi suplemen melatonin. Suplemen ini cenderung aman, tetapi cukup kompleks dan Anda membutuhkan bimbingan seorang pakar untuk menggunakannya.
sumber:health.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar