Washington -
Hampir 20 persen wanita di Amerika Serikat diperkosa atau mengalami percobaan
perkosaan dalam hidup mereka. Sebuah studi oleh Centers for Disease Control
juga mengungkapkan, 25 persen wanita telah diserang oleh pasangan atau suami
mereka.
Temuan itu merupakan bagian dari hasil sebuah studi nasional yang mensurvei kekerasan seksual oleh mitra dekat terhadap pria dan wanita.
Lebih dari 24 orang dalam semenit melaporkan pemerkosaan, kekerasan, atau pengintaian. Ini merupakan angka dari 12 juta pelanggaran yang dilaporkan.
Para ahli di Centers for Disease Control (CDC) menyebut hasil survei itu mengejutkan. Di antara hasil lainnya adalah lebih dari satu juta wanita dilaporkan diperkosa dalam 12 bulan sebelum survei, serta lebih dari enam juta perempuan dan laki-laki menjadi korban pengintaian.
"Orang yang mengalami kekerasan seksual, diintai, atau mengalami kekerasan dari pasangan intim mereka sering menghadapi efeknya sepanjang hidup mereka," kata Dr Linda Degutis, Direktur CDC.
Sekitar 80 persen dari korban perkosaan di usia muda mengalami siksaan sebelum usia 25. "Sementara 35 persen perempuan yang diperkosa sebelum mereka berusia 18 juga mengalami perkosaan saat dewasa," tambah Dr Degutis.
Di antara efek yang diukur dalam penelitian itu, kata Dr Degutis, adalah kekhawatiran yang meningkat terhadap keamanan dan insiden stres pascatrauma di antara para korban.
Kondisi klinis seperti asma, sindrom iritasi usus, diabetes, sering sakit kepala, nyeri kronis dan sulit tidur juga lebih cenderung dialami wanita yang diperkosa.
Selain itu, diperkirakan satu dari tujuh pria telah diperkosa atau mengalami suatu percobaan perkosaan dalam hidup mereka, menurut studi ini.
Hampir 53 persen korban laki-laki mengalami beberapa bentuk kekerasan dari pasangan intim untuk pertama kali sebelum usia 25, sekitar 25 persen korban perkosaan laki-laki pertama kali diperkosa ketika mereka berumur 10 tahun atau lebih muda, demikian menurut temuan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar