Tuhan
Yesus tidak berubah, dahulu, sekarang sampai selamanya. Kalau Dulu Dia
menyembuhkan, sekarangpun Tuhan masih tetap menyembuhkan. Kalau dulu Dia adalah
Tuhan yang membangkitkan orang mati, Sekarangpun, Dia tetap Tuhan yang sanggup
lakukan itu. Apapun masalah yang saudara hadapi, jangan menyerah, karena
Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Selalu tepat pada waktunya.
Kesaksian
di bawah ini merupakan kesaksian seorang hamba Tuhan yang menceritakan
peristiwa yang di alami salah seorang teman baiknya.
Istri
saya dan saya menggembalakan sebuah gereja. Seorang pria yang akhirnya
menjadi teman baik saya, biasanya membawa putrinya yang berusia enam tahun ke
sekolah minggu. Dia selalu mengantarkan putrinya dan pergi, saya bertanya-tanya
dimana gerangan orang tuanya. Dia sendiri tidak pernah datang ke sekolah Minggu
maupun gereja.
Suatu
hari saya melompat di depan mobilnya dan menghentikan dia. Saya ingin
bercakap-cakap dengannya. Ia tahu siapa saya dan itu adalah yang terakhir kali
saya melompat ke depan mobilnya. Tetapi ia tancap gas dan segera melaju. Saya
dengan sigap melompat kesemak semak. Ia tidak mau berbicara dengan seorang
pendeta.
Suatu
hari saya menerima suatu telpon, Suaranya seperti menangis. Ia berkata,”Pendeta
Schambach?”
Saya
bertanya ,”Siapa ini?” Itu adalah suara ayah gadis kecil itu. Saya berkata,”Oh,
pasti ada masalah. Anda memanggil nama saya. Anda berusaha melindas saya ketika
kita bertemu terakhir kali. Ada masah apa?”
Ia
menjawab,”Saya di rumah sakit.”
Saya
berkata,”Apa yang terjadi dengan anda?”
“Saya
tidak apa-apa, tapi putri saya……”
Gadis
itu adalah buah hati ayahnya. “Apa yang terjadi?” Saya bertanya.
Ia
bercerita bahwa keluarganya datang berkunjung. Ketika anak-anak sedang bermain
di kebun belakang, salah seorang temannya mengambil sebuah paku berkarat dan
melemparnya dan …. Crusss….mengenai dan menhancurkan bola matanya. Dan sekarang
operasi pengangkatan terpaksa harus dilakukan.
“Oh
begitu” saya berkata,” Biarkan dokter mengoperasinya.” Kita hanya bisa berdoa.”
“Tapi….putri
saya. Menghendaki sesuatu yang lain. Ia ingin pak pendeta mendoakan dia. Karena
dia percaya bahwa Seperti Tuhan Yesus bisa menyembuhkan orang buta, demikian ia
juga percaya pak pendeta bisa berdoa dengan mengoles minyak urapan maka ia akan
sembuh. Itu yang dikatakan putri saya. Sebagaimana yang sering diajarkan
disekolah minggu.”
Anak-anak
memiliki iman.
“Baiklah,” kata saya,” saya akan datang kesana segera!”
“Tolong
tahan dulu agar dokter jangan mengoperasinya dulu, Izinkan iman anak anak yang
bergerak menjangkau pertolongan kuasa Tuhan”
Sesaat
tiba di rumah sakit, salah seorang dokter bekata , pak pendeta, saya tidak tahu
apa yang akan anda lakukan, tapi tolong cepat sedikit, mata anak ini sudah
pecah dan terinfeksi oleh paku yang berkarat!”
Langsung
saya bergegas masuk ke dalam ruang Unit Gawat Darurat, dimana anak itu dirawat
sebelum operasi. Jenifer demikian nama anak itu. Saya tidak pernah melupakan
wajahnya yang cantik dan mungil. Disana ia terbaring sambil sesekali merintih
menahan sakit. Dengan mata terbalut perban.
“Saya
tahu pak pendeta pasti datang” sapa Jenifer perlahan.
” Saya Percaya Tuhan Yesus pasti jamah saya, ketika pak pendeta berdoa untuk saya.” Tambahnya lagi.
Sebagai
seorang hamba Tuhan, saya terharu mendengar dan melihat kegigihan anak gadis
murid sekolah minggu ini.
Saya
mengeluarkan minyak urapan dari saku saya, kemudian menuangkan ke atas mata
yang terbalut perban. Tetapi dokter yang melihatnya langsung setengah
berteriak,” Apa yang anda lakukan? Perbuatan anda ini akan memperparah infeksi
di matanya!”
Tapi
saya tidak perduli dengan dokter tersebut, karena saya tahu waktunya tidak
banyak. Langsung sehabis menuang minyak diatas mata anak gadis ini, saya berdoa
singkat,” Tuhan, Engkau sanggup lakukan perkara ini, tolong berkarya-lah sesuai
iman yang dimiliki anak ini” Setelah selesai berdoa, saya berkata pada dokter
tersebut yang dari tadi terus memperhatikan saya,” Sudah selesai, dokter,
sekarang giliran anda.” Kata saya.
“Minyak
apa itu, apa itu minyak suci atau sejenisnya?” Tanya dokter tersebut.
“Ah
Bukan, ini hanya minyak goreng biasa seperti yang dipakai istri saya untuk
membuat ayam goreng.” Kata saya sambil sedikit tersenyum pada dokter tersebut.
membuat ayam goreng.” Kata saya sambil sedikit tersenyum pada dokter tersebut.
Dokter
tersebut hanya tersenyum kecut dan bergegas membawa gadis tersebut ke ruang
operasi sambil menggelengkan kepala tanda tidak mengerti.
Tapi
satu hal yang terjadi. Setelah saya menunggu hampir 20 menit berikutnya, dokter
tadi keluar dari ruang operasi sambil terheran-heran ia menemui saya.
“Ini
belum pernah terjadi sebelumnya.” Kata dokter itu keheranan. “Waktu kami tim
dokter akan melakukan operasi pengangkatan bola mata, tepatnya ketika kami
membuka perban yang menutupi bola mata ini yang telah pecah, Saya bersama
rekan dokter lain hanya bisa bingung…. Mata anak ini Sudah Utuh kembali,
seperti tidak terjadi apapun. Ini luar biasa.
Hanya
Tuhan yang bisa lakukan itu.” Kata dokter sambil keheranan.
Spontan
saya berteriak ,” Halleluya”
Sesuatu memang telah terjadi dan itulah Mukjizat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar