Foto : Pemimpin Korut Kim Jong Il
(guardian)
Laporan intelijen Amerika Serikat
(AS) menyebutkan, Korea Utara (Korut) tengah membangun peluru kendali balistik
antar benua pertama yang dapat menghantam AS.
"Kami mengutarakan kekhawatiran kami atas adanya laporan intelijen yang menyebutkan, Korut membangun misil balistik antar benua yang sanggup untuk menghantam AS," demikian surat yang ditulis oleh anggota Kongres AS untuk Menteri Pertahanan Leon Panetta, seperti dikutip Washington Times, Selasa (6/12/2011).
"Dengan adanya laporan ini, kami yakin, perlu bagi Pemerintah AS untuk memprioritaskan pembangunan sistem pertahanan misil di negara kita."
Beberapa pakar militer AS yakin, peluru kendali ini adalah varian dari misil Musudan yang dibangun oleh Korut. Misil itu sempat diuji cobakan pada Oktober 2010. Hingga saat ini, belum diketahui apakah peluru kendali baru milik Korsel itu dibangun dengan bantuan teknologi dari China atau murni dari teknologi Korut.
China sebelumnya juga sempat diduga memberikan teknologi misil ke mitra komunisnya di Asia, Korut. Indikasi kepemilikan Korut terkait peluru kendali itu sudah sempat menjadi perbincangan pada Juni lalu, di saat Robert Gates masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan AS.
Pada Juni lalu, Gates sempat mengatakan, Korut merupakan ancaman bagi AS, karena negeri komunis itu tidak menghentikan program nuklirnya dan memiliki misil balistik jarak jauh.
Dalam surat yang dilayangkan oleh para pembuat kebijakan di AS tersebut, Pentagon didesak untuk menyusun strategi demi menghadapi ancaman misil jarak jauh Korut.
Seorang pengamat militer Richard Fisher mengatakan, Korut yang memiliki senjata nuklir dan peluru kendali tersebut akan menjadi ancaman yang spektakuler bagi sistem pertahanan AS di kawasan Asia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar