Presiden
Ahmadinejad terancam diserang Israel (Foto: Reuters)
Inggris
memperkirakan Israel akan melakukan penyerangan ke Iran sekira Desember
mendatang. Setidaknya penyerangan ini diperkirakan akan berlangsung sebelum Natal
mendatang.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Inggris William Hague memperingatkan Parlemen Inggris, bahwa program senjata nuklir Iran dapat memicu perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah.
Laporan adanya pengembangan senjata nuklir dari Iran ini tidak terlepas dari temuan Badan Atom Internasional (IAEA) yang menyebutkan, Iran memang mengembangkan fasilitas uji coba nuklir, hulu ledak nuklr, dan model komputer untuk hulu ledak nuklir yang dapat dipasang pada rudal milik Iran yang ada saat ini.
Atas laporan tersebut, Israel pun langsung bergerak. Pejabat Kementerian Pertahanan Inggris memperkirakan Israel akan melakukan serangan sebelum Natal tahun ini.
"Kami perkirakan (serangan) akan terjadi sebelum Natal atau paling tidak pada awal tahun depan," jelas pejabat yang enggan disebutkan namanya.
Sementara menurut seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Inggris, pihak sudah dikabarkan mengenai tindakan militer yang akan dilancarkan oleh Israel.
Serangan ini sendiri diyakini
akan mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat (AS).
Presiden Barack Obama pun
dipastikan akan memberikan dukungan penuh Israel.
Berdasarkan pengamatan para
pejabat Inggris, Obama memberikan dukungan tersebut karena dirinya tidak ingin
kehilangan sokongan dari komunitas Yahudi Amerika dalam pemilihan presiden
mendatang.
Sementara Kementerian Pertahanan Inggris mengaku telah mempersiapkan rencana awal, bila pada saatnya nanti Inggris memutuskan untuk membantu penyerangan terhadap Iran. Tetapi pejabat Inggris menepis adanya dukungan langsung dalam penyerangan ini.
Bukan kepemilikan senjata nuklir Iran yang dikhawatirkan Inggris. Mereka justru mengkhawatirkan bila pada saatnya nanti Arab Saudi dan Turki turut mengembangkan senjata nuklir mereka. Kalau kedua negara mengembangkan senjata nuklir, dipastikan akan terjadi perlombaan senjata nuklir Timur tengah.
Untuk itu, Menlu Inggris William Hague akan mendorong diterapkannya sanksi baru yang lebih tegas kepada Iran. Hal ini dapat menghalau Iran dalam mengembangkan program nuklirnya.
Sedangkan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad bersikeras negaranya tidak akan mundur dari program nuklir mereka. Ahmadinejad menilai, hasil laporan IAEA telah mendeskreditkan pihaknya karena dikeluarkan atas dasar tuduhan absurd AS.
sumber:international.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar