Agriotherium africanum
Para
ilmuwan berhasil menganalisis spesies beruang purba Agriotherium africanumyang telah punah 5 juta tahun yang lalu. Rekonstruksi
tengkorak beruang itu dan proses membandingkan dengan jenis beruang lain
menunjukkan bahwa beruang purba itu memiliki gigitan yang paling kuat.
Dr
Stephen Wroe dari University of Newcastle, Australia, dan timnya menggunakan CT
Scan. Mereka men-scan 6 spesies, mulai dari jenis panda, untuk merekonstruksi
tengkorak Agriotherium africanum.
Model komputer lalu dibuat untuk melihat bagaimana tengkorak mendukung
aktivitas mereka dalam memakan mangsa.
"Hasil
analisis kami menunjukkan bahwa Agriotherium africanum memiliki gigitan yang sangat kuat, lebih kuat dari singa terbesar
atau beruang jenis apa pun saat ini," kata Wroe seperti dikutip BBC News
Peneliti
menerangkan, hasil analisis juga mengungkap bahwa Agriotherium africanum mampu membuat gigitan kuat karena gigi taringnya.
Diketahui, gigitan beruang purba tersebut merupakan yang terkuat dibandingkan
semua mamalia yang pernah hidup di darat.
Wroe
mengatakan, Agriotherium africanum termasuk dalam jenis hiperkarnivora. Tengkorak hewan ini
beradaptasi sangat baik dengan perannya sebagai pemakan daging. Peneliti
mengatakan, Agriotherium africanum sanggup melalap
daging apa pun.
Kontras
dengan beruang purba, panda raksasa ternyata cuma hewan yang berbadan besar.
Gigitan hewan ini tak begitu kuat. "Mereka mungkin lebih tepat
dikategorikan sebagi 'penghisap lemak' daripada pamakan daging yang
sebenarnya," cetus Wroe.
Agriotherium africanum diketahui hidup di Afrika pada masa akhir miosen hingga
pleistosen, sekitar 5 juta tahun yang lalu. Tinggi beruang ini mencapai 2,7
meter dan memiliki gigi yang jauh lebih tajam daripada panda raksasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar