Timbunan lemak di perut seringkali membuat kepercayaan diri
seseorang turun. Dampak lain dari kondisi ini juga membahayakan kesehatan
karena akan mengundang beragam penyakit seperti diabetes, jantung atau stroke.
Riset terbaru di Amsterdam Belanda mengklaim, lemak di perut juga
memungkinkan seseorang terkena penyakit asma. Temuan ini dipresentasikan dalam
Kongres Tahunan European Respiratory Society, Amsterdam, di mana hasilnya
menunjukkan bahwa penumpukan lemak di perut - atau dalam istilah medis disebut
obesitas sentral - berkaitan dengan risiko perkembangan penyakit asma.
Peneliti menuturkan, kelebihan lemak perut sebelumnya sejak lama
dikaitkan dengan sejumlah problem kesehatan, seperti diabetes dan penyakit
jantung. Namun saat ini, telah ditemukan ada hubungan antara timbunan lemak di
perut dengan penyakit paru-paru.
Studi sebelumnya telah menemukan ada hubungan antara asma dan
indeks massa tubuh (BMI), yang merupakan penanda untuk obesitas menyeluruh.
Penelitian terbaru ini lebih melihat kepada ukuran lingkar pinggang, yang
merupakan penanda obesitas sentral, untuk melihat apakah bentuk obesitas juga
dapat berkontribusi terhadap risiko asma.
Sebanyak 23.245 orang realwan usia 19-55 tahun tanpa riwayat
asma dilibatkan dalam riset ini. Mereka dipantau perkembangannya selama 11
tahun. Masing-masing relawan lalu diukur lingkar pinggangnya untuk mengetahui
apakah masuk kategori obesitas menyeluruh atau obesitas sentral. Mereka juga
diminta untuk melaporkan kejadian asma.
Hasil penelitian menunjukkan, relawan dengan obesitas
sentral tetapi tidak termasuk obesitas menyeluruh tercatat 1,44 kali
lebih mungkin mengalami asma di bandingkan kelompok non-obesitas.
Sedangkan relawan dengan obesitas sentral dan obesitas menyeluruh memiliki 1,81
kali risiko lebih besar mengalami asma.
Ben Brumpton dari Norwegian University of Science and Technology,
mengatakan, "Asma dapat mempengaruhi orang dari segala ukuran. Penelitian
kami telah menyoroti efek dari obesitas sentral dan obesitas keseluruhan pada
pengembangan penyakit asma," ucapnya.
Namun Brumpton mengaku belum dapat menjelaskan secara pasti
mengapa lemak perut terkait dengan peningkatan risiko asma. "Obesitas
sentral sangat berkaitan dengan resistensi insulin dan sindrom metabolik.
Faktor-faktor ini memainkan peran penting mengenai hubungan antara obesitas
sentral dengan asma. Kami akan mengevaluasinya lebih jauh hubungan ini dalam
beberapa tahun ke depannya," jelasnya.
sumber:EurekAlert
Tidak ada komentar:
Posting Komentar