Mahasiswi S3 UGM, Mutiara
Nugraheni, berhasil menemukan khasiat kulit kentang kleci sebagai pencegah
tumbuhnya sel kanker. Temuan baru ini membuktikkan bahwa secara ilmiah umbi
khususnya kentang hitam memiliki komponen-komponen fungsional dalam penyembuhan
penyakit.
Kentang kleci atau Coleus tuberosus adalah kentang berkulit hitam sebesar
ibu jari yang banyak ditemui di pasar-pasar tradisional. Jenis umbi ini
biasanya hanya dikukus untuk dikonsumsi atau campuran dalam sayuran. Namun
ternyata,umbi kecil ini mengandung senyawa antioksidan dan antiproliferasi
(antiperbanyakan sel kanker) golongantriterpenic acid.
Mutiara menjelaskan, dari hasil
penelitiannya berhasil ditemukan senyawa triterpenic acid yang
berupaursolic acid (UA)
dan oleanolic acid (OA). Dari
penelitiannya, Mutiara telah melakukan uji aktivitas antiproliferasi terhadap
ekstrak umbi kentang hitam, khususnya bagian kulit dan daging dengan sel kanker
payudara MCF-7 (Michigan
Cancer Foundation-7).
Dengan menggunakan metode MTT
Assay, sel kanker tersebut ditempatkan dalam sumuran plat kemudian diberi
ekstrak umbi kentang hitam berbagai konsentrasi.
"Sel kanker tersebut
diinkubasi selama 72 jam dengan diberi tambahan reagen MTT dengan pengukuran
tingkat viabilitas sel dengan ELISA Reader," ungkap Umar Santoso yang
menjadi promotor penelitian mahasiswi Prodi Studi Ilmu Pangan Fakultas
Teknologi Pertanian UGM ini.
Ternyata, dari hasil mikroskopik
menunjukkan bahwa sel kanker mengalami kerusakan morfologi, fragmentasi DNA,
dan kematian sel-sel kanker. Bahkan diketahui pula, bahwa kandungan ursolic
acid dan oleanolic acid di kulit umbi ini lebih tinggi dibandingkan dengan
dagingnya.
Hasil temuan baru dari pengobatan
kanker ini telah dipublikasikan di tiga jurnal internasional yaitu
International Food Research Journal, African Journal of Food Science, serta
Jornal of Medicine Plants Research. (Olivia Lewi
Pramesti)
sumber:national geographic indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar