TNI AL melakukan kerjasama dengan
pemerinta Amerika Serikat (AS) dalam mengantisipasi gangguan keamanan laut di
perairan Indonesia. Kerjasama tersebut salah satunya dalam bentuk pemberian
bantuan radar sistem pengamanan laut yang terintegrasi dengan kamera.
Wakil kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Laksamana Madya TNI Marsetio mengatakan kerjasama pertahanan laut tersebut digagas oleh pemerintah AS bersama kementrian pertahanan Indonesia diharapkan dapat terus terjadi, khususnya dalam bidang pertahanan maritim.
Radar kamera tersebut akan memberikan laporan scara real time kegiatan di sepanjang perairan Indonesia khususnya kegiatan illegal, seperti pencurian ikan, ilegal loging, pengiriman humantraficking dan serta terorisme.
Sistem radar pengamanan laut ini sendir kini telah terpasang di sepanjang Selat Malaka, Selat Singapura serta sepanjang perairan Sulawesi. Proyek senilai 57 US Dolar ini meliputi 18 pos pengawasan pantai, 11 radar kapal dan empat pusat komando yakni Jakarta, Batam, Manado dan Surabaya.
Dengan adanya sistem pengaman laut yang lebih canggih ini TNI AL akan secara real time dapat mengawasi setiap pergerakan kapal dilaut yang berada di wilayah NKRI seperti perompakan, pencurian ikan dan aktifitas terorisme. Diharapkan degan alat ini pengawasan wilayah perbatasan akan semakin mudah terpantau.
Apalagi terkait dengan sengketa batas, serta upaya memerangi dan menanggulangi aksi terorisme sejak dini. Dalam peneyerahan bantuan tersebut, hadir dalam acara pemberian bantuan Wakil Duta Besar AS, Ted Osius dan sejumlah perwira TNI AL Amerika.
sumber:
news.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar