Hewlett Packard (HP) Berencana Hentikan Bisnis Hardware



Langkah Hewlett Packard (HP) untuk menghentikan bisnis hardware atau perangkat keras dinilai tepat oleh sejumlah pengamat dan analis. HP pekan lalu memutuskan akan menghentikan produksi perangkat keras (hardware) seperti PC, tablet, dan smartphone tahun ini juga. Perusahaan tersebut diperkirakan akan fokus ke software.
"Fokus pada bisnis software akan menjadi strategi bisnis baru bagi perusahaan," ujar Michael Gartenberg, analis Gartner. Ia mengatakan, bisnis perangkat keras saat ini semakin ketat dan sangat sulit dihadapi oleh HP.
HP memutuskan fokus pada produksi perangkat lunak (software) dengan mencaplok perusahaan perangkat lunak asal Inggris yaitu Autonomy Corp. Nilai akuisisi ini terbilang cukup tinggi karena menelan biaya hingga 10,3 miliar dollar AS.
Pengumuman itu merupakan langkah mengejutkan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut mengingat pada Maret lalu HP menyampaikan strateginya untuk mengintegrasikan webOS ke dalam semua perangkat keras yang akan diproduksinya. Tahun lalu, HP menggelontorkan dana hingga 1,2 miliar dollar untuk membeli dan mengembangkan webOS dari Palm. Namun webOS tidak berhasil menarik minat para pengamat, operator, dan pengecer.
Kini, HP tengah mempertimbangkan untuk menjual divisi Personal Systems Group, yang meliputi bisnis pembuatan PC terbesar di dunia dan menghentikan webOS. HP pun akan mengehntikan produksi smartphoen dan tablet berbasis webOS yang sebelumnya disiapkan untuk menjadi pesaing iPhone dari Apple dan Android milik Google.
Isu yang berkembang saat ini adalah Kepala Eksekutif Leo Apotheker, ingin mengembalikan fokus perusahaan dari bisnis tradisional yaitu memproduksi perangkat keras ke perangkat lunak yang lebih menguntungkan. Rencana transisi yang dilakukan oleh Apotheker itu, becermin pada IBM yang telah menghentikan bisnis perangkat kerasnya selama satu dekade terakhir.
"HP mengetahui apa yang dunia juga ketahui, bisnis perangkat keras bukan lagi bisnis yang besar," kata Kepala eksekutif YCMNET Advisors, Michael Yoshikami.


sumber: tekno.kompas.com

Tidak ada komentar: